Pusrehab Kemhan Adakan Rehabilitasi Terpadu Tingkat Terampil Bagi 75 Orang Penyandang Disabilitas Personel Kemhan dan TNI
Rabu, 19 Juli 2017Jakarta – Kementerian Pertahanan (Kemhan) melalui Pusat Rehabilitasi (Pusrehab) Kemhan menyelenggarakan kegiatan Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas Personel Kemhan dan TNI Tingkat Terampil Angkatan XLII, Gelombang II TA. 2017. Kegiatan Rehabilitasi Terpadu tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Pusat Rehabilitasi (Kapusrehab) Kemhan Brigjen TNI Achmad Dewanto, Sp.PD,, Rabu (19/7) di kantor Pusrehab Kemhan, Jakarta Selatan.
Rehabilitasi diikuti peserta sebanyak 75 orang Penyandang Disabilitas Personel Kemhan dan TNI terdiri dari 58 orang dari TNI AD, delapan orang dari TNI AL, enam orang dari TNI AU dan tiga orang PNS. Kegiatan rehabilitasi berlangsung selama empat bulan lebih dimulai tanggal 19 Juli 2017 sampai dengan 28 November 2017.
Selama mengikuti Rehabilitasi Terpadu tersebut, para peserta akan diberikan kesempatan untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuannya baik keterampilan fisik maupun fungsi sosialnya, agar siap ketika nanti menjalani kehidupan di masyarakat.
Kapusrehab Kemhan dalam sambutannya mengatakan bahwa tujuan rehabilitasi terpadu ini adalah untuk membentuk para Penyandang Disabilitas Personel Kemhan dan TNI menjadi insan yang mandiri dan produktif. Melalui program ini, para peserta akan mendapatkan pelayanan Rehabilitasi Vokasional, Rehabilitasi Sosial dan Rehabilitasi Medik.
Dijelaskannya, melalui Bidang Rehabilitasi Vokasional, setiap peserta akan mendapatkan kesempatan mempelajari satu keterampilan dari 15 jurusan, meliputi : Automekanik Mobil, Automekanik Motor, Teknik Pendingin, Teknik Elektronika/Hp, Teknik Komputer, Operator Komputer, Fotografi, Penjahitan, Pertanian Terpadu, Musik, Desain Grafis, Pertukangan Kayu, Las, Massage, Tata Boga dan Ekstra Kurikuler berupa aneka keterampilan.
Pada akhir rehabilitasi terpadu, para peserta diharapkan dapat menerapkan kemampuan dan pengalamannya baik di lingkungan pekerja maupun membuka usaha mandiri sesuai dengan bidangnya, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan diri dan keluarganya serta dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar di masyarakat. “Para peserta juga dibekali dengan ilmu manajemen dan kewirausahaan agar mempunyai bekal yang cukup dan dapat membaca peluang – peluang usaha yang menguntungkan”, tambahnya. (WND/BDI/SSI)