Partisipasi Pusdatin Dalam Bidang TI
Monday, 24 October 2016Partisipasi Pusdatin Dalam Bidang TI
Seminar IPKIN
Sekitar tahun 1976 pengguna komputer masih cukup langka, sehingga secara nasional dibentuklah Ikatan Pemakai Komputer Indonesia (IPKIN).
Personil Pusdatin yang tergabung dalam IPKIN sering berpartisipasi dalam berbagai kegiatan seminar ataupun pertemuan ilmiah lainnya secara periodik. Keterlibatan Pusdatin bukan hanya sebagai anggota saja tetapi juga sebagai pengurus.Kegiatan IPKIN tersebut antara lain konperensi Komputer Asia Tenggara (South East Asia Regional Computer Coference / SEARCC) pada tahun 1980 di Jakarta. Selanjutnya Konferensi Komputer Nasional (KKN) diadakan 2 tahun sekali, dimana saat itu Kapullahta Komputer Nasional tahun 1982 di Hotel Hilton Jakarta. Kemudian pada tahun 1984 Laksma TNI Ir. Djafar Basri di tunjuk sebagai ketua SEARCC selama hampir 8 tahun.
KTT Non Blok 1992
Konferensi Tingkat Tinggi bagi negara – negara Non Blok ke 10 telah berlangsung di Jakarta pada tahun 1992. Dari even tersebut Pusdatin bersama instansi lainnya telah memberikan konstribusinya yang cukup dalam menyiapkan komputerisasi KTT.
Asia Pasific Economy Conference (APEC) 1994
Konferensi Ekonomi Asia Pasific yang pertama kali diadakan di Jakarta pada tahun 1994 hampir semua perhatian masyarakat tertuju kepada even tersebut, sehingga kantor – kantor pemerintah dan sekolah di Jakarta diliburkan pada saat berlangsungnya konferensi. Demikian pula Pusdatin dengan instansi lainnya telah ambil bagian dalam even ini, yaitu meyiapkan rancangan sistem komputerisasi on line APEC dan tugas tersebut telah dilaksanakan dengan baik dan lancar.
Sea Games 1997 di Jakarta
Sesuai dengan bidang tugas yang diemban oleh Pusdatin Dephan, maka pada tahun 1997 Koni Pusat mempercayakan kepada Pusdatin untuk menyusun rencana dan sekaligus membuat rancangan sistem komputerisasi on line Sea Games XIX tahun 1997. Dengan rancangan sistem yang telah disusun maka banyak pula personil Pusdatin yang dilibatkan dalam even tersebut pada bidang komputerisasi.
Pekan Olah Raga Nasional XV tahun 2000 di Jawa Timur
Mengingat penyelenggaraan komputerisasi Sea Games tahun 1997 telah berhasil dan berjalan lancar, maka Koni Pusat kembali mempercayakan Pusdatin untuk membantu penyelenggaraan komputerisasi on line Pon XV di Surabaya tahun 2000. Dengan demikian anggota Pusdatin selalu dilibatkan hampir setiap even nasional baik itu olah raga maupun kegiatan lainnya.
Pusdatin Bawa Kemhan Juarai Indonesia Open Source Award 2010
Melihat urgensi tersebut Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Pertahanan (Kemhan) memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dan strategis bagi pertahanan negara. Inilah yang menyebabkan Pusdatin Kemhan terus berbenah diri meningkatkan kinerja secara optimal.
Kerja keras itu telah menuai hasil. Pusdatin Kemhan berperan besar mengantarkan Kemhan menjuarai Indonesia Open Source Award (IOSA) 2010, pada Juli lalu.
Kepala Pusdatin (Kapusdatin) pada saat itu, Ir Achmad Farid Wadjdi MM, bisa jadi arsitek dibalik sukses Kemhan menerima anugerah sebagai Juara I Kategori Kementerian/Nonkementerian IOSA 2010 tersebut. Penghargaan ini diraih Kemhan karena memiliki Pusdatin yang mampu memberikan manfaat optimal dalam mengimplementasikan open source software dalam aktivitas organisasinya.
Seperti diketahui, IOSA 2010 diprakarsai Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bekerja sama dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek), Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemenpan) dan Reformasi Birokrasi, Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI), serta komunitas-komunitas open source lainnya.
Untuk menunjang kegiatan open source di Kementerian Pertahanan, antara lain telah dilaksanakan Pelatihan Linux Readhat 7.2 pada tahun 2003 dan 2004, Workshop PHP (2009), Workshop IGOS pada November 2009 dan Juni 2010 yang bekerja sama dengan Kemristek dalam rangka migrasi serta pelatihan open source software.
Penerapan open source di server Kemhan, antara lain pada web Kemhan, web Defence Media Center (DMC), mail server, proxy Kemhan, gateway serta server aplikasi lainnya di satuan kerja Kemhan, dan juga sistem informasi pertahanan negara (Sisfohaneg).
Sistem ini akan memegang peran sangat penting dan strategis dalam pengelolaan data dan informasi yang bersifat enterprise, terkait business intelligence (BI), decision support system (DSS) berbasis web 3.0, yang bercirikan smart system.
Kemhan Rebut Juara Cyber Defence Competition ICrOSS 2013
Tim Cyber Defence Kementerian Pertahanan dengan nama tim Brahma dan tim Baladewa berhasil merebut Juara 2 dan 3 Cyber Defence Competition ICrOSS (Indonesia Creative Open Source Software) 2013. Kemhan mampu menunjukan prestasinya sebagai juara dari seluruh perserta yang berjumlah 20 tim yang berasal dari kalangan masyarakat IT ( Information Technology). Adapun anggota-anggota dari Dua tim Cyber Defence Kemhan ini berasal dari perwakilan Satker Pusdatin, Ditjen Pothan, dan Balitbang.
