SOSIALISASI SARANA DAN PRASARANA NASIONAL UNTUK KOMPONEN PENDUKUNG PERTAHANAN NEGARA TA. 2022
Kamis, 23 Juni 2022
Bandung (23/06) – Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dalam hal ini Direktorat Sumber Daya Pertahanan melaksanakan kegiatan Sosialisasi Sarana dan Prasarana Nasional untuk Komponen Pendukung Pertahanan Negara.
Kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Rapat Pemda Provinsi Jawa Barat Jl. Diponegoro No. 22 Citarum Bandung ini dibuka oleh Kakesbangpol Provinsi Jawa Barat Dr. Drs. H. R. Iip Hidajat, M.Pd dan dihadiri oleh perwakilan satuan TNI, Pejabat Eselon II, III dan IV jajaran Pemprov Jawa Barat, perwakilan mahasiswa dari beberapa Perguruan Tinggi di Bandung serta Para narasumber yaitu Direktur Sumber Daya Pertahanan, Brigjen TNI Fahrid Amran, S.H., Kol Inf FX. Wellyanto (Sahli Pangdam III/SLW Bid Sishanneg) dan Penata TK.I Aris Budiman, S.Si., M.Plan dari Bappeda Provinsi Jawa Barat.
Dalam paparannya Brigjen TNI Farid Amran, S.H. menyampaikan materi UU No. 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional, yang menjelaskan bahwa sistem pertahanan negara kita adalah Sishankamrata yang bersifat semesta yaitu melibatkan seluruh warga negara, wilayah dan sumber daya nasional lainnya, yang dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total terpadu, terarah dan berlanjut.
Dalam menghadapi ancaman militer, tentu TNI yang menjadi leading sector. Akan tetapi, jika ancaman yang dihadapi adalah ancaman non militer, maka Kementerian/Lembaga di luar pertahanan yang akan menjadi leading sector dengan memanfaatkan SDM, SDAB dan Sarprasnas yang dimiliki. Inilah pentingnya Indonesia menganut Sishankamrata. Oleh karena itu melalui kegiatan sosialisasi ini diharapkan akan terjalin sinergitas dan pemahaman yang sama antar Kementerian/Lembaga serta Pemerintah Daerah dalam upaya Pertahanan Negara.
Senada dengan apa yang disampaikan Dirsumdahan, Kol Inf FX. Wellyanto menambahkan bahwa sebagai unsur pemerintahan di daerah seharusnya lebih meningkatkan kerja sama dan bersinergi terutama antara TNI, Pemda, para pelaku usaha dan masyarakat dalam menghadapi ancaman non militer, sebagai contoh ketika menghadapi pandemi Covid-19 yang baru saja kita alami bersama.
Sosialisasi kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab yang disambut secara antusias oleh peserta.
(Red. Bagdatin).