TRANSLATE

Tarik Minat Wanita Masuk TNI, Wanita Angkatan Udara Berlenggang Seperti Model

Selasa, 14 April 2015

Tarik Minat Wanita Masuk TNI, Wanita Angkatan Udara Berlenggang Seperti Model

Semarang – Wanita yang berprofesi anggota TNI ternyata tidak selamanya harus terlihat gagah, tegas, dan tegap layaknya anggota TNI laki-laki. Hal itu dibuktikan oleh Wanita Angkatan Udara (Wara) Lanud Adisucipto yang berlenggang layaknya model di catwalk dan memperlihatkan sisi feminim mereka.

Sebanyak 33 Wara yang datang jauh-jauh dari Yogyakarta unjuk kebolehan di acara “Perempuan Indonesia IV” di hall Mal Ciputra Semarang. Mereka berdandan dengan berbagai busana mulai dari seragam dinas, kebaya, dan kostum tari.

Di awal acara tiga Wara berbusana hitam membuka dengan bernyanyi. Kemudian peragaan busana dimulai dengan menampilkan berbagai jenis pakaian dinas. Meski memakai pakaian dinas, para Wara ini tidak memasang tampang tegas dan seram, mereka justru melempar senyum ke penonton. Usai itu mereka pun berjoget Cha-cha.

Penampilan tiga Wara membawakan tarian tradisional Golek Asmaradana Bawaraga juga cukup memukai penonton karena gemulai gerakannya tidak memperlihatkan keseharian mereka yang akrab dengan baris berbaris.

Bagian humas Lanud Adisucipto, Mayor Sus Ambar Rejiyati mengatakan acara tersebut bertujuan menampilkan sisi feminim Wara. Selain itu juga untuk memperingati hari Kartini tanggal 21 April mendatang.

“Ini untuk memperkenalkan wanita angkatan darat kepada masyarakat,” kata Mayor Sus Ambar kepada detikcom, Senin (13/4/2015).

Dengan ditampilkannya sosok Wara tersebut, lanjutnya, sekaligus untuk menarik minat agar para wanita tertarik masuk angkatan udara karena saat ini masih dalam masa perekrutan Taruna/Taruni Akademi TNI hingga 8 Mei mendatang.

“Harapannya kami ingin masyarakat yang belum kenal Wara bisa kenal dan mau bergabung seperti kami. Ini perekrutan masih berjalan,” tandasnya.

Sementara itu wanita berpangkat Mayor tersebut juga tidak mau kalah cantik dengan Wara lainnya yang tampil dalam acara. Ambar mengenakan busana hitam dan bersepatu hak tinggi. Ia mengaku tidak mengalami kesulitan berdandan seperti itu walau memang jarang sekali melakukannya.

“Ya sekitar setengah jam (berdandan), biasa tegap,” ujarnya sambil tersenyum.

Acara tersebut ternyata cukup menarik perhatian pengunjung mal, bahkan beberapa orang mendekat ke sisi pangungu untuk memotret satu persatu Wara yang memperagakan busana.

“Ini tahun keempat kami menghadirkan soso wanita perkasa. Kami ingin tampilkan sosok feminim perempuan tangguh. Dengan event ini masyarakat akan lebih apresisasi dengan profesi yang mungkin dianggap tidak ada sisi femininnya,” kata Mall Manager Ciputra Semarang, Ani Suyatni.

Sumber : http://news.detik.com/read/2015/04/14

.
Peringati Hari Kartini, puluhan wanita TNI AU unjuk gigi di catwalk

Merdeka.com – Berbicara tentang tentara wanita di lingkungan TNI Angkatan Udara atau biasa disebut Wanita Angkatan Udara (Wara), dibenak kita pasti terbayang tentara perempuan penerbang. Sosok perempuan yang gagah dengan seragam ala penerbang dibalik pesawat-pesawat dan memegang senjata berlaras pendek maupun panjang.

Anggapan demikian memang tidak salah. Tetapi, apa jadinya mereka disulap menjadi bak peragawati dan diminta melakukan pagelaran busana.

Buat memperingati hari Kartini jatuh pada 21 April mendatang, sebanyak 33 Wara dipimpin Kolonel Kes. Elsye L dari TNI AU Yogyakarta tampil dalam acara ‘Perempuan Indonesia IV’ di Mal Ciputra Semarang Senin (13/4).

Mereka adalah para Wara saban hari berdinas di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) dr. S Hardjo Lukito, dan Akademi Angkatan Udara.

Untuk lebih mengenalkan profesi, pada sesi awal mereka bergaya sambil mengenakan seragam dinas. Seragam dipamerkan meliputi Pakaian Dinas Harian (PDH) rok, PDH Celana, Pakaian Dinas Upacara (PDU) I, PDU II, PDU IV, Pakaian Dinas Lapangan (PDL) TNI, Pakaian Dinas Harian Lapangan (PDL) TNI AU, Overall Penerbang, Pramugari, Polisi Militer AU dan Seragam Hamil AU.

“Meski kita bertugas di garis depan untuk menjaga negara kesatuan, kita tetap tidak lupa menghargai kodratnya sebagai wanita yaitu harus melahirkan seorang anak meski harus siap di medan laga peperangan,” kata pembawa acara.

Selepas itu, para tentara perempuan itu berganti kostum batik dari Margaria dan kebaya milik butik Al Fath, Semarang. Beraksesoris selendang, para tentara perempuan tersebut terlihat tampil elegan berlenggak-lenggok. Di sinilah keluwesan mereka diuji meski hanya selama dua hari dilatih oleh perancang busana dan agen model dari Elmosta asal Kota Semarang, Totok Sahak.

“Kita hanya berlatih selama dua hari saja. Sehari di Mabes Lanud Adisutjipto dan sehari tadi saat melakukan gladi bersih di Mall Ciputra ini,” kata Anggota Penerangan dan Perpustakaan (Perlak) Lanud Adisutjipto, Kapten TNI AU Ambar, kepada merdeka.com disela-sela acara.

Selain peragaan busana, acara ini juga menunjukkan kemampuan Wara dalam menyanyi solo dan menari. Menari Line, Cha-cha dan Country diperagakan oleh tiga wara dengan apik. Suasana semakin hidup saat mereka menyanyikan tembang macam Ekspresi, Roman Picisan, Sakitnya Tuh Disini, dan Goyang Dumang.

Manajer Mall Ciputra Semarang Ani Suyani mengatakan, kegiatan ini digagas dalam rangka menyambut Hari Kartini.

“Ini tahun keempat kami menghadirkan sosok para wanita perkasa. Sebelumnya, ada Polwan, Kowad, Taruni Akpol. Kami ingin, menampilkan sosok feminim perempuan-perempuan tangguh. Dengan even semacam ini, masyarakat akan lebih apresiasi terhadap profesi-profesi yang mungkin sebelumnya dianggap tidak ada sisi feminimnya,” kata Ani.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia