Penguatan SDM Komponen Pendukung Pertahanan Negara Bagi Santri Pondok Pesantren di Magelang, Jawa Tengah
Senin, 20 Maret 2017Malang (16/3/2017), Kegiatan Penguatan Sumber Daya Manusia Komponen Pendukung Pertahanan Negara bagi santri merupakan wahana untuk saling bertukar informasi, dan menyamakan persepsi dalam upaya meningkatkan wawasan dan pemahaman kita semua tentang peranan santri sebagai bagian Sumber Daya Manusia Komponen Pendukung Pertahanan Negara, serta meningkatkan kesadaran Bela Negara dalam rangka membangun sistem pertahanan Negara yang tangguh. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Subdit SDM Ditkomduk Ditjen Pothan dengan diketuai oleh Kolonel Inf Purwanto, S.H., selaku Kasubdit SDM Ditkomduk Ditjen Pothan Kemhan, sehubungan hal tersebut, untuk memotivasi kembali semangat juang para santri maka perlu adanya kegiatan penguatan Sumber Daya Manusia Komponen Pendukung Pertahanan Negara bagi santri pondok pesantren. Oleh karena itu kegiatan ini dilaksanakan dengan mengambil tema “Penguatan Sumber Daya Manusia Komponen Pendukung Pertahanan Negara bagi Santri Pondok Pesantren di Provinsi Jawa Tengah kita wujudkan sistem Pertahanan Negara yang tangguh“.
Peran santri dalam ikut serta menjaga keutuhan NKRI sudah tidak diragukan lagi, hal tersebut dibuktikan dengan tulisan sejarah, dimana para santri berperan besar dalam kemerdekaan. Tidak hanya itu pondok pesantren juga telah berkontribusi mencerdaskan bangsa sebelum jaman kemerdekaan. Tidak sedikit para pejuang dan tokoh-tokoh nasional berasal dari pondok pesantren.Dengan kedudukan dan fungsinya yang khas, pondok pesantren menjadi alternatif wahana pembangunan yang berpusat pada masyarakat dan sekaligus sebagai pusat pengembangan yang berorientasi pada nilai, terutama nilai-nilai keagamaan. Untuk menjalankan peran besar tersebut, santri perlu terus dikembangkan dan diberdayakan agar ia semakin besar memegang peranan sosialnya, pentingnya meneguhkan komitmen membangun nilai-nilai nasionalisme, patriotisme, persatuan, perdamaian, dan humanitas, serta pentingnya penanaman nilai-nilai keragaman dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia bagi seluruh komponen bangsa. Kesadaran bela negara santri, pengetahuan, keterampilan, komitmen untuk terus berprestasi dalam segala aspek, serta semakin kokohnya nilai-nilai akhlakul karimah tradisi pesantren.
D alam sambutan pembukaan Dirjen Pothan yang dalam hal ini diwakili oleh Kolonel Inf Purwanto, S.H., menyampaikan bahwa tantangan dan ancaman yang dihadapi bangsa di era global saat ini sangat komplek, dimana ancaman terhadap sebuah negara tidak lagi bersifat fisik saja, akan tetapi juga non fisik yang bersifat multi dimensi, yaitu ancaman yang berbasis Ideologi, Politik, Sosial, Ekonomi, Budaya, Tehnologi dan Ilmu Pengetahuan,Keselamatan umum dan Legislasi. Dalam konteks ini, perang bukan menjadi domain militer saja, akan tetapi juga diperlukan keterlibatan seluruh kekuatan potensi bangsa untuk menghadapi ancaman yang datang dari dalam negeri maupun luar negeri. Dalam Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002, tentang Pertahanan Negara mengatur bahwa dalam menghadapi ancaman militer, sistem pertahanan yang bersifat semesta menempatkan TNI sebagai Komponen Utama dengan didukung Komponen Cadangan dan Komponen Pendukung. Santri merupakan bagian dari Komponen Pendukung, yang tergabung dalam segmen sumber daya manusia yakni warga negara yang dapat dimasukan dalam kelompok garda bangsa, tenaga ahli dan warga lainnya, yang dapat ditugaskan untuk mendukung kepentingan keamanan dan ketertiban masyarakat.Santri juga dapat diberikan tugas menghadapi ancaman dan dapat direkrut menjadi anggota Komponen Cadangan dengan menjalani latihan dasar kemiliteran sesuai persyaratan yang ditetapkan.
Beliau menambahkan, perlu digaris bawahi dalam kegiatan pembinaan Sumber Daya Manusa ini merupakan salah satu bentuk penyiapan program komponen pendukung melalui pelatihan bela Negara. Program pelatihan bela Negara itu bukan berarti semacam militerisasi, tapi, menanamkan jiwa kedisiplinan, dan cinta tanah air, kedua hal inilah yang paling penting.
Mengakhiri sambutannya beliau menyampaikan beberapa hal yang diharapkan, diantaranya: Pertama, laksanakan kegiatan ini dengan sungguh-sungguh, sehingga terlihat efektifitasnya untuk dapat dijadikan bahan evaluasi untuk kegiatan ke depan. Kedua, manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya sehingga seluruh materi dan kegiatan dapat diserap dan diikuti dengan baik. Ketiga, ikuti dengan seksama seluruh penyampaian materi dengan sebaik-baiknya agar dapat meningkatkan wawasan kita bersama tentang peranan santri sebagai bagian Sumber Daya Manusia sebagai bagian dari Komponen Pendukung Pertahanan Negara. (AA)