SOSIALISASI TENTANG PENGERAHAN KEKUATAN TNI DALAM MENANGGULANGI BENCANA ALAM
Rabu, 10 Juli 2013Direktorat
Jenderal Strategi Pertahanan (Ditjen Strahan)
Kementerian Pertahanan RI, 3/7/2013 menggelar sosialisasi tentang Pengerahan
Kekuatan TNI Dalam Menanggulangi Bencana Alam. Kegiatan ini berlangsung di Aula
Korem 041/Garuda Emas Bengkulu yang dihadiri pejabat dari Korem Gamas, Kodim
Kota Bengkulu, Batalyon Inf Jaya Yuda Bengkulu, dan Lanal Bengkulu serta 100 prajurit TNI AD dan TNI AL yang berada di
wilayah Bengkulu.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka sosialisasi tentang Permenhan nomor 9 tahun 2011 tentang
Pokok-pokok penyelenggaraan tugas bantuan TNI dalam menanggulangi bencana alam,
pengungsian dan bantuan kemanusiaan. Maksud dan tujuan sosialisasi ini menurut Kasubdit
Gunkuat Komcadduk Ditrah Ditjen Strahan Kemhan,Kolonel Lek Adityawarmanadalah
memberikan pedoman bagi prajurit agar terwujud pola pikir dan pola tindak dalam
penyelenggaraan bantuan TNI dalam menanggulangi bencana alam, pengungsian dan
bantuan kemanusiaan. Dalam paparannya disampaikan bahwa upaya penanggulangan bencana alam ini
tidak hanya dibebankan kepada satu pihak saja, melainkan merupakan
tanggungjawab bersama dari seluruh komponen bangsa dan masyarakat Indonesia,
termasuk keterlibatan unsur TNI. Penanganan bencana
alam yang terjadi di Indonesia sesuai dengan
amanat UU RI No. 24 Tahun 2007tentang Penanggulangan Bencana,
dikoordinasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai lembaga
yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Sedangkan penanggulangan
bencana di tingkat Propinsi/Kabupaten/Kota, diselenggarakan oleh Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang diketuai oleh Gubernur/Bupati/Walikota.
Namun dalam implementasi dilapangan, kebijakan penanggulangan bencana di
Indonesia masih perlu ditingkatkan sinergi, koordinasi, komunikasi, dan langkah
terencana antara berbagai pihak terkait, baik BNPB, BPBD Propinsi dan Kabupaten/Kota,
TNI, Polri, Ormas, LSM, dan berbagai stake
holder lainnya. Sosialisasi ini akan terus dilaksanakan di daerah rawan
bencana lainnya untuk meningkatkan sinergitas sipil-militer dalam
penanggulangan bencana alam.
Kegiatan ini diakhiri dengan
peninjauan daerah rawan bencana di sepanjang pantai barat Bengkulu, jalur
evakuasi, lapangan tempat kumpul pengungsi, dan tempat-tempat bersejarah yang
ada di Bengkulu.