Kemhan Hadirkan Film Remaja “Seteru” untuk Sebarluaskan Semangat Bela Negara
Minggu, 16 April 2017Jakarta – Direktorat Bela Negara Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Dit. Bela Negara Ditjen Pothan Kemhan) menghadirkan Film drama remaja “Seteru” karya Hanung Bramantyo yang akan rilis serentak di Indonesia tanggal 27 April 2017. Gala Premier film “Seteru” yang ditayangkan perdana di Plaza Indonesia, Minggu (16/4), dihadiri oleh Menhan Ryamizard Ryacudu beserta ibu Nora Ryamizard, Sekjen Kemhan Laksdya TNI Dr. Widodo beserta Ibu Yustin Widodo, Dirjen Pothan Kemhan drs. Sutrimo, M.M., Dirut PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten, Tbk. (Bank BJB) Ahmad Irfan serta para pemain dan crew film.
Film Seteru yang ditulis oleh Bagus Bramanti dan dibintangi aktor kawakan Mathias Muchus, Yusuf Mahardika, Bio One dan Alfie Alfandy ini merupakan bagian dari strategi Direktorat Bela Negara, Ditjen. Pothan Kemhan dalam menyebarluaskan rasa cinta tanah air dan semangat bela negara, khususnya kepada anak muda. Film ini merefleksikan kondisi terkini di tanah air mengenai rasa saling percaya yang terkoyak, dendam, dan ancaman disintegrasi.
Dalam Gala Primer tersebut Menhan mengungkapkan bahwa Bela Negara tidak hanya domain Kemhan dan TNI atau komponen tertentu saja tetapi seluruh warga negara termasuk diantaranya insan perfileman. Salah satu bentuk keikutsertaan dan pengabdian warga negara dalam Bela Negara adalah melalui profesinya masing-masing. Apabila kita sudah melakukan pengabdian sesuai profesinya masing-masing maka sejatinya kita sudah melaksanakan hak dan kewajiban kita dalam Bela Negara.
Menhan berharap melalui pemutaran film “Seteru, Ketika Beda Jadi Masalah” dapat menumbuhkan dan meningkatkan rasa Bela Negara serta kecintaan pada tanah air Indonesia di hati anak-anak muda dan masyarakat Indonesia. Karena film ini merupakan cerminan Bela Negara yang dipoles sedemikian rupa sesuai dengan situasi seperti saat ini. Bela Negara merupakan program Kesadaran Bela Negara yang muaranya adalah Persatuan dan Kesatuan. “Untuk bersatu kita harus memperkecil perbedaan dan memperbesar persamaan,” ujar Menhan.
Sementara itu Sutradara Hanung Bramantyo mengatakan bahwa mempertahankan kebhinekaan merupakan wujud nyata dari Bela Negara. Bela Negara tidak hanya tanggungjawab militer tetapi merupakan tanggungjawab kita semua termasuk diantaranya aktor dan aktris. Bagaimanakah cara kita membela negara ? Tidak lain adalah dengan berkarya, menggunakan kreatifitas kita, menggunakan sumber daya yang kita miliki untuk diberikan kepada masyarakat tanpa memandang perbedaan apapun. “Kita berhak atas tanah ini, kita berhak atas negeri ini karena kita mencintai negeri ini. Dengan karya membuat negara ini berdaulat dan kokoh karena produktivitas naik sehingga kita tidak bergantung dengan negara lain,” ungkap Sutradara muda ini.
Lebih lanjut Hanung menyampaikan bahwa film ini menyuarakan tentang kebhinekaan bahwa kita memiliki perbedaan. Perbedaan tidak menjadikan masalah tetapi perbedaan menjadi kekuatan negeri ini. Film ini ditujukan kepada anak-anak muda Indonesia sebagai movie goes, untuk mencintai film-film Indonesia dan mencintai tanah air Indonesia.
Film ini juga menampilkan Yolla Yuliana, atlet volley Kota Kembang, anggota timnas volley di Sea Games 2013 dan Triady Fauzi Sidiq, peraih medali emas renang SEA Games 2013 dan medali perunggu SEA Games 2015. (ERA/RAF)