Cermin manusia taat sebagai muslim akan terlihat di kehidupan lingkungan pekerjaan
Rabu, 27 Mei 2015Jakarta, Cermin manusia yang taat dan disiplin dalam mengerjakan kewajiban sebagai muslim, akan terlihat pula dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan di rumah tangga, masyarakat maupun lingkungan pekerjaan.
Hal tersebut diungkapan Menhan, Ryamizard Ryacudu pada acara peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW Tahun 1436 H/2015 M, Rabu (27/5), di Kantor Kemhan, Jakarta. Hadir pada peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW tersebut, seluruh anggota dan pimpinan Kemhan.
Lebih lanjut Menhan menjelaskan dalam kaitannya dengan taat dan disiplin di lingkungan pekerjaan, pegawai Kementerian Pertahanan haruslah menjadi contoh bagi pegawai institusi lainnya.
Selain itu menurut Menhan, pelaksanaan yang disiplin akan berdampak dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, dimana akan terlihat dari peningkatan disiplin kerja, moralitas dan kinerja pegawai yang akhirnya akan berpengaruh pada peningkatan kinerja organisasi.
Tema peringatan Isra Mi’raj kali ini “Hikmah peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW Tahun 1436 H/2015 M, dalam rangka peningkatan disiplin moralitas dan kinerja bagi pegawai Kementerian Pertahanan guna mendukung pelaksanaan tugas”
Sehubungan dengan tema tersebut Menhan menilai sangat tepat. Melalui peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, para pegawai Kementerian Pertahanan yang beragama Islam senantiasa diingatkan untuk selalu tertib dan disiplin dalam melaksanakan kewajiban sebagai muslim, yang diharapkan akan berdampak pada pembangunan karakter bangsa.
“Peringatan Isra Mi’raj ini dapat menjadi momentum bagi upaya peningkatan kualitas kinerja Kementerian Pertahanan dalam pengabdiannya kepada bangsa dan negara,” kata Menhan.
Sementara itu Ustat Drs, Wijayanto, S.Sos, M.Sc pada kesempatan ceramahanya mengatakan terdapat hikmah penting dari peringatan Isra Mi’raj, yakni setiap perilaku seseorang diharapkan selalu ada dalam ingatan nilai-nilai kebenaran, keindahan, kebaikan dan kesucian.
Artinya adalah apapun yang dilakukan manusia akan di ridhoi ALLAH SWT asalkan harus dipenuhi oleh doa dan semua tata cara ibadah yang benar serta tetap didalam nilai kebenaran, kebaikan, keindahan dan kesucian.
Pada kesempatan tersebut Ustat juga mengulas tempat pekerjaan seseorang, akan dapat membawa manusia melakukan kebaikan dan masuk surga serta melakukan keburukan sehingga masuk kedalam neraka. Oleh sebab itu seorang manusia yang bekerja akan dinilai benar dalam agama sebagai ibadah jika melihat dari sisi niat yang baik, cara kerja yang benar, dan bidang kerja yang halal.
Sumber : DMC