KONDISI BANGSA SEKARANG MEMPRIHATINKAN
Rabu, 16 Mei 2012Palembang, Panglima Daerah Militer II/Sriwijaya, Mayor Jenderal TNI Nugroho Widyotomo mengatakan, kondisi bangsa Indonesia sekarang mulai memprihatinkan karena semangat kebersamaan menghilang dari kehidupan.
Pangdam II Sriwijaya dalam makalahnya yang dibacakan staf ahli Bidang Sosial Politik Kol Arm Edi Purnomo saat acara diskusi yang dilaksanakan Ikatan Jurnalistik Telivisi Indonesia Sumsel di Palembang, Selasa mengatakan, hal ini karena semua pihak ingin menikmati kemerdekaan sehingga situasi tersebut menyebabkan secara sadar atau tidak bangsa Indonesia mulai kehilangan rasa saling membutuhkan serta menghormati.
Kondisi inilah sehingga mulai tumbuh sikap egoisme dan selalu ingin menjadi pemimpin, ujar dia.Jadi dengan kondisi seperti itu sehingga bangsa Indonesia akan terpecah karena semuanya ingin mendahulukan kepentingan kelompok.Namun, ujar dia, kesemuanya itu antara lain karena idiologi negara semakin menipis dan cendrung hanya formalitas saja.
Selain itu semakin tajamnya rivalitas aturan Parpol, benturan antar elit politik serta ketidak puasan atas kepemimpinan dalam semua jenjang.
Oleh karena itu nilai-nilai Pancasila harus ditanamkan karena hal tersebut merupakan tatanan yang digali dari dasar budaya bangsa Indonesia.
Selain itu empat pilar kehidupan berbangsa dan benegara yang harus dijadikan landasan dalam membangun bangsa Indonesia.Empat pilar itu masing-masing Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan RI dan Bhinneka Tunggal Ika.
Kepala Bidang Humas Polda Sumsel AKBP R Djarod P H Madyoputro mengatakan, faktor pemicu konflik seperti peristiwa.Selain peristiwa, pemicu konflik adanya endapan potensi karena tindakan aparat kurang tepat juga bisa menyebabkan menjadi penyebab.Selain itu faktor pemberitaan yang berlebihan sehingga memperuncing masalah, ujar dia.
Kabag Pengumpulan Data dan Penyaringan Informasi Biro Humas Pemerintah Provinsi Sumsel, Soni Maharani, M.Hum mengatakan, di Sumsel pemicu konflik memang ada seperti permasalahan tanah.
Namun, Pemerintah Provinsi Sumsel terus mengantisipasi permasalahan tersebut dengan terus melaksanakan dialog.Lebih lanjut dia mengatakan, namun sejak era reformasi peran pemerintah dalam mengatasi konflik berkurang.
Hal ini karena pemerintah antara lain sebagai mediator, kata dia.”Alhamdulillah Sumsel tetap aman dan terkendali dan kesemuanya itu berkat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat,” ujar dia.
Ketua IJTI Sumsel, Purwantoro mengatakan, diskusi ini sebagai upaya supaya di daerah ini tidak terjadi konflik.Oleh karena itu pihaknya mengadakan diskusi supaya para wartawan lebih memahami dalam menyampaikan pemberitaan yang profesional, tambah dia.
Sumber : Antara