Menhan Puji Kapal Perang Buatan PT PAL: Ke Depan Kita Bisa Tandingi Korsel
Jumat, 14 Agustus 2015Jakarta – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu hari ini meninjau pembuatan dua kapal perang berjenis Strategic Sealift Vessel-1 (SSV) buatan PT PAL Indonesia (Persero). Kedua kapal tersebut merupakan pesanan pemerintah Filipina.
“Ini bagus negara lain telah percaya dengan produk kita,” ujar Ryamizard usai peninjaun di PT Dok dan Perkapalan Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/8/2015).
Dengan kualitas pembuatan kapal oleh PT PAL saat ini, Ryamizard yakin Indonesia dapat bersaing dengan negara lain khususnya Korea Selatan. Hal ini lantaran PT PAL telah berhasil melakukan tranfer teknologi pembuatan kapal selam.
“ke depan bisa lah kita melampaui Korea Selatan, kan sudah bisa transfer teknologi (kapal selam) dan bisa lebih maju lagi,” terangnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) Muhammad Firmansyah mengatakan pesanan kapal dari Filipinan menjadi tantangan bagi PT PAL. Dia menjelaskan jenis SSV merupakan pengembangan dari jenis Landing Platform Dock (LPD) yang telah diproduksi PT PAL.
“Filipina sudah memesan 2 unit kapal SSV yang merupakan pengembangan dari jenis LPD. Nilainya sekitar 90 juta dolar,” kata Firmansyah.
Selain itu, Firmansyah juga mengungkapkan bahwa Uni Emirat Arab tertarik membeli kapal dengan jenis yang sama dalam waktu dekat.
Adapun, kapal perang yang tengah dibuat oleh PT PAL memiliki ukuran panjang mencapai 123 meter dan lebar 21,8 meter. Kapal tersebut dapat mengangkut 121 kru kapal dan 500 prajurit, serta empat tank, empat truk, dan dua helikopter juga dapat masuk ke dalam kapal.
Kapal perang pesanan Filipina ini memiliki kecepatan maksimal 16 knot dengan kapasitas mesin 2 x 2.920 kW. Kapal dapat beroperasi sebulan penuh.
“Kapal ini dapat mengakomodasi kepentingan angkatan laut termasuk melakukan koordinasi baik dalam operasi militer dan non militer,” jelasnya.
Menhan: Enggak Perlu Wamen, Saya Bisa Kerja Sendiri
Jakarta – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan saat ini tidak membutuhkan sosok wakil menteri di Kementerian Pertahanan. Dia menegaskan masih sanggup kerja sendiri.
“Enggak perlu (wakil menteri pertahanan). Saya selama setahun ini bisa kerja sendiri kok, nambah-nambahin kerjaan saja nanti,” ujar Ryamizard usai peninjaun di PT Dok dan Perkapalan Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/8/2015).
Berdasarkan informasi seorang sumber di Istana menyebut bahwa ada tiga opsi yang disiapkan untuk Andi Widjajanto usai tidak menjabat sebagai sekretaris kabinet. Tiga opsi tersebut yakni duta besar, wakil menteri pertahanan, dan Kepala Staf Kepresidenan.
Lantas bagaimana tanggapan Ryamizard terkait opsi Andi yang bakal menempati posisi wakil menteri pertahanan?
“Enggak tahu, yang jelas saya enggak perlu (wakil menteri),” tegasnya.
Menurutnya, dengan adanya wakil menteri di Kementerian Pertahanan akan membuat pengeluaran biaya semakin bertambah.
“Nambah-bambah biaya saja, jabatan, mobil, rumah lah, pelayanan. Jadi saya enggak butuh,” tutupnya.
Sumber : http://news.detik.com/berita
.
Menhan: Tahun Depan PT PAL Bisa Buat Kapal Selam
Surabaya, GATRAnews – Industri galangan kapal PT PAL Indonesia saat ini berencana membuat kapal selam untuk TNI Angkatan Laut (TNI AL). Kerjasama alih teknologi dengan Korea Selatan pun sedang dibangun guna mendukung rencana tersebut. PT PAL telah mengirim ratusan pekerjanya ke Korsel guna mempelajari pembuatan kapal selam.
“Ada 206 personel kami yang kami kirim ke Korsel untuk belajar. Alhamdulillah dengan melihat dan mempelajari disana sebagian besar sudah berhasil dan pulang kembali,” ujarnya saat kunjungan kerja Menhan Ryamizard Ryacudu ke PT PAL di Surabaya Jawa Timur, Kamis (13/8).
PT PAL kini tengah membangun galangan khusus untuk kapal selam di kawasan Markas Komando Armada Timur (Koarmatim) Surabaya.
Menhan Ryamizard berharap tahun ini galangan kapal selam sudah rampung sehingga tahun depan sudah memulai tahap produksi kapal selam buatan anak negeri. “Infrastruktur kapal selam tahun ini selesai sehingga tahun depan bisa dimulai pembuatannya,” ucapnya.
Menhan pun memuji PT PAL yang mampu membuat kapal baik sipil maupun kapal perang dengan kualitas baik. Terbukti dengan adanya pesanan 2 unit kapal Landing Platform Dock (LPD) dari Filipina dan ketertarikan dari Uni Emirat Arab.
“Bagus lah, sudah banyak orang pesan. Ada dari Filipina, dan Uni Emirat Arab,” ungkap Menhan. Kedepan, mantan KASAD era Presiden Megawati Soekarnoputri itu berharap, kapal buatan PAL bisa bersaing di pasaran internasional. “Kedepan bisa lah, kita kan udah bisa transfer teknologi dan bisa lebih maju lagi,” harapnya.