Bela Negara Tangkal Pengikisan Ideologi Pancasila di Generasi Muda
Minggu, 18 Desember 2016Padang – Generasi muda Indonesia perlu mewaspadai arus informasi yang beredar di media massa dan media sosial. Karena sebagian informasi dapat digunakan untuk memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Program Bela Negara merupakan upaya Kementerian Pertahanan menanamkan kesadaran seluruh elemen bangsa Indonesia untuk sadar berideologi Pancasila, mencintai tanah air, dan tumbuh sikap rela berkorban demi bangsa dan negara.
Demikian yang disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan (Sekjen Kemhan) Laksamana Madya (TNI) Widodo saat memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa se-Sumatera Barat dalam rangka memperingati Hari Bela Negara, di Universitas Negeri Padang, Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu (18/12). Acara ini merupakan satu dari rangkaian acara Hari Bela Negara. Kuliah umum bertempat di Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat.
Sekjen menjelaskan kepada para mahasiswa bahwa ancaman pertahanan negara itu terbagi dua yaitu ancaman fisik yang nyata dan tidak nyata. Namun Sekjen lebih menekankan ancaman tidak nyata yang saat ini memiliki potensi menghancurkan persatuan bangsa.
Perang ideologi, merupakan ancaman tidak nyata yang saat ini telah menginfiltrasi ke generasi muda Indonesia. Generasi muda merupakan masa depan bangsa. Maka dari itu, Sekjen mengemukakan bahwa strategi utama adalah dengan mengedepankan Pancasila untuk mencegah masuknya ideologi yang mengancam keutuhan bangsa dan negara.
“Pancasila merupakan ideologi yang komprehensif dan dapat menjangkau seluruh rakyat Indonesia,” tutur Sekjen. Upaya memurnikan kesadaran yang rela berkorban bagi bangsa maka Kementerian Pertahanan gencar menyerukan program Bela Negara.
Bela Negara merupakan model pertahanan rakyat semesta mampu mengatasi ancaman ideologi seperti terorisme dan radikalisme.
Kementerian Pertahanan telah bekerjasama dengan Kemendikbud dan Kemenristekdikti untuk materi Bela Negara agar program Bela Negara lebih efektif disampaikan ke generasi muda.
Kuliah umum dibuka oleh Rektor Universitas Negeri Padang, Prof. Ganefri dan Gubernur Sumatera Barat Iwan Prayitno. Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) Prof. Ganefri, Phd menyambut positif adanya program Bela Negara di lingkungan perguruan tinggi. Menurut rektor UNP, Bela Negara diperlukan agar mahasiswa memiliki rasa cinta tanah air. Sehingga, UNP siap mendukung pelaksanaan Bela Negara. Turut hadir Rektor Universitas Pertahanan, Kabadiklat Kemhan, Direktur Bela Negara Kemhan dan lainnya. (Yunda/Megi)