Hadapi Tantangan Kekinian, Bangsa Indonesia Harus Terus Bangun Nasionalisme
Selasa, 23 Agustus 2016Jakarta – Dalam rangka menghadapi tantangan-tantangan kekinian dan menjadi bangsa pemenang dalam persaingan era globalisasi, bangsa Indonesia harus terus membangun dan memperbarui nasionalisme. Semua harus bekerja keras dan bekerja nyata serta memberikan yang terbaik dalam pengabdian di bidang masing-masing. Sehingga, Indonesia bisa bangkit menjadi negara maju, berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia dan diperhitungkan dalam percaturan global.
Demikian dikatakan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam amanat tertulisnya yang dibacakan oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu saat menjadi Inspektur Upacara Apel Gelar Nasional Bela Negara Tahun 2016, Selasa (23/8) di Lapangan Silang Monas, Jakarta.
Lebih lanjut dalam amanat tertulisnya tersebut Presiden RI mengatakan bahwa untuk dapat masuk ke era globalisasi dan menjadi bangsa pemenang, bukan berarti harus menanggalkan kepentingan nasional, rasa nasionalisme ataupun menurunkan semangat bela negara.
Bangsa Indonesia harus dapat membangun karakter mental yang memiliki daya juang yang tinggi, tidak takut bersaing serta pantang menyerah. Semuanya adalah karakter bangsa yang diperlukan, jika ingin Indonesia menjadi negara maju, menjadi bangsa pemenang.
“Dengan nafas semangat nasionlisme baru, bangsa Indonesia harus berani melakukan revolusi karakter mental bangsa. Dari karekter mental yang pesimis menjadi optimis, pasif menjjadi kreatif, konsumtif menjadi produktif”, tambah Presiden.
Untuk itu, Lebih lanjut Presiden mengajak kepada seluruh warga negara dengan berbagai profesi seperti petani, pedagang kecil, pengusaha, pelajar, bidan, buruh, dosen, PNS, karyawan, swasta, kepala daerah dan anggota legislastif dan elemen masyarakat lainnya untuk bersama-sama mewujudkan kecintaan kepada Tanah Air, bangsa dan negara dengan berjuang untuk mewujudkan kemajuan bersama.
“Tantangan besar kita dalam sejarah bukan hanya mempertahankan kelangsungan hidup kita sebagai bangsa yang berdaulat, namun mewujudkan Indonesia menjadi negara yang maju. Dengan semangat bela negara, persatuan dan kerja keras, tugas sejarah itu akan bisa kita pikul bersama”, jelas Presiden.
Apel Gelar Nasional Bela Negara Tahun 2016 diikuti 10.000 peserta Apel yang terdiri dari Kementerian/Lembaga terkait, TNI, Polri, Forum Bela Negara, Pramuka, Menwa, Linmas, Mahasiswa, Ormas, Organisasi Pemuda, Siswa/Pelajar dan komponen bangsa lainnya.
Kegiatan Apel Gelar Nasional Bela Negara ini dimaksudkan untuk membangun dan meningkatkan rasa kebersamaan, semangat dan wawasan kebangsaan, membangun kesadaran bela negara serta mengimplementasikan nilai-nilai bela negara kepada segenap bangsa Indonesia.
Hadir dalam kesempatan tersebut sejumlah Menteri Kabinet Kerja antara lain Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono. (BDI/SAP)