Menhan : Tiga WNI Yang Disandera Kelompok Abu Sayyaf Telah Dibebaskan, Satu Lagi Sedang Diupayakan

Senin, 19 September 2016

tmp_4941-unnamed(3)-229075842Jakarta, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memastikan bahwa tiga orang Warga Negara Indonesia (WNI) dari sembilan WNI yang disandera oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf Filipina telah dibebaskan. Ketiga sandera WNI yang telah bebas tersebut bernama Emmanuel, Laurenz Koten dan Theodorus Kopong.

Ketiga WNI yang berasal dari Nusa Tenggara Timur tersebut merupakan Anak Buah Kapal (ABK) kapal pukat penangkap ikan LLD 113/5/F berbedera Malaysia dan diculik oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf di perairan Lahad Datu, Malaysia pada bulan Juli lalu. Usai bebasnya ketiga orang sandera WNI tersebut, saat ini Pemerintah Indonesia juga tengah melakukan upaya negosiasi pembebasan satu orang lagi WNI yang disandera.

“Mudah – mudahan malam ini bisa lepas satu, berarti empat mudah mudahan, tapi kalau yang tiga sudah pasti yang satu ini kan belum pasti”, jelas Menhan, Minggu Malam (18/9) saat tiba di Base Ops Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdana Kusuma, Jakarta usai kunjungannya ke Zamboanga, Filipina guna menghadiri penyerahan tiga orang sandera WNI dari pihak Militer Filipina yang telah dibebaskan oleh kelompok Abu Sayyaf.

Menhan mengungkapkan bahwa keberhasilan pembebasan tiga sandera WNI tersebut tidak lepas dari hasil kerjasama antara Pemerintah Filipina dengan Pemerintah Indonesia serta dibantu pihak Moro National Liberation Front (MNLF).

“MNLF itu lebih banyak berperan, karena mereka orang sana dan tahu betul medan disana kira – kira tempat pelarian atau tempat persembunyian mereka tahu”, jelas Menhan.

tmp_4941-unnamed(4)1813092504Menhan lebih lanjut menjelaskan bahwa saat ini kondisi ketiga WNI tersebut dalam keadaan sehat dan akan dipulangkan ke Indonesia secepatnya, namun proses pemulangan tersebut tergatung dari pihak Kementerian Luar Negeri. “Tadi sudah dichek kesehatannya sehat semua, pemulangan tergantung Kemlu, tapi saya minta secepatnya”, kata Menhan.

Menhan lebih lanjut berharap agar kedepan kejadian penyanderaan WNI seperti ini tidak terulang kembali. Untuk itu dihimbau kepada nelayan Indonesia untuk tidak mencari ikan di wilayah yang memang sangat rawan perompakan tersebut.

“Saya sampaikan kepada mereka dan disampaikan juga kepada teman-teman yang di Nusa Tenggara Timur ngga usah lagi lah cari-cari ikan disitu, merepotkan, cari di tempat lain kan banyak ikan”, ungkap Menhan. (BDI/JUL)




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia