PEMBEKALAN DI UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Jumat, 28 Agustus 2020Jakarta Jumat (28/8/2020). Dirjen Pothan Kemhan Prof. Dr. Ir. Bondan Tiara Sofyan. M.SI., memberikan pembekalan Bela Negara pendidikan anti korupsi generasi muda bebas dari narkoba menangkal radikalisme di Universitas Esa Unggul kepada Mahasiswa baru di Kampus berbasis Intelektualitas, Kreatifitas dan Kewirausahaan dengan peserta 900 orang dilaksanakan secara virtual.
Di awal pembekalannya, Dirjen Pothan Kemhan menyampaikan bahwa di Indonesia yang mengenyam pendidikan perguruan tinggi sekitar 8% sehingga diharapkan para mahasiswa harus senang dan bangga serta harus bersemangat di universitas untuk terus berprestasi.
Berikut ini resume singkat pembekalan Dirjen Pothan Kemhan kepada para mahasiswa Universitas Esa Unggul.
“Indonesia adalah negara yang indah, kaya raya, bermacam-macam suku, adat dan budaya. Semua itu harus kita jaga dan kita pertahankan. Sistem pertahanan keamanan kita adalah sishankamrata yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah dan sumber daya nasional lainnya. Semua itu dipersiapkan secara resmi oleh Pemerintah, diselenggarakan secara total, terpadu, terarah dan berlanjut, dengan komponen utama adalah TNI didukung oleh komcad, komduk, sumber daya alam, buatan dan sarprasnas.
Ada tiga pertanyaan mendasar tentang bela negara, yaitu: apa yang harus dibela dari negara, mengapa negara harus dibela, dan siapa yang harus membela. Yang harus dibela adalah kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Ini sudah diamanahkan dalam UUD 1945. Mengapa negara harus dibela? Yang pertama negara tidak seperti makhluk hidup yang tadinya tidak ada kemudian berkembang, lalu mati. Agar tetap hidup, kita harus membelanya, melindungi dari segala bentuk ancaman. Siapa yang harus membela negara? Seluruh warga negara, lembaga negara, lembaga kemasyarakatan, parpol (supra dan infrastruktur politik).
Bela Negara Bukan Wajib Militer, Bela Negara juga tidak harus jadi tentara. Nilai dasar bela negara adalah: cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia kepada Pancasila sebagai idiologi negara, serta rela berkorban untuk bangsa dan negara. Kemampuan awal bela negara bagi mahasiswa adalah berprestasi. Kibarkanlah Bendera Merah Putih dan bendera kampusmu dengan caramu. Isi ruang publik dengan konten bela negara dengan cara yang santun. Itulah awal bela negara. Contoh pelaku aksi bela negara bela negara di era new normal adalah dengan mengikuti protokol kesehatan (pakai masker, cuci tangan, jaga jarak). Terapkan budaya rela berkorban, tidak ikut-ikutan menyebar hoax, tetap kreatif, inovatif, new spirit selama belajar di rumah.
Ayo buat konten-konten positif di YouTube, bangun terus kompetensi teknis kalian dengan tetap membangun karakter bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
Indonesia Emas adalah kalian!
Kalian adalah generasi penerus bangsa. Jangan sia-siakan waktu, berprestasilah dalam segala hal. Kalian adalah pemegang estafet kepemimpinan di masa yang akan datang. Maka persiapkan dengan baik”.
Kegiatan pembekalan kepada Mahasiswa Esa Unggul berjalan tertib aman dan lancar. (Red Bagdatin)