TRANSLATE

Susi Pudjiastuti: TNI AL Tangkap Kapal Silver Sea, Luar Biasa!

Jumat, 14 Agustus 2015

Susi Pudjiastuti: TNI AL Tangkap Kapal Silver Sea, Luar Biasa!

JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan mengapresiasi TNI Angkatan Laut (AL) yang telah berhasil menangkap kapal asing bernama MV Silver Sea 2 dengan menggunakan kapal KRI Teuku Umar di perairan Sabang, Banda Aceh pada Kamis dini hari tadi.

“Tadi malam AL telah bisa menggerek kapal Silver Sea 2, kami dapat berita gembira berhasil (ditangkap), kami ucapkan terima kasih pada Angkatan Laut. Luar biasa,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Gedung Mina Bahari I KKP, Jakarta, Senin (13/8/2015).

Selama ini, menurut Susi, MV Silver Sea 2 telah dilacak keberadaannya sejak berada dari mulai perbatasan Papua Nugini hingga sempat melewati Timor Leste.

“Sampai akhirnya ditangkap di dekat Sabang dipimpin oleh Panglima Armada Barat ditarik ke Sabang pagi tadi jam tiga atau empat (subuh) masuk ke Sabang. Saya dapat laporan tadi malam jam 10-an dari Pak Kasal bahwa sudah berhasil ditangkap,” jelas dia.

Adapun tim Satgas Anti Illegal Fishing Kementerian Kelautan dan Perikanan, lanjut Susi, akan bergabung dengan tim penyidik TNI AL di Sabang.

“Kalau ada waktu juga saya ingin meninjau,” pungkasnya.

TNI AL Amankan Perompak Kapal Minyak Singapura

DUMAI – Jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat menangkap kapal ilegal berbendera Mongolia, MT Mascot II di Laut Natuna. Kapal yang memuat bahan 250 ton bahan bakar ini diduga perompak yang mencuri dari kapal milik Singapura, MT Joaquim.

“Masih penyelidikan. Bisa iya bisa juga bukan. Tapi kami mencurigai kegiatan ini ada kaitannya dengan kejadian yang belakangan ini terjadi,” ungkap Kadispen TNI AL Laksma M Zainudin saat dikonfirmasi.

MT Mascot ini ditangkap oleh prajurit TNI AL yang sedang berpatroli dengan KRI Silas Papare-386 di Laut Natuna, Selasa (11/8/2015).

Kapal tersebut berlayar dari Vietnam ke Out Port Limit (OPL) tanpa dilengkapi dokumen yang sah. Ada 9 WNI yang berada di dalam kapal tersebut.

Sementara itu Kapal Tanker MT Joaqium berbendera Singapura yang dibajak Sabtu 8 Agustus malam di perairan utara Pulau Rupat, Bengkalis, saat ini masih ditarik menuju Dermaga TNI AL di Lubuk Gaung, Dumai. Informasi yang diterima, para korban dan kapal dalam proses evakuasi.

Kapal tunda sedang berupaya menarik Kapal Tanker yang sebelumnya bermuatan 2.900 ton minyak mentah dari East OPL Sabah. Proses evakuasi dikawal langsung oleh personel Koarmabar guna mengantisipasi hal yang mengancam proses evakuasi.

Terkait hal ini, pihak Lanal Dumai mengaku belum bisa memberi keterangan lebih lanjut. Pasalnya saat ini insiden pembajakan itu ditangani oleh Koarmabar. Jadi keterangan langsung akan disampaikan oleh Panglima Komando Armada Barat TNI AL.

“Keterangan lebih lanjut akan diberikan oleh Panglima Koarmabar. Kami belum bisa beri keterangan lebih lanjut,” ujar Danlanal Dumai, Kolonel Laut (P) Avianto Roswirawan.

Sumber : http://okezone.com/

.
TNI AL Tangkap Kapal Kargo Berisi Ikan yang Ditangkap Budak

JAKARTA—Sebuah kapal kargo berpendingin yang masif yang diyakini berisi ikan yang ditangkap budak, disita oleh TNI Angkatan Laut. Para pejabat hari Kamis (13/8) mengatakan TNI AL membawa kapal tersebut ke pantai, setelah kantor berita Associated Press memberitahu pihak berwajib bahwa kapal itu telah memasuki perairan Indonesia.

Kapal Silver Sea 2 dari Thailand itu ditemukan Rabu malam dan dikawal sekitar 130 kilometer ke pangkalan angkatan laut di Sabang, menurut komandan angkatan laut setempat, Kolonel Sujatmiko.

AP menggunakan sinyal satelit untuk melacak jalur kapal dari perairan Papua Nugini, tempat kapal itu dicari, ke Indonesia. Angkatan Laut kemudian memerlukan waktu seminggu untuk menangkapnya. Kapal itu hampir meninggalkan perairan Indonesia saat akhirnya ditahan.

“Saya dipenuhi rasa gembira. Rasanya hampir mustahil, tapi kami bisa melakukannya,” ujar Menteri Perikanan Susi Pudjiastuti.

Silver Sea 2 adalah kapal berbobot 2.285 ton yang sama yang ditangkap dalam foto satelit resolusi tinggi bulan lalu di Papua Nugini dengan dua kapal pukat di masing-masing sisi, berisi ikan.

Kapal-kapal kayu lebih kecil diidentifikasi para analis sebagai kapal-kapal yang lari dari pulau terpencil di Indonesia awal tahun ini, berawak budak-budak pria dari negara-negara Asia Tenggara yang miskin yang sering dipukuli dan dipaksa bekerja tanpa henti dengan bayaran sedikit atau tidak ada sama sekali.

Sumber : http://www.voaindonesia.com/




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia