TRANSLATE

Helikopter TNI AD Diduga Ditembak di Papua

Jumat, 7 Agustus 2015

Helikopter TNI AD Diduga Ditembak di Papua

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Helikopter Bolgo milik TNI Angkatan Darat yang lagi bertugas di Papua diduga ditembak, Kamis (6/8/2015) pagi. Sebuah lubang sebesar peluru ditemukan di badan helikopter. Namun, proyektil belum ditemukan.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Wuryanto menjelaskan, awalnya helikopter yang dikemudikan Kapten Penerbang I Ketut Adi Saputro didampingi kopilot Letda Penerbang Adam hendak mengantarkan logistik bagi prajurit TNI di Yonif 754 /ENK di Pos Jila Distrik Jila. Heli berangkat dari Timika.

“Pukul 07.55 WIT, heli sudah mendekati lokasi tujuan. Tapi karena cuaca buruk, helikopter tidak berani mendarat,” ujar Wuryanto saat dihubungi Kompas.com, Kamis malam.

Heli sempat berputar-putar di sekitar tujuan untuk mencari celah agar dapat mendarat. Namun, karena cuaca semakin buruk, pilot memutuskan kembali ke Timika.

Saat itulah, pilot dan kopilot merasakan adanya benda yang menghantam badan pesawat sebelah kiri.

Pukul 08.55 WIT, helikopter mendarat di Hanggar Air Fast Timika untuk dicek.
Personel pun menemukan lubang mirip lubang hasil tembusan peluru di bagian fuel shell. Tim sampai mengecek dan meneliti dua kali lubang itu.

“Tim menduga lubang itu hasil dari proyektil peluru 5,56 milimeter. Tapi proyektilnya belum ketemu hingga saat ini,” ujar Wuryanto.

Saat ini, lanjut Wuryanto, mekanik Penerbad masih memeriksa keseluruhan bodi helikopter untuk memastikan keberadaan proyektil yang tertinggal.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Pengiriman logistik yang tertunda akan dilakukan menunggu cuaca baik.

BREAKING NEWS: Helikopter TNI di Papua Ditembak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Helikopter Bolgo milik TNI Angkatan Darat yang lagi bertugas di Papua diduga ditembak, Kamis (6/8/2015) pagi. Sebuah lubang sebesar peluru ditemukan di badan helikopter. Namun, proyektil belum ditemukan.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Wuryanto menjelaskan, awalnya helikopter yang dikemudikan Kapten Penerbang I Ketut Adi Saputro didampingi kopilot Letda Penerbang Adam hendak mengantarkan logistik bagi prajurit TNI di Yonif 754 /ENK di Pos Jila Distrik Jila. Heli berangkat dari Timika.

“Pukul 07.55 WIT, heli sudah mendekati lokasi tujuan. Tapi karena cuaca buruk, helikopter tidak berani mendarat,” ujar Wuryanto saat dihubungi Kompas.com, Kamis malam.

Heli sempat berputar-putar di sekitar tujuan untuk mencari celah agar dapat mendarat. Namun, karena cuaca semakin buruk, pilot memutuskan kembali ke Timika. Saat itulah, pilot dan kopilot merasakan adanya benda yang menghantam badan pesawat sebelah kiri.

Pukul 08.55 WIT, helikopter mendarat di Hanggar Air Fast Timika untuk dicek. Personel pun menemukan lubang mirip lubang hasil tembusan peluru di bagian fuel shell. Tim sampai mengecek dan meneliti dua kali lubang itu.

“Tim menduga lubang itu hasil dari proyektil peluru 5,56 milimeter. Tapi proyektilnya belum ketemu hingga saat ini,” ujar Wuryanto.

Saat ini, lanjut Wuryanto, mekanik Penerbad masih memeriksa keseluruhan bodi helikopter untuk memastikan keberadaan proyektil yang tertinggal. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Pengiriman logistik yang tertunda akan dilakukan menunggu cuaca baik.

.
Ini Penjelasan TNI Terkait Helikopter yang Diduga Ditembak di Papua

JAKARTA, KOMPAS.com- Helikopter milik TNI Angkatan Darat dengan nomor lambung HS 7148 diduga ditembak di Papua, Kamis (6/8/2015).
Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Wuryanto mengatakan, helikopter rute Timika-Jila itu terbang sekitar pukul 07.18 WIT, dikemudikan Kapten Penerbang Ketut dan kopilot Adam. Tujuan mereka membawa pendorongan logistik ke pos Jila Yonif 754/ENK.

“Pada saat terbang tiba-tiba terdengar tembakan. Adapun keterangan dari kopilot pada saat terbang rute Timika-Jila dan kembali ke Timika dengan situasi cuaca berkabut. Pada saat rute balik, sekitar pukul 08.40 terdengar suara hentakan namun saat dilakukan pengecekan instrument normal,” kata Wuryanto lewat pesan singkat yang diterima Tribun.

Kemudian heli berhasil mendarat di helipad airfast untuk refuel (mengisi bahan bakar). Selanjutnya, setelah dicek secara keseluruhan ditemukan lubang seperti bekas proyektil peluru dengan diameter 5,56 milimeter.

“Sampai saat ini proyektil masih dalam pencarian dan masih dilakukan pendalaman. Selanjutnya heli dibawa kembali ke pangkalan,” sambung Wuryanto.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia