TNI: ISIS Berpotensi Muncul di Maluku Utara
Senin, 30 Maret 2015VIVA.co.id – Tentara Nasional Indonesia meyakini potensi masuknya pengaruh Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) ke Maluku Utara masih ada. Komandan Korem 152/ Babullah Kolonel Inf Agus Arif Fadilah meyakini itu meskipun saat ini tidak ada seorang pun yang terdeteksi berafiliasi dengan ISIS.
Namun, TNI terus mewaspadai masuknya pengaruh ISIS mengingat masih ada kelompok-kelompok tertentu yang menginginkan Daulah Islamiyah yang berdiri di Maluku Utara.
“Kami tetap waspada, karena bagimana pun potensi di sini tetap ada,” kata Kolonel Inf Agus Arif Fadilah, Kamis.
Selain itu menurut Agus, TNI mengidentifikasi masih cukup banyak masyarakat Maluku Utara yang mengidolakan jamaah islamiyah dari pada NKRI.
“Inilah yang akan kami waspadai untuk tetap dilakukan pengawasan secara ketat,” tutur dia.
Sebelumnya, polisi menemukan sebuah gambar mirip simbol ISIS di Kota Tobelo, Kabupaten Halmahera. Gambar itu ditemukan di kaos yang digunakan seorang pemuda.
Tapi belakangan diketahui, gambar itu bukanlah simbol ISIS melainkan gambar tulisan berbahasa Arab yang dibuat mirip dengan simbol ISIS.
.
Tangkal ISIS, TNI AL Perbanyak Patroli Laut
Jakarta, CNN Indonesia — Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi menyatakan institusinya telah mengambil sejumlah kebijakan untuk menangkal perkembangan ideologis dan pergerakan kelompok ekstremis Islamic State of Iraq and Syria di Indonesia.
Ade berkata, TNI AL meningkatkan patroli di sejumlah kawasan yang merupakan pintu masuk perairan Indonesia. “Ada patroli laut. Intensitasnya kami perbanyak,” ujarnya saat ditemui usai memimpin kuliah umum di Kampus Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, Depok, Kamis (26/3).
Ade memaparkan, wilayah yang diperketat adalah Selat Malaka, perairan Natuna, Laut Jawa dan Selat Sunda. “Kami akan patroli terus. Panglima TNI juga sudah mengoperasikan kapal-kapal di bawah koordinasi Mabes TNI,” lanjutnya.
Sebelumnya, TNI menggelar latihan militer Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Poso, Sulawesi Tengah. Latihan yang dipimpin oleh Panglima Divisi-2/Kostrad Mayor Jenderal Bambang Haryanto itu, menurut Panglima TNI Jenderal Moeldoko, akan melibatkan 3.222 personel TNI.
Latihan ini digelar dalam koordinasi antara Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Kepala Badan Intelejen Negara, Panglima TNI, Wakapolri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.
Poso merupakan salah satu wilayah yang dianggap pemerintah sebagai lahan subur perkembangan pergerakan ISIS. Selain Poso, pemerintah juga menyebut Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat menjadi lahan subur pergerakan radikal ISIS.
.
TNI AL Tutup Pergerakan ISIS
bergabung dalam kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) diantisipasi pemerintah dari seluruh jalur. Di laut, Mabes TNI AL memperketat jalur-jalur rawan yang dikhawatirkan digunakan sebagai jembatan penghubung kelompok radikal.
Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Ade Supandi mengatakan untuk mengantisipasi gerakan ISIS, TNI AL menjalankan patroli laut. Patroli ditingkatkan dengan menambah jumlah armada.
“Kami kan ada patroli laut, berarti integritas patrolinya akan lebih diperbanyak,” katanya usai memberikan kuliah umum di Kampus UI, Depok, Kamis (26/3/2015).
Ade menegaskan, pihaknya menutup akses melalui laut dan selat. Hingga kini belum ditemukan adanya indikasi kelompok radikal menyebrang melalui jalur laut.
“Kami tutup, Selat Malaka, Laut Natuna, laut Jawa, Sunda, kami pantau patroli awasi terus,” katanya.
Peningkatan patroli juga dilakukan dengan menambah kapal. “Panglima TNI operasikan kapal-kapal, kami di bawah Mabes TNI berperan untuk operasi menutup jalur-jalurnya,” tegasnya.
Sumber : http://news.okezone.com/read