PEMBELIAN TANK LEOPARD LANGSUNG DARI JERMAN
Selasa, 3 Juli 2012Jakarta, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Senin (2/7), di Kantor Kemhan Jakarta, mengadakan jumpa pers dengan media massa, pada pertemuan tersebut wamen mengatakan bahwa pembelian MBT Leopard diputuskan untuk membeli dari Jerman dan proses pembelian dari Belanda dihentikan karena tidak ada kepastian dari Pemerintah Belanda.
Dalam rangka modernisasi peralatan militer sesuai Rencana Strategi (Renstra) periode 2010-2014, modernisasi peralatan militer itu kita akan memfocuskan pembelian Ranpur dari Jerman. Khusus dalam rangka modernisasi TNI AD maka kita telah memutuskan bahwa pembelian Alutsista (alat utama senjata) berupa MBT (Main Battle Tank) dari Jerman dengan pertimbangan bahwa kita memperoleh suatu kepastian waktu dan kepastian target dari volume Alutsista yang kita perlukan. Sedangkan rencana pembelian MBT dari Belanda kita batalkan.
Direncanakan MBT Leopard tersebut akan datang ke Indonesia sejumlah 15 Unit pada bulan Oktober 2012 dan seterusnya akan datang sebanyak lebih kurang 100 Unit secara bertahap sampai dengan Oktober 2014.
Pemerintah Indonesia memberikan apresiasi kepada pemerintah Belanda dalam kerjasama pertahanan bilateral khususnya kepada Menteri Luar Negeri, Menteri Pertahanan dan Menteri Perdagangan Belanda atas kerjasama yang optimal dalam melancarkan proses pengadaan Alutsista TNI.
Alokasi anggaran yang diperlukan untuk membeli peralatan militer MBT ini sebesar US$ 280 juta, dengan skema pinjaman luar negeri, yang diproses sesuai blue print Bappenas dan Kementerian Keuangan.
Saat ini proses akselerasi dan dilakukan pararel sehingga dalam waktu satu minggu kita akan segera memperoleh suatu kepastian dari aspek pengadaan dan aspek pembiayaan. Tentu saja ini diikuti dengan aspek pengawasan yang dilaksanakan oleh Tim pencegahan penyimpangan pengadaan barang dan jasa yang melibatkan BPKP, LKPP, dan Inspektorat dari Kemhan dan juga dari markas besar TNI dan Angkatan.
Untuk rencana pembelian MBT Leopard langsung dari Jerman, Wamenhan telah melakukan komunikasi dengan Ketua Panja Alutsista Komisi I DPR RI TB. Hasanuddin dan Menteri Pertahanan Belanda.
Sumber : DMC
Gambar : AntaraNews.com