Menhan Buka Seminar Internasional Ilmu Pertahanan, IIDSS 2017
Rabu, 12 Juli 2017Bogor– Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu secara resmi membuka seminar internasional ilmu pertahanan, Indonesia International Defense Science Seminar (IIDSS) 2017 yang diselenggarakan oleh Universitas Pertahanan (Unhan) dengan tema “New Thinking for Strategy Policy in the Field of Security, Stability, and Humanity Affairs in the Asia Pacific and Oceania Regions”.
Peresmian seminar internasional yang berlangsung selama dua hari tersebut ditandai dengan pemukulan gong oleh Menhan dengan didampingi Rektor Unhan Letjen TNI Dr. I Wayan Midhio, M.Phil, Rabu (12/7) di Sentul, Bogor.
IIDSS merupakan seminar pertama kalinya digelar oleh Unhan yang fokus pada ilmu pertahanan dan teknologi pertahanan, dengan menghadirkan 12 permbicara internasional yang dibagi dalam empat bagian utama yakni Security, Stability, Human Security dan Human Welfare.
Seminar diselenggarakan dengan tujuan untuk menggali pemikiran-pemikiran baru tentang keamanan dan kesejahteraan global guna meningkatkan bahan perkuliahan dan promosi Unhan pada forum internasional menuju Wold Class University.
Setiap bagian didiskusikan dengan dua prespektif yakni ilmu pertahanan dan teknologi pertahanan oleh tiga orang pembicara dengan masing-masing sub-topik. Para Pembicara berasal dari berbagai institusi baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Pembicara dari dalam negeri yakni dari SIPRI, CSIS Indonesia, Dewan Energi Nasional dan Indonesia’s Center for Geological Studies. Sedangkan luar negeri menghadirkan pembicara dari Cranfield University, National Energi Laboratory, Southeast Asian Conflict Studies Network dan Kongsberg.
Seminar mengundang para peserta antara lain dari Kementerian Pertahanan, Kementerian Luar Negeri, Lembaga Ketahanan Nasioanal, Komisi I DPR RI, organisasi internasional dan nasional, para Rektor atau Dekan dari 11 Universitas Pertahanan di dunia seperti Amerika, Jepang, Korea Selatan, India, Vietnam, Thailand, Perancis, Inggris, Etiopia Australia dan Qatar.
Selain itu, seminar juga mengundang Atase Pertahanan dan perwakilan dari kedutaan besar negara – negara sahabat di Jakarta. Acara seminar juga menhadirkan para perawakilan Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis antara lain dari PT DI, PT Len, PT Pindad dan PT Sritex yang sekaligus membuka booth menampilkan beberapa miniatur dari produk-produk unggulan Alutsista dan Non Alutsista hasil produksi dalam negeri.
Menhan dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa seminar ini penting dalam rangka membahas dan mendiskusikan pemikiran-pemikiran baru terkait dengan dua topik besar yaitu tentang keamanan dan kesejahteraan dalam prekspektif ilmu pertahanan dan teknologi pertahanan.
“Saya memandang seminar ini adalah forum yang sangat penting untuk memperkuat komunikasi dan dialog yang produktif untuk mencari kesamaan pandangan didalam mengatasi tantangan dan ancaman bersama yang pada gilirannya dapat menggagu stabilitas dan keamanan di kawasan”, tambah Menhan. (BDI/RAF)