Cyber Defence Competition ICrOSS (Indonesia Creative Open Source Software) 2013 pertama kalinya diselenggarakan merupakan hasil kerjasama Kementerian Pertahanan dengan Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII), Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI) di Jakarta, Kementerian Riset dan Teknologi, dan ID-SIRTII/CC ( Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure/Coordination Center). Rencananya kegiatan Cyber Defence Competition ICrOSS (Indonesia Creative Open Source Software).
Penyelenggaraan Cyber Defence Competition 2014
Penyelenggaraan Cyber Defence Competition 2014 yang berlangsug selama dua hari di Surabaya dari tanggal 8 sampai dengan tanggal 9 Mei 2014. Pusdatin Kemhan bekerja sama dengan TNI AL, kompetisi ini dibuka oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.
Kompetisi cyber defence tahun 2014 ini diikuti peserta dari seluruh penjuru tanah air. Peserta kompetisi dibagi menjadi dua kategori kategori umum untuk yang telah berumur 18 tahun dan kategori pelajar untuk yang telah berumur 13 tahun dan maksimal berumur 18 tahun. Kompetisi ini adalah babak final yang dilaksanakan secara offline. Para peserta dalam kompetisi ini adalah mereka yang telah dinyatakan lolos babak kualifikasi yang dilakukan secara online.
perkembangan kemajuan teknologi informasidan komunikasi telah menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan umat manusia. Apabila digunakan secara konstruktif, teknologi informasi dan komunikasi dapat memberi berbagai manfaat bagi umat manusia. Teknologi informasi dan komunikasi memiliki posisi sentral dalam menunjang dan memberi kemudahan kepada masyarakat dalam menjalankan segala aktivitas sehari-hari. Namun sebaliknya, teknologi informasi dan komunikasi juga memiliki implikasi negatif dan memunculkan berbagai kerawanan. Tidak dapat dihindari bahwa kemajuan teknologi informasi dan komunikasi juga digunakan untuk tujuan-tujuan yang bersifat destruktif, baik oleh individu, kelompok maupun oleh negara.
Akhir-akhir ini, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah dimanfaatkan oleh sejumlah negara untuk kepentingan perang asimetris. Bahkan berbagai kalangan meyakini, bahwa perang asimetris lebih mungkin berpeluang terjadi dibanding perang konvensional yang mengandalkan kekuatan pasukan dan persenjataan militer.
Dampak kehancuran perang asimetris tidak kalah dibandingkan dengan perang konvensional. Perang asimetris yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi berdampak lebih luas karena luasnya medan perang yang mencakup berbagai aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara, dilantaranya bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budayadan keamanan. Bila tidak waspada dan bersiap untuk mengantisipasinya, tidak menutup kemungkinan suatu negara dapat dilumpuhkan dan dihancurkan dengan perang asimetris tersebut.
Indonesia harus memiliki kesiapan mengantisipasi terjadinya perang asimetris. Karena perang asimetris dapat terjadi setiap saat. Wilayah Indonesia yang luas, berpotensi terhadap berbagai kerawanandalam perang asimetris. Oleh karenanya, kompetisi cyber defence ini memiliki nilai strategis dalam dinamika perkembangan dunia yang diwarnai dengan berbagai aksi perebutan pengaruh dan pembentukan opini dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
Implikasi kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah menyentuh dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dengan semakin meningkatnya kejahatan cyberyang dimanfaatkan pihak-pihak tertentu baik secara individu, kelompok maupun negara asing untuk melemahkan NKRI.
Dalam Kompetisi ini tidak hanya mencari pemenang dan juara saja, namun memiliki nilai yang jauh lebih tinggi, yakni sebagai media untuk menyalurkan kreatifitas, sekaligus untuk mengembangkan pengetahuan dan keahlian dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Kompetisi ini diharapkan dapat dijadikan momentum penting dalam membangun jejaring pertahanan cyber sekaligus membina keahlian pertahanan cyber potensi anak bangsa yang terjun dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi dari Sabang sampai Merauke. Melihat dari banyaknya jumlah peserta pada babak online, bobot kreatifitas dan inovasinya, dapat disimpulkan bahwa Indonesia memiliki SDM yang unggul, baik secara kuantitas maupun kualitas.
Dengan melihat SDM yang ada, Indonesia dapat membentuk pasukan cyber yang mampu mengantisipasi terjadinya perang asimetris. Dengan semangat rasa cinta tanah air dari komunitas teknologi informasi dan komunikasi, maka kedaulatan NKRI dapat dipertahankan dari serangan cyber.
Penyelenggaraan Cyber Defence Competition 2015
Penyelenggaraan Cyber Defence Competition 2015 yang berlangsug selama dua hari di AAU Yogyakarta dari tanggal 11 sampai dengan tanggal 12 Mei 2015. Pusdatin Kemhan bekerja sama dengan TNI AU, kompetisi ini dibuka oleh Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu.
Kompetisi cyber defence tahun 2015 ini diikuti peserta dari seluruh penjuru tanah air. Para peserta dalam kompetisi ini adalah mereka yang telah dinyatakan lolos babak kualifikasi yang dilakukan secara online pada tanggal 6 sampai dengan tanggal 10 April 2015
Menhan mengungkapkan rasa bangga karena kegiatan National Cyber Competition 2015 secara maraton ini dapat berlangsung dengan aman dan lancar. Semua peserta lomba telah menampilkan produk-produk hasil inovasi yang memiliki keunggulan tersendiri. Diharapkan momentum kebersamaan dalam National Cyber Competition 2015 ini dijadikan sebagai tonggak dan langkah awal untuk merapatkan barisan untuk melindungi NKRI dari ancaman nyata yaitu berupa ancaman siber.