HUT KORPRI ke 44 Presiden Minta PNS Jangan Kecewakan Rakyat Untuk Bekerja Keras
Kamis, 3 Desember 2015Jakarta, Selaku Penasihat Nasional Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI), Presiden Joko Widodo berpesan kepada anggota Pegawai Negeri Sipil (PNS), khususnya dilingkungan Kementerian Pertahanan (Kemhan) diminta jangan mengecewakan rakyat untuk bekerja keras dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Pengharapan masyarakat saat ini terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik sangat besar. Karenanya, sebagai insan aparatur negara dituntut untuk mampu memberikan pelayanan publik yang semakin cepat, mudah, terjangkau dan terukur. Presiden sangat yakin dan percaya, anggota KORPRI sanggup untuk melaksanakannya.
Demikian pesan Presiden dalam sambutan tertulisnya dalam perayaan HUT KORPRI ke 44 yang dikutip Staf Ahli Menteri Bidang Politik, Drs, Soetrimo MM, M.Si, saat memberikan ceramah kepada anggota KORPRI dilingkungan Kemhan, Senin (30/11) di Kantor Kemhan, Jakarta.
Staf Ahli Menhan Bidang Politik ini meneruskan ungkapan dari Presiden, yang mana selama empat puluh empat tahun dari usia KORPRI bukanlah usia yang singkat. Namun Presiden bangga karena KORPRI terus berusaha dan bekerja keras untuk menguatkan eksistensinya, terus meningkatkan kompetensi dan kinerjanya dalam melayani masyarakat. Presiden berpendapat bahwa memang tidak mudah, namun kesungguhan dari para Anggota KORPRI di seluruh Indonesia untuk terus-menerus mengusahakan hal tersebut akan membuahkan hasil dan manfaat.
Sementara itu, masih dalam kesempatan yang sama Ketua Dewan Pengurus KORPRI Kemhan, Ir. Benita mengungkapkan makna gerakan revolusi mental. Menurut dirinya revolusi mental adalah suatu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia untuk menjadi manusia baru.
“ Revolusi mental adalah gerakan nasional untuk merubah cara pandang, pola pikir, sikap, nilai-nilai dan prilaku bangsa untuk menjadi wujud Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian,” Ungkap Ir Benita.
Lebih lanjut dikatakan Ir, Benita, terdapat tiga nilai, dalam gerakan revolusi mental, yaitu Integritas diartikan sebagai kesusaian apa yang dibicarakan dan yang diperbuat. Etos kerja, diartikan hasil kerja yang baik berlandaskan semangat optimis, inovatif dan produktif. Dan yang terkhir yakni Gotong royong, suatu kepedulian dalam kerjasama, solidaritas, peka, tolong menolong keyakinan akan mengenali pentingnya melakukan kegiatan secara bersama-sama.
“Dengan integritas kita kembalikan jati diri KORPRI sebagai ABDI Negara yang dipercaya, dengan etos kerja kita tegaskan kembali jati diri KORPRI sebagai Abdi Masyarakat dan pelayan masyarakat yang teguh, dan melalui gotong royong kita tegakkan kembali eksistensi KORPRI sebagai motor penggerak pembangunan nasional, “ Jelas Ketua Dewan Pengurus KORPRI Kemhan.
Oleh karena itu sambung Ir. Benita, maka revolusi mental dijadikan gerakan bersama seluruh angggota KORPRI bukan semata program atau proyek yang digerakan oleh anggaran.
Sumber : DMC