SOSIALISASI BATAS MARITIM DAN UDARA SELAT MALAKA DAN SELAT SINGAPURA
Selasa, 18 September 2012KEGIATAN SOSIALISASI
BATAS MARITIM DAN UDARA SELAT MALAKA
DAN SELAT SINGAPURA DI KAB.
KARIMUN, PROV. KEPULAUAN RIAU
Dalam rangka memberikan informasi yang berkaitan dengan
perbatasan dan hasil-hasil perundingan perbatasan negara, untuk itu diperlukan sosialisasi
di kalangan instansi pemerintah daerah dan masyarakat khususnya di Kab. Karimun
Prov. Kepri.
Sosialisasi
Batas Maritim dan Udara dilaksanakan di Gedung Nasional Tanjung Balai Karimun
dari tanggal 11 – 14 Juli 2012. Sosialisasi dibuka oleh Bapak Bupati Karimun
Dr. H. Nurdin Basirun. Pelaksanaan sosialisasi dihadiri oleh 126 orang peserta yang merupakan perwakilan dari Lantamal IV
Tanjung Pinang, Lanal Tanjung Balai,
Kanwil Bea Cukai Tanjung Balai, Polair Tanjung Balai, Bakorkamla, Kodim Tanjung Balai, Polres Tanjung Balai, Administratur
Pelabuhan Direktorat Perhubungan Laut Tanjung Balai, Dinas Karantina Kem
KP Tanjung Balai, Direktorat
Imigrasi Tanjung Balai, KNPI (Komite
Nasional Pemuda Indonesia), Pemuda Pancasila
Tanjung Balai, Gerakan Pemuda Ansor, Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah
(BPAD), Persatuan Pengusaha Pelayaran
Tanjung Balai, Persatuan Nelayan P. Tanjung Balai Karimun, Staf
Akademika Universitas Karimun, Mass Media : RRI dan Media Haluan Kepri.
Sosialisasi ini menghadirkan 2 (dua) orang narasumber bidang perbatasan laut
dan udara yaitu Marsma TNI Drs. J. Urip Utomo, MA, Direktur Geospasial Badan Intelijen Negara, dan Kolonel Laut
(KH) Drs. Haris Djoko Nugroho, M.Si, Kasubdit Perbatasan Laut dan Udara
Ditwilhan Ditjen Strahan Kemhan
Penyelenggaraan
sosialisasi bermaksud untuk memberikan pemahaman kepada seluruh komponen
instansi/lembaga pemerintah dan swasta serta komponen masyarakat mengenai permasalahan perbatasan
maritim dan udara Indonesia dengan negara tetangga sehingga diharapkan dapat membangunkan jiwa
bela negara seluruh komponen bangsa di Tanjung Balai Karimun serta untuk
memberikan bahan masukan konsep penyusunan pembangunan wilayah perbatasan yang
terpadu.
Pelaksanaan
sosialisasi berjalan cukup baik dan lancar serta antusias para peserta yang
tinggi. Sosialisasi dapat dipergunakan sebagai media untuk diskusi dan
menyamakan persepsi mengenai wilayah perbatasan negara Indonesia dengan negara
tetangga serta untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi.
Sosialisasi ini merupakan bagian penting
untuk peningkatan rasa nasionalisme semua warga negara melalui pemahaman
berbagai permasalahan perbatasan kepada pejabat pemerintah, masyarakat, LSM
maupun komponen bangsa lainnya di perbatasan.