Menhan : Penanaman Nilai-Nilai Kesadaran Bela Negara Perlu Disosialisasikan Sejak Pendidikan Dasar
Rabu, 28 Desember 2016Manado – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menghadiri dan berkesempatan memberikan kuliah umum dengan tema “Wawasan Kebangsaan dan Kesadaran Bela Negara” pada acara Grand Opening Universitas Prisma di Manado, Rabu (28/12) di Manado, Sulawesi Utara.
Dalam acara yang dihadiri oleh segenap Civitas Akademika Universitas Prisma dan juga masyarakat Kota Manado tersebut, Menhan menyampaikan tentang pentingnya penanaman nilai-nilai Kesadaran Bela Negara sebagai fondasi kekuatan bangsa guna menjaga tetap utuh dan tegaknya NKRI serta menjamin keselamatan bangsa dari berbagai tantangan dan ancaman yang masih akan terus menghantui perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Untuk itu, konsep penanaman nilai – nilai Kesadaran Bela Negara ini perlu disosialisasikan sejak dini mulai dari pendidikan dasar hingga ke perguruan Tinggi. Karena dunia pendidikan telah memiliki infrastruktur dan institusional memory yang memadai dan sudah terbukti efektif dan ampuh didalam upaya untuk menumbuhkan rasa cinta Tanah Air.
Melalui program pendidikan yang berkelanjutan ini akan dihasilkan kualitas generasi penerus bangsa yang memiliki keseimbangan antara Karakter dan Pengetahuan yang mengedepankan kepribadian Merah Putih di dada yang kemudian diikuti pengetahuan dan ketrampilan (Dwi Warna Purwa, Cendekia Wusana).
“Esensi utama dari Penanaman Kesadaran Bela Negara ini diharapkan akan dapat menghasilkan warga Negara Indonesia yang berkepribadian Pancasila”, jelas Menhan.
Lebih lanjut Menhan menjelaskan wujud Kesadaran Bela Negara merupakan tekad, sikap, perilaku dan tindakan bela negara yang juga menjadi bagian dari upaya penguatan karakter dan jati diri bangsa yang berkepribadian dan berkebudayaan, sebagaimana menjadi program prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2014-2019 yang diatur dalam Perpres Nomor 2 tahun 2015.
Kesadaran Bela Negara ini penting untuk ditanamkan sebagai landasan sikap dan perilaku bangsa Indonesia, sebagai bentuk revolusi mental sekaligus untuk membangun daya tangkal bangsa dalam menghadapi kompleksitas dinamika ancaman sekaligus untuk mewujudkan Ketahanan Nasional.
Karena kesadaran setiap warga negara yang diaktualisasikan dalam peran dan profesi setiap warga negara merupakan soft power bangsa bahkan akan memberikan detterence effect bagi negara lain yang ingin mencoba mengganggu kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa.
Menurutnya, kekuatan jiwa bangsa Indonesia yang dibangun melalui Penanaman Kesadaran Bela Negara ini akan menjadi suatu kekuatan maha dahsyat karena semangat Kesadaran Bela Negara ini dilandasi oleh kebanggaan dan kecintaan yang tulus dan mendalam dari seluruh komponen terhadap Bangsa dan Negara-nya.
“Di sisi lain, kesadaran Bela Negara juga menjadi modal sosial bangsa untuk membangun diri menjadi bangsa yang maju, berkepribadian dan berkebudayaan yang sejajar dengan negara maju lainnya dalam peradaban dunia”, tambah Menhan.(BDI)