TRANSLATE

Menhan minta TNI dan Polisi usut kasus atribut partai terlarang

Kamis, 20 Agustus 2015

Merdeka.com – Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu meminta agar kasus atribut partai terlarang di daerah diusut tuntas karena tidak sesuai dengan ideologi Pancasila.

“Harus ada tindakan hukum, saya minta KSAD dan Pangdam di sana bersama polisi mengusut tentunya siapa dalangnya,” kata Ryamizard Ryacudu di Jakarta, Minggu (16/8).

Menurut Ryamizard, tindakan menggunakan atribut partai terlarang merupakan tindakan mengadu domba rakyat Indonesia.

“Ini tidak baik, artinya ini masih ada yang suka adu-adu domba,” katanya dilansir Antara.

Dia mengatakan, momentum peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-70 yang bersejarah, tidak boleh dengan hal-hal yang tidak sesuai dengan Pancasila.

Dia menyebutkan tidak ada masalah lagi dengan ideologi politik nasional. “Sudahlah, itu sudah selesai, gak ada masalah kenapa dibawa-bawa lagi, itu kan mencari masalah,” katanya.

Ryamizard menyebutkan sudah ada Pancasila yang disepakati bersama. “Tidak ada ke kiri dan kanan, tengah lurus, kalau ada yang mau membawa ke sana, itu berbahaya,” katanya.

Menurut dia, propaganda seperti itu akan merusak kondisi saat ini yang sudah dibangun dengan susah payah.

“Jangan membangkitkan rakyat yang sedang membangun ini dengan propaganda yang seperti itu, itu merusak yang ada termasuk kondisi ekonomi yang kita bangun dengan susah payah,” katanya.

Sementara itu mengenai aksi penurunan bendera Merah Putih di perbatasan dengan Papua Nugini, Menhan mengingatkan hal itu tidak boleh dilakukan.

“Saya mengingatkan tidak boleh menurunkan bendera orang, kita tidak pernah menurunkan bendera orang, kita menghormatinya, kita mengingatkan yang pertama dan terakhir, tidak ada yang kedua,” kata Menhan.

.
Menhan Kesal Ada Atribut PKI di Karnaval HUT RI

JAKARTA – Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu kesal atas munculnya atribut Partai Komunis Indonesia (PKI) yang bergambar palu dan arit dalam karnaval atau kirab budaya yang digelar Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, belum lama ini.

Terlebih, karnaval itu digelar dalam rangka menyambut HUT RI ke-70. Ryamizard pun menilai penampilan atribut PKI dalam karnaval menyambut HUT RI adalah ngawur.

“Itu enggak boleh, ngawur itu. Yang lain-lain sudah lah, selesai. Kenapa dibawa-bawa lagi, mencari masalah. Kita sudah tak ada masalah lagi kan? Kita membangun,” kata Ryamizard usai menghadiri acara puncak peringatan Hari Pramuka ke-54, Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Minggu (16/8/2015).

Ryamizard menegaskan, bahwa ideologi Negara ini adalah Pancasila. “Enggak ada ke kiri, enggak ada ke kanan, kita tengah lurus,” tuturnya. Dia mengatakan, menampilkan atribut PKI saat ini tidak baik.

“Jangan membangkitkan rakyat yang sudah membangun ini dengan propaganda itu. Itu enggak baik, merusak. Ekonomi sekarang kita bangun dengan susah payah, dia merusak suasana seperti ini,” imbuhnya.

Dia pun meminta penegak hukum untuk mengusut dan mengungkap dalang dari peristiwa itu.

“Ini masih ada suka adu-adu domba ini. Ini kan hari yang kita peringati, bersejarah bagi kita semua bagaimana kita sampaikan tadi. Perjuangan jangan dirusak sama hal-hal yang berbau begitu, yang tidak Pancasila. Pancasila itu kan tidak ke kiri tidak ke kanan,” ungkapnya.

Dia pun mengira peserta karnaval yang membawa atribut PKI itu hanya orang yang disuruh. “Kalau yang bawa-bawa itu paling disuruh-suruh aja itu dikasih duit kali,” pungkasnya.

Sumber : http://daerah.sindonews.com




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia