Pembentukan Kader Bela Negara di Provinsi Kepulauan Riau- Batam

Jumat, 6 April 2018

batam1

Sebagai tindak lanjut gerakan nasional Bela Negara yang telah dicanangkan oleh Presiden RI pada hari Bela Negara tanggal 19 desember 2014 yang lalu. Kegiatan Pembinaan Kader Bela Negara di Provinsi Riau TA. 2018 yang dilaksanakan pada tanggal 2 s.d. 6 April 2018 dibuka oleh Wakil Walikota Batam Amzakar Achmad mewakili Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun di Markas Komando Batalyon lnfanteri-10 Marinir/SBY, kota Batam. Turut hadir dalam acara pembukaan Mayjen TNI Pandji Suko staf ahli Menhan Bidang Politik dan Mayjen TNI Eko Budi S Menhan Bidang Keamanan dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia serta tamu undangan FKPD Kota Batam serta dalam Pembentukan Kader Bela Negara di Batam dan juga dikunjungi oleh Rombongan Atase Pertahanan dari 27 negara yang sedang melaksanakan tour diwilayah Kepri khususnya Kota Batam. Adapun negara-negara tersebut adalah Australia, Belarus, Brazil, Brunei, Canada, China, Perancis, Jerman, India, Italy, Jepang, Korea Selatan, Laos, Mexiko, Myanmar, Belanda, New Zealand, Polandia, Philipina, Timor Leste, Inggris, dan Amerika Serikat. Kehadiran Atase Pertahanan ke lokasi Out bond di Pantai Ocarina Batam, disambut oleh Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefriddin dan Direktur Bela Negara Ditjen Pothan Kemhan, Laksama TNI Dr. M. Faisal beserta jajarannya serta undangan instansi terkait lainnya. Kegiatan ini sebagai wahana menjalin silaturahmi dan komunikasi antar komponen bangsa serta menyatukan langkah dalam upaya pembinaan kesadaran Bela Negara kepada seluruh warga negara.

batam2

Pembinaan kesadaran Bela Negara merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan nasional, sehingga pelaksanaannya tidak hanya menjadi tanggung jawab Kementerian Pertahanan semata, akan tetapi menjadi tanggung jawab bersama melalui Kementerian/Lembaga serta segenap Komponen Bangsa. Adapun materi Bela Negara dalam pembentukan kader Bela Negara di batam ini antara lain Pelatihan Baris Berbaris (PBB), Peraturan penghormatan Militer (PPM), kepemimpinan, pengetahuan tentang HAM, Tataran Bela negara, pengetahuan Cyber dan Out bond.

batam3

Dengan pesatnya arus globalisasi serta majunya teknologi informasi saat ini sangat berpengaruh terhadap dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara. Narkoba, pencurian dan penyeludupan menjadi kejahatan siber serta pelenggaran wilayah yang menjadi ancaman nyata yang kita hadapi saat ini. Oleh karena itu diharapkan dengan pembentukan kader Bela Negara ini dapat menjadi telinga dan mata bangsa demi menjaga keutuhan NKRI dan dapat terbentuk Kader-kader Bela Negara yang disiplin, optimisme, taat hukum, pekerja keras dan memiliki perilaku kesadaran untuk membela bangsa dan negara.

batam4

Pembinaan Kader Bela Negara ini dimaksudkan untuk membangun kesadaran Bela Negara yang merupakan salah satu upaya revolusi mental melalui pembangunan karakter bangsa sebagaimana menjadi salah satu program prioritas pemerintah yang tertuang dalam nawa cita diantaranya melalui penanaman nilai-nilai Patriotisme, Cinta Tanah Air dan Bela Negara. Penanaman nilai-nilai Bela Negara serta cinta tanah air, rela berkorban, sadar berbangsa dan bernegara, yakin akan kebenaran ideologi pancasila dan memiliki kemempuan awal bela negara kepada setiap warga negara ini sangat penting sebagai upaya membangun sense of defence bangsa Indonesia dalam rangka menjaga kedaulaan negara, keutuhan wilayah serta keselamatan bangsa dari segala bentuk ancaman.

batam5

Kementerian Pertahanan akan terus membentuk kader Bela Negara 100 juta kader di Indonesia melalui institusi Kabupaten/Kota yang dilaksanakan secara sinergitas. Sehingga diharapkan dapat menghasilkan kader Bela Negara yang memiliki jiwa nasionalisme dan cinta tanah air, sebagai wujud tanggung jawab bersama dalam upaya pembangunan Sumber Daya Manusia yang berkualitas guna turut menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara di tengah derasnya arus globalisasi saat ini. .

 

 

 




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia