Perintah Membaca Sebagai Kewajiban untuk Tingkatkan Profesionalitas Pegawai Kemhan

Jumat, 24 Juni 2016

tmp_3853-629355240616-Nuzulul-Quran-2(2)27875732

Jakarta – Pegawai Kementerian Pertahanan (Kemhan) hendaknya dapat memetik hikmah dari peringatan Nuzulul Quran yaitu adanya keharusan dan perintah membaca bagi manusia. Hal ini dapat dimaknai sebagai kewajiban untuk menambah ilmu dan pengetahuan sehingga diharapkan melalui membaca dapat meningkatkan profesionalitas pegawai Kemhan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

Demikian harapan Menhan Ryamizard Ryacudu yang disampaikan dalam acara peringatan Nuzulul Quran yang diselenggarakan di masjid At-Taqwa Kemhan, Jumat (24/6). Selain itu Menhan juga berharap pegawai Kemhan dapat mengimplementasikan nilai-nilai ketaqwaan dalam pelaksanaan tugas maupun dalam kehidupan sehari-hari. Lebih lanjut Menhan mengatakan hendaknya peringatan Nuzulul Quran tidak hanya sebatas rutinitas saja tetapi lebih penting lagi harus dapat mempengaruhi rohani kita agar selalu berada dalam koridor kebaikan dan kebenaran.

Hal ini sesuai dengan tema yang diangkat dalam peringatan Nuzulul Quran kali ini yaitu “Dengan Memperingati Nuzulul Quran 1437 H/2016 M kita jadikan Al-quran sebagai pedoman dalam memantapkan disiplin dan profesionalisme personel Kemhan.” Hal ini sesuai dengan situasi aktual yang kita hadapi. Disiplin dan profesionalisme adalah dua modalitas mental yang dibutuhkan dalam meningkatkan kinerja organisasi. Lebih lanjut Menhan mengungkapkan bahwa dalam pelaksanaan tugas, pegawai Kemhan tentunya akan menghadapi tantangan yang semakin berat, untuk itu diperlukan ketegaran, sikap, integritas, kedisiplinan dan pengabdian yang tinggi serta keikhlasan yang didukung oleh profesionalisme.

Dalam kesempatan Nuzulul Quran kali ini penceramah KH. Dr. Andi Azis, M.A membahas tentang keseimbangan antara Alquran, dunia dan akherat. Alquran menyebut dunia sebanyak 111 kali dan akherat 111 kali. Dalam kesibukan tugas sehari-hari haruslah ada keseimbangan antara kahidupan dunia dan akherat. Kedua-duanya harus berjalan beriringan. Untuk itu bulan Ramadhan adalah waktunya bagi manusia untuk bertafakur yaitu menyeimbangan antara kehidupan dunia dan akherat dan semuanya telah diatur dalam Alquran.

Apabila selama kehidupan kita telah melakukan banyak dosa maka mohon ampunlah pada Allah karena Allah adalah tempatnya memohon ampunan seperti disebutkan dalam qs. Az-zumar (53). “Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Tiada dosa yang tiada berampun dihadapan Allah. Datang dan mendekatlah kepada Allah terutama pada waktu malam hari dan perbanyak istighfar mohon ampun pada Allah. Kita harus berbaik sangka pada Allah, yakinlah bahwa Allah akan mengampuni semua dosa-dosa kita sehingga akan tercipta keseimbangan antara dunia akherat yang pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas pengabdian dalam pelaksanaan tugas kita sehari-hari.

tmp_3853-616682240616-Nuzulul-quran1776579748

 

Dalam peringatan Nuzulul Quran kali ini selain dihadiri Menhan beserta ibu Nora Ryamizard, juga dihadiri Sekjen Kemhan beserta ibu Yustin Widodo dan Irjen Kemhan beserta ibu Leni Ismono serta pejabat dan pegawai Kemhan. (ERA/ACP)




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia