Menhan: Perang Semesta Butuh Semangat Kebangsaan Yang Tinggi
Kamis, 9 Juli 2015Jakarta, Dalam menghadapi acaman pertahanan negara yang bersifat konflik terbuka atau perang konvensional, Indonesia menggunakan sistem perang semesta dimana tentara bersama seluruh rakyat ikut berperang mempertahankan negara. Perang semesta ini sudah diakui kekuatannya yang sangat luar biasa, tetapi dengan syarat perang semesta ini harus betul – betul dilaksanakan dengan semangat kebangsaan yang tinggi.
Hal tersebut dikatakan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu pada Acara Pertemuan dengan Tim Pakar Kementerian Pertahanan, Selasa (7/7) di kantor Kemhan, Jakarta. Pertemuan ini dihadiri Anggota Tim Pakar Kemhan yang berasal dari beberapa latar belakang yang tergabung dalam Tim Pakar Manajemen, Tim Pakar Hukum dan Tim Pakar Teknologi Informasi.
Lebih lanjut Menhan mengatakan bahwa kekuatan perang semesta menjadi lemah apabila rakyat terutama generasi mudanya tidak tahu mempertahankan negara serta tidak cinta lagi kepada bangsa dan negaranya. “Kalau sudah tidak cinta kepada bangsa dan negaranya tentu mana mau dia mengorbankan diri untuk bangsa dan negaranya. Mengorbankan diri untuk bangsa dan negaranya hanya dapat dilakukan oleh orang yang memiliki semangat dan wawasan kebangsaan yang tinggi”, jelas Menhan.
Menjelaskan mengenai potensi ancaman konflik terbuka atau perang konfensional, menurut Menhan saat ini dan kedepan kemungkinan hal itu masih kecil sekali terjadi. Karena, di kawasan Asia Tenggara, negara – negara ASEAN telah sepakat sejak 48 tahun yang lalu bahwa kalau ada perselisihan maka tidak boleh diselesaikan dengan kekuatan bersenjata, tetapi diselesaikan melalui dialog. Dengan demikian, lanjut Menhan, ancaman perang besar kemungkinan kecil sekali terjadi saat ini.
Hadir mendapingi Menhan dalam pertemuan ini, Sekjen Kemhan Letjen TNI Ediwan Prabowo, Irjen Kemhan Marsdya TNI Ismono Wijayanto dan beberapa pejabat eselon I di lingkungan Kemhan. Pertemuan ini didahului dengan penyampaian kebijakan di bidang pertahanan negara oleh Menhan dilanjutkan dengan diskusi.
Dalam pertemuan ini Menhan berharap kepada anggota Tim Pakar Kemhan yang berasal dari beberapa latar belakang yang berbeda diharapkan dapat mewujudkan kerjasama dan sinergitas sebagai team work yang solid dalam memberikan masukan baik diminta maupun tidak diminta oleh Kemhan.
Selain itu, Menhan juga meminta kepada Tim Pakar Kemhan diharapkan dapat menjadi salah satu perangkat dan sosialisasi kebijakan Menhan di bidang pertahanan negara dan dapat menjalin komunikasi yang baik dengan pemangku kepentingan sesuai dengan bidang kepakarannya masing-masing.
Sumber : DMC