JOINT WORKING GROUP (JWG) RI-UAE DEFENCE INDUSTRY COOPERATION TANGGAL 21 – 23 NOVEMBER 2023 DI ABU DHABI
Jumat, 24 November 2023Delegasi RI – UAE pada 1st Joint Working Group (JWG) di ABU Dhabi
Joint Working Group (JWG) dilaksanakan pada tanggal 21 s.d. 23 November 2023 dan merupakan forum pertemuan bilateral pertama yang dilaksanakan antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) sebagai tindak lanjut dari Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan RI dan Kementerian Pertahanan UEA tentang Kerja Sama di Bidang Pertahanan yang ditandatangani pada tanggal 24 Februari 2020 dan juga Protokol antara Kementerian Pertahanan RI dan Kementerian Pertahanan UEA tentang Kerja Sama di Bidang Industri Pertahanan, yang ditandatangani di Abu Dhabi pada tahun 2022. Pertemuan ini dilaksanakan di United Arab Emirate (UAE) yang diinisiasi oleh Mohammed Ahmed Albowardi Alfalacy, Menteri Pertahanan UAE kepada Menhan RI Prabowo Subianto melalui surat dari Military Attache Kedutaan besar UAE di Jakarta.
JWG dimaksudkan sebagai usaha memperkuat kerja sama di bidang pertahanan khususnya industri pertahanan. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mayjen TNI Mohammad Fadjar, MPICT., Dirjen Pothan Kemhan sebagai Head of Delegation (HoD) didampingi beberapa orang pejabat dari Dittekindhan Ditjen Pothan Kemhan dan Ditkersinhan Ditjen Strahan Kemhan beserta perwakilan dari Industri Pertahanan RI. Turut hadir, Staf Kedutaan Besar Indonesia di UAE, Mohammad Yusuf dan Atase Pertahanan Indonesia, Brigadir Jenderal TNI Mohammad Irawadi. Pada JWG pertama ini, Delegasi UAE dipimpin oleh Major General Dr. Mubarak Saeed bin Ghafan Al Jabri, Assistant Undersecretary for Support and Defense Industries UAE didampingi beberapa pejabat Kementerian Pertahanan dan perwakilan dari Industri pertahanan UAE.
Industri Pertahanan Indonesia dari BUMN diwakili oleh Defend ID: PT. PAL dan PTDI, serta dari BUMS ikut berpartisipasi PT. Teknik Tadakara Sumberkarya, PT. Infoglobal Teknologi Semesta, PT. Batanghari Sukses Makmur, PT. Tamansari Sukses Makmur dan PT. Fazza Royal Yantasir. Sementara dari industri pertahanan UAE, diwakili oleh oleh UAE Navy, ADSB, Iridium, Tawazun, AMROC GAL, LAHAB, Caracal, Calidus, IGG dan EDGE Group.
Dalam sambutannya, Dirjen Pothan Kemhan selaku pembina industri pertahanan menyampaikan bahwa sesuai perundang-undangan yang berlaku untuk dapat mengeksplorasi produk-produk industri pertahanan, kedua negara perlu mengintegrasikan dan memadukan tim kerja dalam rangka mengembangkan kemampuan industri pertahanan yang dimilkinya. Forum kerja sama ini diharapkan dapat memadukan kekuatan industri pertahanan yang dapat menguntungkan bagi kedua negara.
Beberapa poin diskusi yang dilaksanakan pada JWG terkait dengan Overview dan Review tentang kerja sama industri pertahanan yang telah dibangun dan yang akan datang antara kedua negara serta realisasi kerja sama industri pertahanan kedepan.
Joint Working Group ini juga merupakan media yang memiliki peran penting dalam memperkuat hubungan kerja sama di bidang pertahanan antara Indonesia dan UAE. Sampai saat ini industri pertahanan Indonesia telah membangun beberapa kerja sama dengan UAE diantaranya adalah pembangunan dan kolaborasi dalam klasifikasi untuk Kapal LPD 163-meter, ADSB Vessel, ILS, TDN & Training Cooperation, Collaboration for Classification LPD 163-meter, CAR 816, Simulator & E-Learning product, Supply chain collaboration terkait kontrak LPD.
Pertukaran Cinderamata antara kedua HoD Penandatanganan MoM (Memorandum of Understanding) JWG
Selain itu Dirjen Pothan Kemhan beserta delegasi melaksanakan kunjungan ke beberapa industri pertahanan UAE yang menjadi partner kerja sama industri pertahanan Indonesia diantaranya CARAL, TAWAZUN, Resource Industries, dan NAMR.
Kunjungan ke Resource Industries
Kunjungan ke Tawazun Peninjauan Lokasi Pabrik Tawazun
Dalam rangkaian kunjungannya, Dirjen Pothan Kemhan menyempatkan diri untuk meninjau Kantor perwakilan PT. Infoglobal di Emaar Business Park, dan memberi apresiasi atas langkah PT. Infoglobal dalam memperkuat pasar internasionalnya, khususnya di negara-negara MENA (Middle East and North Africa).
Dalam pertemuan Joint Working Group ini kedua belah pihak menyepakati bahwa pertemuan serupa akan menjadi agenda tahunan yang dilaksanakan setiap tahun (annually) secara reciprocal baik melalui media online maupun offline. Kemhan RI akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan JWG ke-2 pada tahun 2024.