TNI: 1 Pesawat Cukup untuk Memulangkan Seluruh WNI di Yaman
Kamis, 2 April 2015Metrotvnews.com, Jakarta: Kapuspen TNI Mayjen TNI Fuad Basya mengatakan, satu pesawat Boeing 737-400 milik TNI telah diberangkatkan ke Yaman untuk mengevakuasi warga negara Indonesia di sana. Satu pesawat mengangkut 16 kru yang terdiri dua pilot, 10 orang kru dan empat pengamanan Paskhas (Pasukan Khas)
“Jadi sesuai koordinasi dengan Deplu kita terbangkan satu pesawat Boeing 737-400. Kemudian semua WNI akan kita bawa ke Oman, dari Oman akan dibawa ke Indonesia menggunakan pesawat komersil,” kata Fuad Basya kepada Metro TV, Rabu (1/4/2015).
Fuad Basya memperkirakan satu pesawat akan cukup untuk mengangkut semua WNI yang sudah berkumpul di empat titik penyelamatan. Pihak kedutaan sudah mengatur lokasi penyelamatan seluruh WNI yang tersebar di sekitar 10 daerah di Yaman.
“Hari ini sudah berangkat kesana, pemerintah perkirakan cukup angkut semua (WNI). Prinsipnya, TNI siap untuk mengerahkan semua pesawat, tapi sesuai koordinasi hanya satu,” tukasnya.
Menurutnya, proses evakuasi tidak akan melebihi 48 jam. Penerbangan dari Indonesia menuju Oman memakan waktu tujuh jam. Setelah sampai di Yaman, keesokan paginya tim langsung bergerak ke lokasi yang telah ditentukan untuk penyelamatan. “Sebenarnya kita sudah mulai, evakuasi internal sudah dimulai di sana. Untuk evakuasi fatal kita laksanakan mulai besok. Besok sore berangkat menuju Oman langsung evakuasi kesana,” ujarnya.
.
Paskhas TNI AU Siap Amankan Evakuasi WNI di Yaman
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA– TNI Angkatan Udara (AU) telah menyiapkan pesawat Boeing 737 untuk bisa melakukan evakuasi WNI yang berada di Yaman. Rencananya, pesawat Boeing 737 itu akan bertolak dari Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusumah pada Kamis (2/4) petang, tepatnya pukul 19.00, dan akan bergerak menuju Salalah, Oman.
Namun, sebelum mendarat di kota yang terletak di Oman Selatan itu, pesawat tersebut akan melakukan transit di Banda Aceh dan Kolombo, Sri Lanka. ”Nanti dari Kolombo akan langsung berangkat menuju Salalah, Oman. Di sana akan dijadikan homebase sementara kami selama operasi ini berjalan,” ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI Hadi Tjahjanto, kepada Republika, Rabu (1/4).
Lebih lanjut, Hadi mengungkapkan, selain kru kabin dari pesawat Boeing 737 itu, pihak TNI AU juga telah menempatkan empat prajurit Paskhas (Pasukan Khas) TNI AU. Korps pasukan khusus milik TNI AU itu sengaja disiapkan untuk mengantisipasi gangguan keamanan yang bisa saja terjadi pada saat evakuasi dilakukan. Jika ditambah dengan kru kabin, maka ada 18 personil TNI AU yang berangkat menuju Oman.
”Totalnya ada 18 orang, termasuk empat prajurit Paskhas TNI AU. Ini dilakukan sebagai antisipasi, karena saat ini Yaman kan masih tergolong sebagai daerah konflik,” tutur Hadi.
Hadi menambahkan, sebenarnya pada hari ini team advance sudah berangkat ke Yaman. Tim ini terdiri dari staf Kementerian Luar Negeri, personil Kepolisian, dan personil TNI AU. Tim ini nantinya bertugas untuk bisa memastikan pesawat Boeing 737 itu dapat melakukan pendaratan di tiga tempat di wilayah Yaman, yaitu di Aden, Al Hudaidah, dan Al Mukalah.
Maklum, ketiga tempat ini merupakan lokasi yang telah ditentukan oleh Kemenlu sebagai tempat berkumpulnya WNI yang berada di Yaman untuk bisa kembali ke tanah air. Hal ini terkait dengan mekanisme evakuasi para WNI tersebut. Nantinya, pesawat Boeing 737 itu secara terus menerus melakukan penjemputan di tiga titik tersebut, sebelum akhirnya kembali ke Salalah, Oman. Kemudian dari Salalah, WNI tersebut bisa kembali ke Indonesia.
”Baik dengan pesawat komersil ataupun kapal laut, nanti tinggal disesuaikan dengan kondisi dan koordinasi dari pihak Kemenlu. Tapi yang terpenting mereka (WNI itu) dibawa ke tempat yang lebih aman dahulu,” lanjut Hadi.
.
Besok, TNI Akan Terbangkan Boing 737 ke Yaman
Metrotvnews.com, Jakarta: TNI akan memberangkatkan sebuah pesawat boing 737 ke Yaman, untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI). Pesawat tersebut akan berangkat besok, Kamis (2/4/2015), pada pukul 07.00 WIB.
“Akan berangkat satu pesawat boing 737 dari Bandara Halim Perdanakusuma,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama (Marsma) TNI Hadi Tjahjanto, saat dihubungi Metrotvnews.com, Rabu (1/4/2015).
Dia mengatakan pesawat tersebut bertugas mengevakuasi WNI yang berada di daerah konflik, menuju ke wilayah yang aman. “WNI diperkirakan ada 4000 orang. Kita gunakan satu pesawat, mungkin kalau sehari bisa 500 orang, jadi bisa sembilan hari,” terannya.
jadi, lanjutnya, kita hanya menjemput WNI di daerah konflik menuju ke Oman, kemudian kementerian luar negeri akan memberangkatkan ke Indonesia dengan pesawat komersial. “Jadi TNI hanya memindahkan WNI ke tempat yang aman,” ucapnya.
Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan pemerintah telah siap untuk melakukan evakuasi WNI di Yaman. “4.000 lebih WNI dan pelajar. Kita tawarkan Menteri Luar Negeri untuk keluarkan WNI dari Yaman, bisa ke Oman. Yang penting mereka aman. TNI sudah siapkan transportasi,” kata Tedjo di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (1/4/2015).
Tedjo menambahkan, evakuasi WNI dari Yaman menjadi prioritas pemerintah Indonesia saat ini. Pemerintah sudah menyiapkan jalur evakuasi darat dari Yaman menuju Saudi. Selain itu, pemerintah juga sedang mengerahkan pesawat TNI AU untuk evakuasi jalur udara ke Oman.
“Sementara evakuasi menggunakan jalur darat dimana satu kota dengan perbatasan di Saudi Arabia. Yang penting keluar dari Yaman dulu. Kalau ada jalur lain kita usahakan, sudah ada FLIGHT clearance disana,” jelas Tedjo.
.
TNI AD siap dukung pemulangan WNI di Yaman
Medan (ANTARA News) – Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, mengatakan, TNI AD siap mendukung pemulangan ribuan WNI yang saat ini masih berada di Yaman. Sampai saat ini perintah bergerak belum diutarakan pemerintah.
“TNI AD akan bekerja sama dengan TNI AU untuk segera mengevakuasi WNI di sana,” katanya, seusai meresmikan Gedung Pusat Media Kodam I/Bukit Barisan, di Jalan Rotan, Medan Petisah, Rabu.
Operasi pemulangan WNI itu, menurut dia, tergantung perintah Kementerian Luar Negeri. “Kami tengah menyiapkan personel TNI AD untuk menjemput WNI dari negeri itu,” katanya.
Data Kementerian Luar Negeri, saat ini jumlah WNI di wilayah Yaman sekitar 4.159 orang dan tersebar di berbagai kawasan, di antaranya 2.686 orang berstatus mahasiswa dan 1.488 pekerja profesional di perminyakan.
Yang paling siap dipulangkan adalah 190 WNI yang telah dikumpulkan di al-Hudaydah, kota di pantai barat Yaman, 280 kilometer arah barat Sana’a. Sedangkan 45 WNI telah berkumpul di Sana’a untuk menuju al-Hudaydah itu.
Kota pelabuhan kuno Yaman, Aden, kini dalam status darurat perang setelah gerilyawan Houthi bertempur di sana. Tim pemulangan WNI dari Kedutaan Besar Indonesia di Sana’a menilai kondisi Aden atau Sana’a tidak aman untuk operasi pemulangan mereka.
Ada rencana untuk memulangkan para WNI di Yaman itu melalui jalur Arab Saudi yang dinilai lebih aman atau lewat Salalah, satu kota pelabuhan kunci di Oman. Tim aju satuan tugas pemulangan WNI ini telah berangkat kemarin lusa pagi (31/3).
TNI menyiapkan skenario pemulangan WNI itu memakai wahana C-130H Hercules dari Skuadron Udara 31 dan Boeing B-737 dari Skuadron Udara VVIP 17.
.
TNI AD Akan Bantu Pemulangan WNI di Yaman
MEDAN, KOMPAS.com- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, TNI AD siap membantu memulangkan warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Yaman.
“TNI AD akan bekerja sama dengan TNI AU untuk segera mengevakuasi WNI yang tinggal di negara asing tersebut,” katanya seusai meresmikan gedung Media Center Kodam I/Bukit Barisan di Jalan Rotan Medan Petisah, Rabu (1/4/2015).
KSAD mengatakan, pemulangan orang Indonesia itu, karena semakin memburuknya kondisi keamanan di Yaman.
Pengembalian WNI tersebut, menurut dia, tergantung perintah Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, dan TNI AD siap melaksanakan tugas untuk kepentingan bangsa dan negara.
“TNI AD dan TNI AU akan berkoordinasi mengenai pesawat terbang yang akan digunakan untuk memindahkan WNI ke Tanah Air,” ucap mantan Pangkostrad itu.
Nurmantyo menyebutkan, personel TNI AD dipersiapkan dengan baik untuk menjemput WNI di negeri itu.
“Pihak TNI AD, tinggal menunggu perintah dari Kemlu untuk menjemput WNI yang tinggal di Yaman,” kata jenderal bintang empat itu.
Sebelumnya, menurut keterangan Kementerian Luar Negeri RI,saat ini jumlah WNI di wilayah Yaman sekitar 4.159 orang dan tersebar di berbagai kawasan, diantaranya adalah 2.686 orang berstatus mahasiswa dan 1.488 buruh migran.