TRANSLATE

Menhan Ajak Mahasiswa Tingkatkan Semangat Bela Negara

Jumat, 2 Oktober 2015

BANDAR LAMPUNG — Semangat bela bangsa Indonesia sudah diakui dunia. Kekuatan militer Indonesia kini berada di urutan 12 dunia. Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Riyacudu mengatakan penilaian tersebut berdasar pada jumlah penduduk sekitar 129 juta yang dapat dilibatkan untuk membela negara. “Ini harus menjadi motivasi bagi kita, setidaknya untuk sepuluh tahun ke depan agar dapat menempati posisi sepuluh besar dunia,” kata Ryamizard, saat memberikan sambutan pada pembekalan mahasiswa baru Universitas Bandar Lampung di kampus setempat, Sabtu (12/9/2015).

Menurut Menhan, dalam tujuh bulan terakhir, Indonesia juga banyak mengalami kemajuan di bidang pembangunan kekuatan pertahanan. Ryamizard mengatakan dalam kurun waktu sepuluh tahun ke depan, Kementerian Pertahanan menargetkan terbentuknya kader bela negara sebanyak 100 juta orang.

Hal itu akan diwujudkan melalui Program Pembinaan Kesadaran Bela Negara di 47 kabupaten/kota yang berada di 11 kodam. “Perlu dipahami, pembentukan kader bela negara bukan wajib militer, melainkan sebagai perwujudan hak dan kewajiban warga negara sesuai dengan Pasal 30 UUD 1945,” papar Menhan.

Berdasar pada data Badan Program Pembangunan PBB, indeks pembangunan manusia (IPM) Indonesia tahun 2013 berada di peringkat ke-108 dari 187 negara. Dengan nilai IPM 0,684, Indonesia berada dalam kategori dengan pembangunan manusia sedang.

Menhan mengatakan dinamika perkembangan global baik dari sisi geo-politik maupun geo-strategi mengindikasikan setiap negara akan menghadapi berbagai ancaman, tantangan, dan gangguan. “Bagi Indonesia yang cinta damai, persepsi ancaman dikategorikan sebagai ancaman nyata dan belum nyata,” ujar dia.

Ancaman belum nyata ialah konflik terbuka atau perang konvensional yang berkaitan dengan kekuatan alutsiswa antarnegara. Namun dalam dekade ke depan, kemungkinan terjadinya hal itu cukup kecil.

Sedangkan ancaman nyata yang bisa terjadi sewaktu-waktu, seperti terorisme, bencana alam, dan separatisme, justru lebih mengancam sistem pertahanan negara.

“Sejalan dengan anjuran Presiden Joko Widodo, ayo kerja. Mari tingkatkan semangat bela negara agar bangsa makin kokoh menghadapi berbagai tantangan,” pungkas dia.

Sumber : http://lampost.co/berita

.
Menhan Ajak Mahasiswa Tumbuhkan Kesadaran Bela Negara

[BANDARLAMPUNG] Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu mengajak mahasiswa untuk menumbuhkan rasa kesadaran bela negara.

“Hal itu penting, agar bangsa Indonesia tidak dipandang sebelah mata oleh bangsa lain. Diharapkan generasi muda memiliki dedikasi dan integritas,” kata dia saat memberikan Kuliah Umum di Universitas Bandarlampung (UBL), Sabtu (12/9).

Ia menyebutkan, tugas mahasiswa adalah belajar. Dunia pendidikan hanyalah proses untuk menjadi pintar. Namun kepintaran jangan membuat sombong.

Menhan dalam kesempatan itu mengatakan bahwa keberhasilan suatu bangsa ditentukan oleh sejauhmana kesiapan generasi muda menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Hal itu sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” uajrnya pula.

Ryamizard dihadapan 3.000 mahasiswa juga menyoroti masalah kepemimpinan. “Sebagai calon pemimpin masa depan, jadilah pemimpin yang berkarakter. Kalian yang kelak akan menerima tongkat estafet kepemimpinan wajib menjaga eksistensi dan kedaulatan negara,” tegasnya.

Gubernur Lampung M Ridho Ficardo melalui Plt Asisten Bidang Pemerintahan Sekprov Lampung Zaini Nurman mengatakan mahasiswa merupakan generasi muda dengan potensi yang harus terus ditingkatkan.

“Ini menunjukkan bahwa kita harus memiliki basis pendidikan yang cukup, sebagai bekal meniti kehidupan masa depan. Terlebih dalam menghadapi era globalisasi yang menuntut kemampuan untuk dapat bersaing secara sehat dan membangun,” katanya.

Salah satu tolak ukur kemajuan dan kesejahteraan suatu bangsa, ditentukan oleh tinggi rendahnya pendidikan warga negara itu sendiri.

Ia mengharapkan mahasiswa mampu mengisi pembangunan di Lampung dan juga harus memanfaatkan segala perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sebagai sarana untuk mengembangkan potensi diri dan pekerjaan.

Rektor UBL Dr. Ir. M Yusuf Salfarano Barusman, MBA mengungkapkan bahwa kegiatan kuliah umum merupakan agenda rutin UBL.

Tujuannya memberikan wawasan yang lebih luas bagi para mahasiswa baru tahun akademik 2015–2016. Selain itu kegiatan kuliah umum ini selaras dengan program kerja Kemenhan yakni 100 juta Kader Bela Negara.

Kegiatan Program Pengenalan Kampus (PPK) akan berlangsung selama dua hari.

Rektor UBL itu menambahkan pada kegiatan PPK ini para mahasiswa baru diperkenalkan tentang dunia kampus. Diantaranya mengenai sistem pendidikan tinggi, kemahasiswaan, akademisi. fakultas dan program studi serta pengenalan berbagai unit kegiatan mahasiswa.

Alumni UBL saat ini mencapai 60 ribu-an orang sebagian besar telah berkiprah di pemerintahan.

Sumber : http://sp.beritasatu.com/home/




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia