TRANSLATE

Menhan Sebut Bentrok TNI dan Polri Memalukan

Selasa, 1 September 2015

Menhan Sebut Bentrok TNI dan Polri Memalukan

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan bahwa bentrokan antara anggota TNI dan Polri yang terjadi di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Minggu (30/8/2015), sebagai hal memalukan. Ia meminta hal itu tak terulang.

“(Informasi bentrok) itu saya baru dengar, tapi itu tidak boleh lagi terjadi, itu memalukan,” ujar Ryamizard saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Jakarta Pusat, Senin (31/8/2015).

Bentrok TNI-Polri terjadi di sirkuit permanen Sport Center Jalan Stadion, Kelurahan Pekkabata, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Minggu kemarin. Dalam kejadian itu, seorang anggota Kompi Senapan B Yonif 732, Prada Yuliadi, tewas tertembak. Bentrokan itu diduga akibat dipicu kesalahpahaman.

Dari informasi yang dihimpun Kompas.com, sejumlah anggota Kodim 1401/Majene sedang menonton balapan di sirkuit permanen Sport Center Polman. Saat itu, Praka Rusmono (34) yang merupakan Caraka Tuud Dim 1401/Majene menonton balapan dengan kru MMS Racing Team Majene, Umar (27), warga BTN Linomaloga, Kelurahan Talumu, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene. Mereka didatangi beberapa anggota Patmor dan diminta untuk tidak menonton di atas lintasan balapan.

Salah satu rekan Praka Laksmono, anggota MMS Team Racing Majene terkena tongkat anggota Patmor sehingga hampir terjatuh di parit. Tidak terima dengan hal itu, Praka Laksmono menghampiri anggota Patmor dan menegurnya.

Tidak terima anggotanya ditegur, anggota Patmor lainnya datang dan mengeroyok Praka Laksmono. Perkelahian pun berhasil diredam, setelah Kepala Polres Polewali Mandar AKBP Agoeng Adi Koerniawan dan Kepala Seksi Operasi Komando Distrik Militer 1402/Polmas Kapten Martani tiba di lokasi dan mendamaikan kedua belah pihak.

.
Menhan: Bentrok TNI-Polri Di Polewali Mandar Memalukan

Liputan6.com, Jakarta – TNI dan Polri kembali bentrok di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Bentrokan pecah pada Minggu 30 Agustus 2015 sekitar pukul 13.00 Wita saat berlangsung kegiatan balapan (road race). Menteri Pertahanan Ryamizard Ryaccudu merasa geram atas insiden tersebut dan menyebutnya sebagai hal yang memalukan.

“(Bentrokan TNI-Polri) Itu memalukan,” ujar Ryamizard di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (31/8/2015).

Di tempat yang sama, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan masalah tersebut sudah diselesaikan secara adat.

“Itu sudah diselesaikan oleh Pangdam (Panglima Kodam VII/Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar). Diselesaikan secara adat,” tegas Luhut.

Saat ditanya apakah ada cara untuk kembali TNI dan Polri tidak selalu bentrok, dia hanya ingin fokus menyelesaikan masalah gejolak ekonomi dewasa ini.

“Kamu kakak-beradik saja bisa berkelahi, itu bukan masalah serius. Masalah serius itu bagaimana ekonomi kita bertambah baik,” ungkap Luhut.

Luhut menegaskan, kejadian itu masih terus diselidiki untuk mengungkapkan sang tersangka. Saat ini, pihaknya masih menunggu laporan dari tim penyelidik.

“Kita lagi selidiki, kita tunggu laporannya. Kita fokus masalah besok pagi (demo buruh),” pungkas Luhut.

Perkelahian antara Bripda Ambo Sikki anggota Patmor Polres Polman dengan seorang oknum TNI di Majene terjadi pada Minggu 30 Agustus 2015 pukul 13.00 Wita. Bentrok pecah saat berlangsung kegiatan balapan (road race).

Kejadian dipicu ketika seorang petugas keamanan menegur penononton dari teman TNI yang berada area lintasan balapan. Hal ini agar tidak mengganggu jalannya balapan serta menghindari kecelakaan lalu lintas.

Namun anggota TNI yang berada di tempat tersinggung kemudian memperkenalkan dirinya jika ia juga adalah anggota. Akibatnya, perkelahian tak terelakkan. Kapolres Polman, AKBP Agung Adi Kurniawan kemudian memediasi kedua belah pihak dan akhirnya terjadi perdamaian.

Namun pada pukul 16.00 Wita, di tempat yang sama terjadi lagi keributan antara anggota 721/Makasau. Dalam peristiwa itu, terjadi penembakan terhadap anggota Kompi Senapan B Yonif 721/Makkasau atas nama Prada Yuliadi.

Aksi itu diduga terkait kesalapahaman dari anggota Kodim 1401/Majene sebelumnya. Akibat kejadian ini, Prada Yuliadi terkena tembakan di bagian perut dan meninggal dunia di tempat.?

.
Menhan: Memalukan Anggota TNI-Polri Bentrok Lagi!

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -? Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu berang mengetahui insiden bentrokan kembali terjadi antara personel TNI dan Polri.

Kali ini bentrokan terjadi di Majene dan memakan satu korban tewas yakni Praka Yuliardi. “Itu saya baru dengar, tapi itu tidak boleh terjadi lagi. Itu memalukan, itu memalukan!” tegas Ryamizard saat ditanyai wartawan usai rapat koordinasi di Kantor Menkopolhukam, Jakarta Pusat, Senin (31/8/2015).

Bentrokan bermula ketika seorang personel TNI Kompi Senapan A Majene yang ikut menyaksikan balapan terlibat adu mulut dengan petugas kepolisian yang mengamankan lintasan balapan. Adu mulut itu berakhir damai setelah pimpinan kedua pihak turun tangan.

Namun berselang 20 menit kemudian, beberapa meter dari lokasi, terdengar suara tembakan beberapa kali, hingga Yuliardi ditemukan terkapar bersimbah darah. Ada luka tembak di perut kiri.

Kejadian ini memicu aksi solidaritas personel kedua pihak hingga bentrokan antarmereka pun terjadi. Pascabentrokan itu, berbagai isu miring pun berseliweran di dunia maya hingga memicu kepanikan warga.

Salah satu isu yang beredar adalah tentang pembakaran Kantor Polres Majene dan Kantor Pos Polisi di Palippis, Polewali Mandar. Selain itu, ada isu sweeping aparat TNI yang mencari anggota polisi.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia