TRANSLATE

Menhan Geram terhadap Gubernur Papua, yang Tak Hormati Presiden

Senin, 24 Agustus 2015

RMOL. Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu geram terhadap prilaku Gubernur Papua, Lukas Enembe, yang sering tak berada di daerahnya. Dia mengatakan, dua kali Presiden ke Papua hanya Sekda yang menyambut.

“Itu dimana hormatnya coba sama Presiden. Mereka tak pernah disitu. Di Singapura lah, di Jakarta. Terus sekarang masih bilang Papua tidak perhatikan,” ungkap Ryamizard dengan nada geram saat berdialog bersama wartawan di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (19/8).

Infromasi yang beredar, sikap acuh Gubernur Papua itu disebabkan hasil tambang emas di Papua yang dikelola Freeport ?tidak dapat dinikamti masyarakat Papua. Disinggung kabar itu, Ryamizard semakin geram.

Menurut mantan KSAD ini, tidak perlu Papua memikirkan Freeport. Karena anggaran untuk Papua dari Pemerintah Pusat sudah jauh lebih besar dari daerah lain. Bahkan lebih besar dari hasil yang seharusnya diberikan Freeport.

?”Nggak usah pikirin Freeport. ?Ada Rp 37 triliun APBD kita buat Papua. Di bagi coba, sekitar tiga juta penduduk, mewah itu. Tiap penduduk dapat ratusan juta. Tapi Hormatnya dimana dua kali Presiden ke sana ga dijempuit Gubernur,” tegas Ryamizard.

Atas dasar itu, Ryamizard mengaku kasihan dengan masyarakat Papua atas ulah pemimpin daerah mereka begitu. Apalagi, masyarakat papua sering menjadi korban politisi oleh elit Papua yang membuat isu Papua merdeka.

.
Menhan Nilai Gubernur Papua Tak Hormati Presiden Jokowi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu geram terhadap perilaku Gubernur Papua Lukas Enembe yang sering meninggalkan daerahnya.

Bahkan dua kali Presiden Jokowi Widodo melakukan kunjungan kerja ke Papua, justru Sekda yang menyambutnya bukan gubernur.

“Itu dimana hormatnya coba sama presiden. Mereka tak pernah di situ, di Singapura lah, dimana,” kata Ryamizard di kantornya Jakarta Pusat, Rabu (19/8/2015).
?
Kabar berkembang, sikap Gubernur Papua terjadi karena hasil tambang emas di Papua yang dikelola Freeport ?tidak dapat dinikamti masyarakat Bumi Cendrawasih tersebut.
?
Disinggung kabar itu, Ryamizard semakin geram. Menurutnya tidak perlu Papua memikirkan Freeport, karena anggaran untuk Papua saja, dari Pemerintah Pusat sudah jauh lebih besar dari daerah lain. Bahkan lebih besar dari hasil yang seharusnya diberikan Freeport.
?
?”Gak usah pikirin Freeport. ?Ada Rp 37 triliun APBD kita buat Papua. Dibagi coba, sekitar tiga juta penduduk, mewah itu. Tiap penduduk dapat ratusan juta. Tapi hormatnya dimana, dua kali Presiden ke sana gak dijemput gubernur,” tegas mantan KASAD itu. ?




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia