Pembentukan Kader Bela Negara Bagi Masyarakat Perbatasan di Kecamatan Tasifeto Barat Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur TA. 2018
Kamis, 22 Maret 2018Kegiatan Pembentukan Kader Bela Negara di Kecamatan Tasifeto Barat Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur TA. 2018 yang dilaksanakan pada tanggal 21 s.d. 22 Maret 2018 di Aula SMPN Dekokmasin Desa Derok Patureme dengan jumlah peserta sebanyak 150 orang yang terdiri lingkup pendidikan, masyarakat dan pekerjaan yang dihadiri oleh Bupati Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur beserta jajarannya, Danrem 161/Wira Sakti, Dandim 1605/Belu beserta undangan instansi terkait lainnya. Kegiatan Pembentukan Kader Bela Negara yang di daerah sebagai tindak lanjut gerakan nasional Bela Negara yang telah dicanangkan oleh Presiden RI pada hari Bela Negara tanggal 19 desember 2014 yang lalu. Kegiatan ini sebagai wahana menjalin silaturahmi dan komunikasi antar komponen bangsa serta menyatukan langkah dalam upaya pembinaan kesadaran Bela Negara kepada seluruh warga negara. Pembinaan kesadaran Bela Negara merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Pembangunan Nasional, sehingga pelaksanaannya tidak hanya menjadi tanggung jawab Kementerian Pertahanan semata, akan tetapi menjadi tanggung jawab bersama melalui Kementerian/Lembaga serta segenap Komponen Bangsa. Upaya Bela Negara sebagai kewajiban warga negara, juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.
Pembinaan Kader Bela Negara ini dimaksudkan untuk membangun kesadaran Bela Negara yang merupakan salah satu upaya revolusi mental melalui pembangunan karakter bangsa sebagaimana menjadi salah satu program prioritas pemerintah yang tertuang dalam nawacita diantaranya melalui penanaman nilai-nilai Patriotisme, Cinta Tanah Air dan Bela Negara. Penanaman nilai-nilai Bela Negara serta cinta tanah air, rela berkorban, sadar berbangsa dan bernegara, yakin akan kebenaran ideologi pancasila dan memiliki kemampuan awal Bela Negara kepada setiap warga negara ini sangat penting sebagai upaya membangun sense of defence bangsa Indonesia dalam rangka menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah serta keselamatan bangsa dari segala bentuk ancaman. Pentingnya penanaman nilai-nilai tersebut oleh karena adanya perubahan lingkungan strategis yang berpengaruh pada perubahan paradigma ancaman yang sudah bersifat multi dimensi dalam bentuk dan sifatnya. Kesadaran Bela Negara menjadi modal sosial bagi bangsa Indonesia sekaligus menjadi detterence effect bagi bangsa lain yang ingin mengganggu, mengancam bahkan menghancurkan bangsa Indonesia dari berbagai sisi. Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi juga menjadi tuntutan pada era globalisasi ini, akan tetapi jiwa nasionalisme dan patriotisme dengan dilandasi nilai-nilai Bela Negara seperti cinta tanah air dan kesadaran Bela Negara juga harus dimiliki oleh setiap warga negara. Sumber Daya Manusia yang hanya menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi saja tanpa memiliki jiwa nasionalisme, cinta tanah air dan kesadaran Bela Negara justru akan membahayakan kelangsungan hidup bangsa.
Dalam perspektif Pertahanan, kualitas sebagaimana tersebut di atas merupakan Sumber Daya Manusia Potensi Pertahanan Negara. Dengan kualitas itulah, setiap warga negara sudah pasti memiliki kesiapsiagaan dini baik secara psikis maupun fisik, dalam menghadapi berbagai bentuk dan sifat ancaman yang datang, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
Gbr Wakil Bupati Kab Belu JT. Ose Luan sedang diwawancarai oleh TV Belu setelah membuka acara Pembentukan Kader Bela Negara di Kecamatan Tasifeto Barat yang didampingi oleh Kolonel Inf. Alex Batoex dari Kemhan
Essensi kesadaran Bela Negara dalam Pertahanan Negara merupakan landasan bagi terbangunnya Sistem Pertahanan Semesta, baik dalam menghadapi ancaman militer maupun ancaman non militer. Program pembinaan Kader Bela Negara merupakan bagian dari suatu proses pembinaan Sumber Daya Manusia yang tidak akan pernah berhenti, senantiasa berlanjut dan berkesinambungan serta disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang berkembang dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara guna mewujudkan Sumber Daya Manusia yang memiliki jiwa nasionalisme, cinta tanah air dan kesadaran bela negara, dalam 5 tahun ke depan, Kementerian Pertahanan akan membentuk kader Bela Negara melalui institusi Kabupaten/Kota yang dilaksanakan secara sinergitas, sehingga diharapkan dapat menghasilkan kader Bela Negara yang memiliki jiwa nasionalisme dan cinta tanah air, sebagai wujud tanggung jawab bersama dalam upaya pembangunan Sumber Daya Manusia yang berkualitas guna turut menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara di tengah derasnya arus globalisasi saat ini. (Red. Bagdatin ) .