PUSREHAB KEMHAN IKUT ANDIL DALAM KEGIATAN FGD PUSJIANSTRA TNI TENTANG PEMBERDAYAAN PENYANDANG DISABILITAS PERSONEL TNI

Jumat, 30 Oktober 2020

Pusat Pengkajian Strategi Tentara Nasional Indonesia (Pusjianstra TNI) menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema tentang pemberdayaan penyandang prajurit TNI yang disabilitas dalam penugasan di lingkungan TNI pada hari Senin tanggal 26 Oktober 2020, bertempat di Aula Pusjianstra TNI, Kebon Sirih Jakarta Pusat. Salah satu nara sumber yang mendapatkan kehormatan untuk mengupas tentang ‘nasib’ penyandang disabilitas, terutama penyandang disabilitas yang ada dilingkungan TNI yakni dari Pusat Rehabilitasi Kementerian Pertahanan (Pusrehab Kemhan). Pusjianstra TNI selaku pantia penyelenggara FGD ini, juga mengundang nara sumber dari Kementerian Sosial RI, Puskes TNI dan Spers Mabes TNI. Kegiatan FGD ini dibuka langsung oleh Kepala Pusat Pengkajian Strategi TNI (Kapusjianstra TNI) Brigjen TNI Jhonny Djamaris, S.IP., M.IP. Dalam amanatnya, beliau menyampaikan bahwa pemberdayaan prajurit TNI yang disabilitas adalah sebuah tema yang penting bagi TNI sebagai dasar para prajurit dalam menghadapi risiko tugas yang berat di daerah operasi ataupun di medan tempur. Jenderal bintang satu ini melanjutkan bahwa ada Tiga pokok masalah dalam memberdayakan prajurit TNI yang disabilitas dalam penugasan di lingkungan TNI yakni ; pertama : masih adanya diskriminasi bagi prajurit TNI penyandang disabilitas di lingkungan TNI; kedua : rendahnya kompetensi SDM prajurit TNI penyandang disabilitas yang mengakibatkan ketidakmampuannya menduduki ruang jabatan, sehingga pembinaan karier menjadi tidak terarah; ketiga : rendahnya motivasi dan etos kerja prajurit TNI penyandang disabilitas dalam melaksnakan tugas, mengakibatkan rendahnya moril serta kesejahteraan prajurit penyandang disabilitas beserta keluarganya. Beliau juga menyampaikan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada para nara sumber, penanggap dan seluruh undangan FGD yang hadir. Acara inti dari FGD ini yakni paparan oleh para nara sumber, di mana Pusrehab Kemhan mendapatkan kesempatan ke dua untuk menyampaikan materi paparan.

Kapusrehab Kemhan Brigjen TNI dr. Budiman, Sp.BP-RE(K).,MARS dalam paparannya yang dalam hal ini diwakili oleh Kabidrehab Medik Pusrehab Kemhan Kolonel Kes dr. Budi Satriyo Utomo, Sp.KFR., MARS menjelaskan mulai dari organisasi Pusrehab Kemhan yang berada dan bertanggung jawab langung kepada Menhan melalui Sekjen Kemhan, tugas pokok Pusrehab Kemhan (menyelenggarakan Rehabilitasi Terpadu Return To Duty dan Rehabilitasi Medik Paripurna Return To Combat), kegiatan-kegiatan disetiap bidang/bagian yang ada di Pusrehab termasuk Rumah Sakit dr. Suyoto Pusrehab Kemhan dan yang lebih menarik adalah diakhir paparan, diputarkan video profil Pusrehab Kemhan dengan durasi waktu sekitar 12 menit. Para undangan FGD yang hadir, sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini, terbukti dengan banyaknya pertanyaan, tanggapan dan saran yang disampaikan. Setelah semua pertanyaan dan tanggapan, oleh moderator menyampaikan bahwa ditengah-tengah kita, ada dua orang tamu yang sengaja kami undang yakni penyandang disabilitas Personel TNI dari Pusrehab Kemhan untuk menyampaikan harapan-harapannya. Kedua penyandang disabilitas TNI tersebut yakni Kopka Puji Sumartono dan Pratu Rohimat, di mana keduanya adalah atlet tenis kursi roda. Dalam testimoninya, kedua prajuirt TNI tersebut menyampaikan agar penyandang disabilitas seperti kami dan juga rekan-rekan kami yang mengalami nasib yang sama agar tetap diperhatikan dan didukung jika ada dari kami yang mempunyai bakat yang dapat dikembangkan. Bahkan salah satu dari mereka yakni Kopka Puji Sumartono yang amputasi satu kaki ternyata adalah atlet Nasional & Internasional tenis kursi roda. Ada satu hal yang membuat para undangan FGD yang hadir bertepuk tangan dengan meriah, saat menyampaikan bahwa saat saya bertanding di kanca Internasional, tidak disebutkan “Mr. Puji Sumartono dari Pusrehab Kemhan atau dari TNI, akan tetapi disebutkan Mr. Puji Sumartono From Indonesia”, luar biasa, seakan-akan dia ingin menyampaikan bahwa know me for my abilities, not my disability/kenali aku karena kemampuanku, bukan karena keterbatasanku (by Robert M. Hensel). Diakhir kegiatan FGD ini, para nara sumber mendapatkan piagam dari Kapusjianstra TNI dan sebagai penutup, beliau menyampaikan poin yang dapat diambil dalam FGD ini adalah perlunya kebijakan yang sinergis di TNI untuk merumuskan peraturan sebagai payung hukum bagi prajurit disabilitas untuk tetap dapat berkarya bagi bangsa dan negara.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia