Kemhan Gelar Diskusi Penyusunan Kurikulum Diklat Bela Negara
Jumat, 13 November 2015Jakarta, Kementerian Pertahanan melalui Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Kemhan menyelenggarakan Forum Group Discussion(FGD) – II Penyusunan Kurikulum Pusdiklat Bela Negara Badiklat Kemhan. Penyelenggaraan FGD – II ini merupakan tidak lanjut dari penyelenggaraan FGD – I Pembentukan Pusdiklat Bela Negara yang telah dilaksanakan pada bulan Juli yang lalu.
FGD – II Penyusunan Kurikulum Pusdiklat Bela Negara ini dibuka secara resmi oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu sekaligus menyampaikan keynote speech-nya, Jumat (13/11) di kantor Kemhan, Jakarta. FGD ini dihadiri peserta yang berasal dari Kementerian/Lembaga, Mabes TNI/Angkatan/Polri dan Organisasi Masyarakat (Ormas). Sedangkan narasumber menghadirkan Kabadiklat Kemhan Mayjen TNI Hartind Asrin, Staf Ahli Mendikbud Bidang Sosial dan Ekonomi Pendidikan Dr. Ir. Taufik Hanafi , MUP. dan Rektor IPDN Prof. Dr. H. Ermaya Suradinata, S.H., M.H., M.S.
Pembahasan pada FGD – II ini dititikberatkan pada penyusunan kurikulum Pusdiklat Bela Negara yang meliputi; jenis-jenis Diklat (Diklat Pelatih Inti Bela Negara, Diklat Pembina Bela Negara, Diklat Kader Bela Negara, Diklat Kader Dasar Bela Negara), tujuan Diklat, perencanaan program Diklat (unsur pengelola Diklat), perumusan dan penetapan mata Diklat, metode dan teknik-teknik mengajar serta evaluasi Diklat.
Walaupun telah disepakati oleh Tim Perumus Kemhan, namun untuk menghasilkan suatu rumusan yang komprehensif, holistik dan integral maka perlu dikritisi sehingga kurikulum Diklat Bela Negara dapat lebih operasional dan sesuai dengan tatarannya.
Menhan dalam keynote speech-nya menyampaikan bahwa dalam rangka optimalisasi penanaman kesadaran Bela Negara di lingkungan pemukiman, pekerjaan dan pendidikan, Kemhan telah mendirikan Pusdiklat Bela Negara dan rencananya pada awal tahun 2016 mulai operasional. Oleh karena itu, Kemhan bekerjasama dengan stake holder terkait telah menyusun Kurikulum Diklat Bela Negara yang diharapkan dapat menjadi standardisasi secara nasional.
Menhan berharap melalui penyelenggaraan FGD-II dengan tema “Melalui Standardisasi Kurikulum Bela Negara Kita Operasionalkan Diklat Bela Negara Secara Nasional Dalam Rangka Peningkatan Kesadaran Bela Negara”, diharapkan dapat memunculkan ide-ide dan inisiatif yang akan menghasilkan pemahaman komprehensif tentang Kurikulum Pusdiklat Bela Negara Badiklat Kemhan.
Sebelumnya, pada FGD – I telah diperoleh gambaran bahwa sebagian besar peserta setuju dengan pembentukan Pusdiklat Bela Negara dan memberikan beberapa rekomendasi diantaranya perlunya penyiapan kurikulum yang mampu menyiapkan Bidang Studi Dasar, Bidang Studi Inti dan Bidang Studi pendukung sesuai dengan tatarannya (sekolah umum, keagamaan, kaderisasi anggota/pimpinan Ormas dan organisasi profesi, LSM, lingkungan PNS/Birokrat, BUMN/BUMD, TNI), termasuk profesional muda (konsultan, engineer, ekonom, pengusaha, artis, budayawan, dll).
Materi Diklat didesain sesuai kebutuhan dan kondisi peserta, baik dari segi lokasi, fisik, keragaman usia, maupun lama waktu penyelenggaraan. Selanjutnya dalam penyusunan kurikulum hendaknya bersinergi dengan lembaga lain (Polhukam, Kemendagri, Kemendikbud, Kemenpora, Lemhannas), juga dipersiapkan tenaga pendidik/pembawa materi berasal dari berbagai disiplin ilmu dan memiliki standar yang sama serta dilaksanakan secara berkesinambungan.
Sumber : DMC