Kampanyekan Bela Negara Lewat Olah Raga, Kemhan Gelar Kejuaraan Taekwondo Menhan Cup 2017
Sabtu, 1 April 2017Jakarta – Dalam rangka mensosialisasikan dan mengkapanyekan nilai-nilai semangat Bela Negara kepada generasi muda Indonesia melalui kegiatan olah raga, Kementerian Pertahanan menggelar Kejuaraan Taekwondo Menhan Cup 2017.
Kejuaran tingkat nasional tersebut dibuka secara resmi oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Sabtu (1/4) di Gelanggang Olahraga (GOR) POPKI, Cibubur, Jakarta Timur. Acara pembukaan dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Sekjen Kemhan Laksdya TNI Widodo, Irjen Kemhan Letjen TNI Agus Sutomo dan Rektor Unhan Letjen TNI I Wayan Midhio serta beberapa pejabat Kemhan.
Selain itu, hadir pula Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia HE. Mr. Taiyoung Cho, Presiden Kukkiwon yang merupakan Organisasi Tertinggi Taekwondo Dunia Mr. Oh Hyun Deuk.
Kejuaraan Taekwondo Menhan Cup 2017 dengan tema “Taekwondo, Mematri Semangat Bela Negara” ini digelar untuk pertama kalinya oleh Kemhan bekerjasama dengan Kementerian Pemuda dan Olah Raga seta Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI).
Menhan dalam sambutannya berharap kejuaraan ini dapat mencerminkan sikap disiplin dan memiliki kesadaran bela negara. Acara ini juga diharapkan dapat melahirkan atlet – atlet taekwondo yang handal dan dapat memberikan prestasi yang baik.
Sementara itu, Menpora mengucapkan terima kasih kepada penonton khususnya para orang tua yang memberikan semangat kepada anak-anaknya mengikuti atau melihat turnamen ini. Diharapkan kejuaraan-kejuaraan seperti ini dapat memberikan dampak yang baik untuk kemajuan Taekwondo Indonesia.
Lebih lanjut Mempora berharap kepada seluruh peserta yang berpartisipasi pada Menhan Cup bisa mengharumkan nama Indonesia di masa depan. “Kami sangat bersyukur dan berterima kasih dalam penyelenggaraan Menhan Cup. Ini merupakan ajang pencarian bibit untuk atlet muda yang akan membawa nama harum Indonesia kelak di ajang internasional,” kata Imam.
Kejuaraan Taekwondo Menhan Cup 2017 diikuti oleh lebih dari 2500 peserta yang berasal dari 18 provinsi di Indonesia, juga peserta dari luar negeri yakni, Malaysia dan Thailand. (BDI/SAP)