Prajurit TNI AD dilibatkan dalam pengujian batubara PT PLN
Senin, 23 Maret 2015LENSAINDONESIA.COM: PT PLN (Persero) bekerjasama dengan TNI AD untuk melibatkan prajurit dalam melaksanakan tugas pendampingan penerimaan dan pengujian Batubara sebagai energi primer pembangkit PLN di 15 PLTU milik PT PLN (Persero) yang ada di Jawa dan Sumatera.
Kerjasama ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Direktur Pusat PT PLN, Sofyan Basir dan Jenderal TNI AD Gatot Nurmantyo di Kantor Pusat PT PLN Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (20/3/2015).
Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, prajurit yang akan dilibatkan terlebih dahulu akan diberi pelatihan oleh PT PLN karena tugas yang akan dilaksanakan tergolong hal baru. Diharapkan sebelum melaksanakan tugasnya, para personel TNI AD sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mantap, berkaitan dengan pendampingan dalam rangka penerimaan dan pengujian Batubara, sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
“Kegiatan kerjasama ini adalah bagian dari upaya bersama untuk turut mensukseskan Program Pembangunan Pemerintah, khususnya dalam hal pemenuhan kebutuhan listrik rakyat,” tergang Jenderal TNI AD Gatot Nurmantyo.
Lebih lanjut dikatakan, kelangkaan energi merupakan ancaman nyata ke depan, selain ketersediaan akan pangan dan air. Konflik-konflik yang terjadi di antara negara-negara di dunia, salah satu diantaranya karena perebutan sumber energi. “Energi listrik adalah suatu kebutuhan primer yang mutlak harus terpenuhi bagi kelangsungan hidup bangsa. Oleh karena itu, TNI AD merasa sangat terpanggil untuk membantu PT PLN (Persero) agar dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik mungkin,” sambung Jenderal TNI AD Gatot Nurmantyo.
Pada kesempatan yang sama Direktur PT PLN, Sofyan Basir, mengatakan kerjasama ini bagian dari upaya mendukung sistem ketenaga listrikan nasional. “Selain kerjasama ini kami meminta bantuan TNI AD untuk pengamanan daerah di sekitar objek PLN seperti jalur transmisi yang sering mendapat gangguan. Ini dilakukan untuk menangkal semua hal yang mengganggu kedaulatan energi nasional,” jelasnya.
Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerjasama antara TNI AD dengan PT PLN (Persero) ini, adalah yang kedua kalinya dalam dua tahun terakhirini. Sebelumnya, dilaksanakan pada April 2014 lalu bertempat di Phenomenal Room, PT PLN, Pusdiklat, Ragunan Jakarta berkaitan dengan Penyelenggaraan Program Pembelajaran Bela Negara bagi para pegawai PT PLN, dibawah koordinasi Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum PT PLN. @Dispenad
.
PLN Gandeng TNI Amankan Penerimaan Batu Bara
Liputan6.com, Jakarta – PT PLN (Persero) menggandeng Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) guna mendampingi dan melatih penerimaan dan pengujian batu bara yang memasok kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan kerjasama yang dilakukan oleh Direktur Utama PLN, Sofyan Basir, dengan Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di PLN Kantor Pusat, Jakarta, pada Jumat (20/3/2015).
Nota kesepahaman yang berlaku selama dua tahun ini meliputi pendampingan oleh TNI AD pada proses penerimaan dan pengujian batu bara serta pelatihan personel dalam rangka pengujian kuantitas dan kualitas batu bara yang digunakan sebagai energi primer pembangkit PLN.
Direktur Utama PLN, Sofyan Basir menyatakan, kerja sama ini bagian dari upaya mendukung sistem ketenagalistikan nasional. “Selain kerja sama ini kami meminta bantuan TNI Angkatan Darat untuk pengamanan daerah di sekitar objek PLN seperti jalur transmisi yang sering mendapat gangguan. Ini dilakukan untuk menangkal semua hal yang menggangu kedaulatan energi nasional,” kata Sofyan dalam keterangan tertulisnya.
Sebagai tindak lanjut nota kesepahaman tersebut, pada kesempatan yang sama juga ditandatangani perjanjian kerja sama pelaksanaan pendampingan dan pelatihan penerimaan dan pengujian batu bara antara Direktur (Operasi Jawa Bali) PLN, Supangkat Iwan Santoso dan
Direktur (Operasi Luar Jawa Bali) PLN, Amir Rosidin dengan Asisten Teritorial KASAD, Mayor Jenderal TNI Kustanto Widyatmoko, MDA untuk 15 pembangkit listrik berbahan bakar batubara (PLTU). 15 PLTU tersebut berada di pulau Sumatera (6 lokasi) dan pulau Jawa (9 lokasi), dengan rincian sebagai berikut :
Sumatera :
1. PLTU Nagan Raya, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
2. PLTU Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara
3. PLTU Labuan Angin, Kabupaten Sibolga, Provinsi Sumatera Utara
4. PLTU Ombilin, Kabupaten Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat
5. PLTU Sebalang, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung
6. PLTU Teluk Sirih, Kabupaten Bungus, Provinsi Sumatera Barat
Jawa :
1. PLTU Labuan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten
2. PLTU Lontar, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten
3. PLTU Suralaya 8, Kabupaten Cilegon, Provinsi Banten
4. PLTU Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat
5. PLTU Indramayu, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat
6. PLTU Rembang, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah
7. PLTU Pacitan, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur
8. PLTU Tanjung Awar-awar, Kabupaten Tuban, Propinsi Jawa Timur
9. PLTU Paiton 9, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur
.
PLN Pusat Gandeng TNI AD dalam Pengujian Batubara
RMOL. PT. PLN (Persero) bekerja sama TNI AD melaksanakan tugas pendampingan penerimaan dan pengujian Batubara sebagai energi primer pembangkit PLN di 15 PLTU yang ada di Jawa dan Sumatera.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) oleh Direktur Pusat Sofyan Basir dan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di Kantor Pusat PT. PLN Kebayoran Baru Jakarta, Jumat (20/3).
KSAD Gatot menerangkan, prajurit yang akan dilibatkan terlebih dahulu diberi pelatihan oleh PLN lantaran tugas yang diemban nanti tergolong baru. Diharapkan sebelum melaksanakan tugasnya, prajurit TNI AD sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mantap.
Dijelaskan, kegiatan kerja sama ini bagian dari upaya bersama untuk turut menyukseskan Program Pembangunan Pemerintah, khususnya, dalam hal pemenuhan kebutuhan listrik rakyat.
Lebih lanjut dikatakan Gatot, kelangkaan energi merupakan ancaman nyata ke depan, selain ketersediaan pangan dan air. Konflik-konflik yang terjadi di beberapa negara di dunia, salah satu penyebab di antaranya, karena perebutan sumber energi. Energi listrik adalah suatu kebutuhan primer yang mutlak harus terpenuhi bagi kelangsungan hidup bangsa.
” TNI AD merasa sangat terpanggil untuk membantu PT. PLN (Persero) agardapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik mungkin,” kata Jenderal Gatot.
Pada kesempatan yang sama, Sofyan mengatakan bahwa kerja sama ini bagian dari upaya mendukung sistem ketenagalistrikan nasional. “Selain kerjasama ini kami meminta bantuan TNI Angkatan Darat untuk pengamanan daerah di sekitar objek PLN seperti jalur transmisi yang sering mendapat gangguan,” tuturnya.
Sofyan menambahkan, kerja sama dan pengamanan ini dilakukan untuk menangkal semua hal yang mengganggu kedaulatan energi nasional.
Penandatanganan MoU antara TNI AD dan PT. PLN (Persero) ini merupakan yang kedua kalinya, dalam dua tahun terakhir. Sebelumnya, dilaksanakan pada April 2014 lalu bertempat di Phenomenal Room, PT.PLN (Persero), Pusdiklat, Ragunan Jakarta, berkaitan dengan Penyelenggaraan Program Pembelajaran Bela Negara bagi para pegawai PT. PLN, di bawah koordinasi Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum PT. PLN. (Dispenad).