TRANSLATE

Kemhan Bentuk Tim Cyber Formal dan Informal

Kamis, 20 Agustus 2015

Jakarta, GATRAnews- Jelang peringatan HUT RI ke-70, Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengungkapkan ancaman bangsa di waktu yang akan datang. Menurut Ryamizard, ancaman bangsa kedepan bukanlah aksi terorisme melainkan bencana alam, serangan cyber, narkoba, dan wabah penyakit.

“Teroris kedepan bukan ancaman, tetapi yang menjadi ancaman adalah bencana alam, wabah penyakit, narkoba dan serangan cyber,”ungkapnya dalan kunjungan kerja ke sejumlah pabrik alutsista di Surabaya, Jatim, Kamis (13/8). Khusus untuk serangan Cyber, Menahn mengungkapkan telah membentuk tim cyber guna mencegah serangan cyber dari dalam maupun dalam negeri yang mengancam stabilitas keamanan nasional.

“Kemhan sudah punya tim cyber. Secara formal maupun informal sudah di bentuk, kalau formal adanya di Kemhan tapi yang informal tak bisa diungkap dimana,” imbuhnya.

Namun mantan KASAD era Presiden Megawati Soekarnoputri itu enggan mengungkapkan lebih lanjut mengenai tim cyber bentukan Kemhan tersebut.

.
Tinjau Pabrik Ransum, Menhan Imbau Waspada Terhadap Pemasok Ini

indopos.co.id – Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu meninjau pabrik pengolahan makanan khusus tentara (ransum) PT Jangkar Nusantara Megah (PT JNM) di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/8). Dalam peninjauan tersebut Menhan mengkaitkan salah satu dari banyak ancaman nasional dengan keberadaan pemasok ransum seperti PT JNM.

Ryamizard menjelaskan beberapa ancaman nasional yang harus diwaspadai. Pertama yakni terorisme, selanjutnya pelanggaran perbatasan, bencana alam, seranggan siber, narkoba dan wabah penyakit. Nah, kaitannya dengan penyedia ransum, produsen harus menjagaa higienitas produk sehingga aman dikkonsumsi.
“Dalam kaitannya dengan ini, ransum ini jangan sampai terkena wabah,” ujar Ryamizard kepada direkktur PT JNM di kantor JNM, Surabaya, Jawa Timur.

Lebih jauh, Menhaan juga meminta kualitas produksi JNM dijaga agar selalu baik. Pasalnya, produsen ransum itu memiliki produk yang bersentuhan langsung dengan penjaga ketahanan tanah air. Sulit dibayangkan jika anggota TNI mmendapat asupan gizi yang buruk atau membebani, kerja mereka jelas akan terganggu.

“Karena ransum sangat penting bagi personel TNI saat operasj militer, bencana alam dan sebagainya. Selain itu agar kemasannya lebih ringkas untuk mobilitas prajurit” tutur Ryamizard.

Menanggapi tuntutan Menhan, Komisaris Utama PT JNM, Mulyono menjelaskan keunggulan JNM. Khususnya dalam peran penting berkontribusi membuat ransum untuk TNI. Menurutnyaa hal itu perlu diaapresiasi karena Indonesia lebih mandiri dan tidak tergantung pada impor ransum.

Sebelumnya, prajurit TNI selalu mengimpor kebutuhan makanan saat melakukan operasi militer. “Awalnya ransum diimpor dari luar negeri seperti Singapura. Namun melihat kebutuhan ransum yang berkualitas, bercita rasa lokal dan halal, PT JNM mulai memproduksi ransum dari awal berdiri sejak 1981,” ujar Mulyono.

PT JMN sebagai perusahaan non alutsista swasta mengaku selalu memperhatikan aspek pemenuhan gizi bagi prajurit dan kehalalan produknya. “Kami selalu memperhatikan pemenuhan gizi, nutrisi dan kalori prajurit TNI selama dalam keadaan emergency dan dijamin produk kami halal. Selain itu produk yang dihasilkan berasal dari petani lokal yang kami bina,” pungkas Mulyono.

Produk ransum buatan PT JMN meliputi makanan siap saji berbagai rasa dalam kaleng. Nasi rawon, rendang, gulai dan sup menjadi beberapa pilihan dari banyak produksi JMN. Ada pula minuman berenergi dalam bentuk kubus yang larut ketika dicampur air mineral. Ransum tersebut juga sudah digunakan prajurit TNI, Basarnas, pasukan perdamaian PBB serta diekspor ke negara lain seperti Filipina, Brunei dan Singapura.

Sumber : http://www.indopos.co.id/2015/08/tinjau-pabrik-ransum-menhan-imbau-waspa…




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia