TRANSLATE

Panglima TNI: Jangan Gunakan TNI untuk Kepentingan Politik

Rabu, 20 Mei 2015

Panglima TNI: Jangan Gunakan TNI untuk Kepentingan Politik

BENGKULU, KOMPAS.com – Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal TNI Moeldoko mengingatkan semua pihak agar tidak menggunakan kekuatan TNI untuk kepentingan politik. Hal itu disampaikannya dalam ramah tamah dengan jajaran Pemerintah Provinsi Bengkulu, di Bengkulu, Selasa (19/5/2015) malam.

“Manfaatkan TNI untuk kemaslahatan umat tapi jangan gunakan TNI untuk kepentingan politik,” kata Moeldoko.

Ia menekankan, TNI berasal dari rakyat dan hanya digunakan untuk kemaslahatan rakyat. Menurut Moeldoko, kekuatan TNI selama ini sudah digunakan untuk kepentingan rakyat, antara lain untuk stabilitas keamanan dan ketentraman wilayah dari berbagai ancaman, termasuk penanggulangan bencana.

“Termasuk untuk membuka isolasi antardaerah dan membantu mewujudkan ketahanan pangan,” katanya.

Ia mencontohkan, di salah satu daerah di Jawa Barat yang memimpikan akses antarwilayah bertahun-tahun, terwujud atas kemanunggalan TNI-rakyat. Oleh karena itu, ia meminta kepala daerah, gubernur, dan bupati agar memanfaatkan kekuatan TNI untuk kepentingan masyarakat.

Kunjungan Panglima TNI ke Bengkulu merupakan rangkaian kunjungan kerja yang dilakukannya di Sumatera. Sebelum ke Bengkulu, Panglima TNI mengunjungi Provinsi Bandar Lampung dan akan melanjutkan kunjungan kerja ke Provinsi Sumatera Barat.

.
Pantau Ketahanan Pangan, Panglima TNI Kunjungi Bengkulu

TEMPO.CO, Bengkulu – Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Moeldoko melakukan kunjungan kerja di Bengkulu selama dua hari, 19-20 Mei 2015. Menurut Komandan Komando Resor Militer 041/Garuda Emas Bengkulu Kolonel Infanteri Fajar Budiman melalui Kepala Penerangan Korem 041 Mayor Infanteri Agus Salim, Moeldoko mengunjungi Bengkulu dalam rangka kunjungan kerja ke Sumatera.

Sebelumnya, Moeldoko mengunjungi Lampung. Dari Bengkulu, Moeldoko akan menuju Sumatera Barat.

“Siang ini Panglima TNI akan tiba di Bengkulu setelah kunjungan kerja di Lampung,” kata Agus Salim saat dihubungi, Selasa, 19 Mei 2015.

Agus mengatakan setibanya di Bengkulu, Moeldoko akan melakukan pertemuan internal di Korem 041 untuk memberikan pengarahan kepada prajurit dan pegawai negeri sipil di lingkungan TNI Angkatan Darat dan Angkatan Laut yang bertugas di Bengkulu.

Pada malam hari, Moeldoko akan dijamu Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah dalam acara tatap muka dengan pejabat pemerintahan dan tokoh masyarakat Bengkulu.

Keesokan harinya, Moeldoko akan memberikan kuliah umum kepada 1.000 mahasiswa Universitas Bengkulu. “Peserta kuliah umum ini tidak hanya dari mahasiswa Universitas Bengkulu, tapi juga perwakilan mahasiswa dari perguruan tinggi lain,” kata Agus Salim.

Panglima TNI, menurut Agus, berkunjung untuk memantau langsung kemajuan program ketahanan pangan yang bertujuan mewujudkan swasembada pangan secara nasional.

Kepala Bidang Informasi Dinas Perhubungan dan Infokom Provinsi Bengkulu Srihartika Tholib mengatakan Moeldoko akan disambut Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah di Bandar Udara Fatmawati. “Malamnya, Panglima TNI akan dijamu di Balai Semarak oleh Gubernur Bengkulu dan tokoh masyarakat,” ujarnya.

Setelah itu, Panglima TNI dijadwalkan melanjutkan kunjungan kerja ke Sumatera Barat, kemudian ke Sumatera Utara, dan Kepulauan Riau.

.
Moeldoko: Tak Perlu Ditakuti, TNI Bukan Dwifungsi tapi Multifungsi

Lampung, – Panglima TNI Jenderal Moeldoko melakukan kunjungan kerja ke Pulau Sumatera. Di hari pertamanya, dia mendarat di Provinsi Lampung? dan memberi pengarahan kepada prajuritnya.

?Moeldoko berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, dan mendarat di Bandara Radin Inten II pada Selasa (19/5/2015) pukul 08.00 WIB.

Setelah disambut oleh tarian selamat datang khas Lampung, Moeldoko bertemu dengan Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Iskandar M.Sahil dan Kapolda Lampung Brigjen Pol Heru Winarko? di Bandara. Lantas dia bergerak menuju Markas Korem 043/ Gatam, Lampung, Jalan Teuku Umar, Bandar Lampung. Dia memberi pengarahan kepada prajurit dan PNS TNI wilayah Provinsi Lampung.

Moeldoko mengingatkan agar para prajurit?nya bekerja lurus tanpa harus menghiraukan rumor-rumor yang beredar, seperti kembalinya dwifungsi ABRI. Menurut Moeldoko, TNI sekarang tidak menerapkan dwifungsi, melainkan TNI bisa multifungsi.

“Kalau TNI ditakuti kembali ke dwifungsi masa lalu, TNI sekarang bukan dwifungsi tapi TNI multifungsi. Kalian jalan (bekerja saja tanpa menghiraukan rumor), jangan ragu-ragu,” kata Moeldoko di hadapan sekitar 500 prajurit dan PNS TNI.

Prajurit TNI harus tanpa ragu bekerja demi rakyat. Moeldoko juga mewanti-wanti agar anggota TNI tidak berpolitik.

“Tapi jangan coba-coba TNI melangkah ke politik apalagi politik praktis. Kalau ada yang berpolitik praktis, akan saya pangkas! Saya larang keras,” tegas Moeldoko.

Sumber : http://news.detik.com/read/2015/05




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia