Menhan Pantau Pesawat Tempur Canggih Buatan Spanyol. Ryamizard hadiri pameran alutsista di Madrid, Spanyol
Rabu, 18 Maret 2015VIVA.co.id – Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, menghadiri pameran internasional alat utama sistem persenjataan (alutsista) militer, yaitu Homesec (Home Security) 2015, di Madrid, Spanyol, pada Jumat, 13 Maret 2015.
Dalam kesempatan itu, Menteri Ryamizard melihat-lihat berbagai peralatan militer buatan negara itu. Di antaranya, peralatan militer untuk pengintaian, yaitu unmanned aerial vehicle (pesawat ringan nirawak/tanpa awak) dan face recognational software yang terintegrasi dengan sistema data.
Ada juga alat signal jamming untuk mengatasi bom yang dikendalikan perangkat jarak jauh dan robot-robot penjinak bom (bomb deactivate robot).
Menteri juga meninjau langsung lini produksi industri strategis Spanyol di Airbus Defence and Space di wilayah Getafe. Di situ, Menteri ditunjukkan pesawat transporter A400M (military cargo and personnel), A330 (air refueling tanker), dan pesawat tempur canggih Eurofighter.
Indonesia belum berencana membeli pesawat tempur itu. Pemerintah baru memesan sembilan unit pesawat C-295 bikinan Airbus Defence and Space. Sebanyak tujuh unit pesawat itu diproduksi Airbus Defence and Space di Sevilla dan sisanya diproduksi PT Dirgantara Indonesia di Bandung, Jawa Barat.
Indonesia juga tengah menjajaki pembelian tujuh unit C-295 untuk melengkapi kekuatan satu skuadron dan pembangunan layar latih TNI Angkatan Laut untuk menggantikan KRI Dewaruci.
Menurut Menteri, Indonesia tidak mengahadapi ancaman perang terbuka. Katanya, ancaman yang nyata kini adalah terorisme karena yang menjadi korban secara langsung adalah masyarakat biasa. Karena itu, Menteri menilai Indonesia lebih memerlukan produk teknologi untuk meningkatkan perlindungan keamanan bagi masyarakat.
Ancaman terorisme
Duta Besar RI untuk Spanyol, Yuli Mumpuni Widarso, mengatakan bahwa kunjungan Menteri untuk memperkuat kerja sama bidang pertahanan Indonesia dengan Spanyol. Itu menindaklanjuti kesepakatan kerja sama kedua negara di Jakarta pada 13 Februari 2013.
Menteri Pertahanan Spanyol, Pedro Morenés Eulate, mengaku sependapat dengan Ryamizard bahwa kedua negara menghadapi ancaman yang sama, yaitu terorisme. Dia berharap pada pertemuan berikutnya dapat dibahas secara lebih mendalam perkembangan situasi keamanan di kawasan masing-masing dan upaya-upaya kerja sama memerangi terorisme.
Spanyol mengatakan bahwa dukungan penuh kepada Indonesia untuk memperkuat kapasitas pengawasan garis-garis perbatasan dan patroli pengamanan perbatasan.
Ryamizard menyampaikan penghargaan atas sambutan positif Spanyol dan kesediaan negara itu untuk bekerja sama dengan Indonesia, terutaman di bidang industri pertahanan sesuai harapan Indonesia, yakni diterimanya aspek transfer of technology dalam setiap kerja sama industri strategis.
.
RI – Spanyol Hadapi Ancaman Teroris
Madrid ( Berita ) : MIndonesia dan Spanyol sepakat kedua negara menghadapi ancaman yang sama, yaitu terorisme dan mengharapkan pertemuan para menteri pertahanan membahas secara lebih mendalam perkembangan situasi keamanan di kawasan masing-masing dan upaya-upaya kerja sama dalam memerangi terorisme.
Hal itu terungkap dalam pertemuan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dengan Menteri Pertahanan Spanyol, Pedro Morenés Eulate, yang mengadakan kunjungan ke Spanyol selama dua hari dari tanggal 11-12 Maret, demikian Dubes RI Madrid, Yuli Mumpuni Widarso, kepada Antara London, Kamis [12/03].
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu bersama delegasinya mengadakan kunjungan ke Menteri Pertahanan Spanyol, Pedro Morenés Eulate di kantor Menhan Spanyol itu setelah berkunjung ke pameran intenasional industri strategis HOMSEC (Home Security) ke-5 di Pusat Pameran Madrid (IFEMA), Kamis siang.
Menhan Spanyol dalam pertemuan dengan Ryamizard didampingi Sekretaris Negara Bidang Pertahanan, Pedro Argüelles Salaverria, sementara Ryamizard didampingi Dubes RI untuk Madrid, Yuli Mumpuni Widarso.
Menurut Dubes Yuli, pertemuan berlangsung hangat dan akrab, kedua pihak sepakat untuk memperkokoh kerja sama dan memanfaatkan berbagai kesempatan untuk mengadakan pertemuan bilateral. Dalam kaitan ini, kedua menhan sepakat bertemu lagi dalam kesempatan acara Shangri-La Defence Dialogue di Singapura, pada 29-30 Mei.
Dikatakannya kunjungan Ryamizard ke Spanyol untuk memperkuat kerja sama RI-Spanyol di bidang pertahanan menindaklanjuti Memorandum of Understanding (MoU) Kerja sama di bidang pertahanan yang ditandatangani di Jakarta Februari 2013, yang salah satunya adalah saling kunjung pejabat tinggi kedua negara.
Pertemuan dilanjutkan dengan pembicaraan bilateral yang delegasi Spanyol dipimpin Sekretaris Negara Bidang Pertahanan, Pedro Argüelles Salaverria. Dalam kesempatan itu Spanyol menyatakan dukungan terhadap rencana Pemerintah Indonesia untuk memperkuat kapasitas pengawasan garis-garis perbatasan dan patroli pengamanan perbatasan.
Ryamizard Ryacudu menyampaikan penghargaan atas sambutan positif Spanyol dan kesediaan mereka untuk bekerja sama dengan Indonesia di bidang industri pertahanan sesuai dengan harapan Indonesia, yakni diterimanya aspek alih teknologi dalam setiap kerja sama industri strategis.
Homsec
Dalam kunjungan ke pameran intenasional industri strategis HOMSEC (Home Security) ke-5 di Pusat Pameran Madrid (IFEMA), Menhan mendapat sambutan hangat dari Spanyol, yang terlihat pada rangkaian kegiatan yang dilaksanakan selama kunjungan yang berlangsung singkat.
Ryamizard melihat produksi perusahaan industri strategis Spanyol yang berpartisipasi dalam Indodefense 2014, seperti pesawat angkut A400M (military cargo and personnel), A330 (air refueling tanker) dan Eurofighter produksi Airbus Defense & Space; dan beberapa produksi lainnya dari perusahaan Santa Barbara General Dynamics, Expal, Navantia, dan Indra yang juga dipamerkan di HOMESEC 2015.
Selama melakukan peninjauan ke pameran HOMSEC 2015, Menhan disambut kalangan pejabat tinggi Kemhan Spanyol dan industri strategis Spanyol serta media Spanyol.
Mereka tertarik terhadap penjelasan Indonesia mengenai visi Indonesia terkait isu keamanan nasional karena menurut pandangan Menhan RI, Indonesia tidak menghadapi ancaman perang terbuka tetapi ancaman yang nyata adalah terorisme apalagi yang menjadi korban secara langsung adalah masyarakat biasa.
Oleh karena itu, Menhan Indonesia menilai penting untuk melihat secara langsung pameran HOMSEC 2015 yang memamerkan produk teknologi terbaru dalam meningkatkan perlindungan keamanan bagi masyarakat.
HOMSEC 2013 meraih kesuksesan dengan kehadiran 8000 orang dari berbagai negara antara lain kalangan profesional dan 135 perusahaan peserta yang berpartiispasi pada pameran sehingga mencerminkan peningkatan jumlah kehadiran masing-masing sebesar 82 dan 55 persen dari kegiatan sebelumnya.
HOMSEC dihadiri 28 delegasi resmi dari kementerian dan angkatan bersenjata asing. Airbus Usai bertemuan dengan Menhan Spanyol, Pedro Morenés Eulate, dan Sekretaris Negara Bidang Pertahanan, Pedro Argüelles Salaverria, kemudian Menhan melakukan peninjauan ke pabrik pesawat terbang Airbus Defense & Space di Getafe di luar kota sejam dari Madrid .
Kunjungan ke pabrik Airbus Defence & Space di wilayah Getafe (di luar kota Madrid), diawali dengan pemaparan oleh Executive Vice President Airbus Defence & Space for Marketing and Sales, Christian Scherer, yang didampingi Manajer Produksi A400M, A330, dan Eurofighter.
Presentasi dilanjutkan dengan peninjauan ke lapangan dan Ryamizard berkesempatan memasuki dan mencoba simulasi pesawat-pesawat produksi Airbus Defence & Space tersebut.
Selama kunjungan ke industri Airbus, Menhan didampingi Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia, Budi Santoso, dan jajaran PT DI lainnya yang akan mendapatkan manfaat langsung dari proses alih teknologi jika Indonesia membeli produk Airbus Defence & Space sesuai dengan kesepakatan tentang pembelian Airbus CN-295 (2012).
Pada saat ini, kerja sama Indonesia-Spanyol di bidang industri pertahanan yang telah berjalan adalah pembelian sembilan pesawat C-295 yang tujuh unit pesawat diproduksi oleh Airbus Defence and Space di Sevilla dan dua unit lainnya sedang diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia di Bandung.
Selain itu, Indonesia sedang menjajaki pembelian tujuh unit C-295 lagi untuk melengkapi kekuatan satu skuadron dan pembangunan kapal latih untuk menggantikan KRI Dewaruci.
Sumber : http://beritasore.com/2015/03/13
.
Menhan Resmikan KRI Rigel di Les Sables Dolonne Prancis
Ryamizard Ryacudu memimpin upacara shipnaming dilanjutkan dengan Commissioning Kapal BHO-1, jenis MPRV (Multi Purpose Research Vessel). Ini merupakan sejarah baru di jajaran kapal-kapal TNI AL dalam memodernisasi armada kapal, khususnya kapal survei hidro-oseanografi.
Bendera Merah-Putih pun dinaikkan di atas KRI Rigel dengan nomor lambung 933 dan dilanjutkan dengan pemecahan kendi oleh Ibu Nora Ryamizard Ryacudu sebagai tanda simbolis pemberian nama kapal BHO-1 oleh Menhan RI Ryamizard Ryacudu.
“Kala itu akan menjadi kekuatan TNI,” kata Minister Councellor KBRI Paris, Henry R W Kaitjily kepada Antara London, Sabtu.
Di dermaga galangan kapal OCEA Les Sables d’Olonne – Perancis, Menhan RI dan Ibu Nora Ryamizard Ryacudu melaksanakan acara shipnaming dan commissioning kapal Bantu Hidro Oseanografi-1 (BHO-1) dan memberikan nama KRI Rigel. Hadir antara lain Dubes LBBP RI di Paris – Letjen TNI (Purn) Hotmangaraja Panjaitan, Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, Asrena Kasal Laksamana Muda TNI Agung Pramono, Aslog Kasal Laksamana Muda TNI Harry Pratomo, Kabaranahan Kemhan – Mayjen TNI Rusmanto.
Selain itu juga hadir Dirkersin Kemhan – Brigjen TNI Sisriadi, Karo TU Kemhan – Brigjen TNI Ida Bagus Purwalaksana, Atase Pertahanan RI Paris – Kolonel Pnb Age Wiraksono, Atase Darat RI Paris – Kolonel Czi Jaka Tandang, Athan Perancis di Jakarta Letkol Sylvain L., Perwakilan dari Kemhan Perancis serta direksi perusahaan OCEA.
Indonesia sebagai negara kepulauan kehadiran Kapal BHO jenis MPRV (Multi Purpose Research Vessel) merupakan sejarah baru di jajaran kapal-kapal TNI AL dalam memodernisasi armada kapal, khususnya kapal survei hidro-oseanografi. KRI Rigel yang diawaki 40 personel direncanakan akan berlayar menuju Indonesia pada tanggal 26 Maret mendatang.
Berdasarkan kontrak pengadaan kapal BHO, oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dengan pihak galangan OCEA Perancis, pembangunan kedua kapal itu dimulai sejak Oktober 2013 dan diperkirakan akan selesai September 2015.
Kapal terbuat dari aluminium dengan bobot 515 ton, dengan dimensi panjang 60,1 meter dan lebar 11,3 meter. Kapal BHO produksi OCEA ini merupakan kapal survei dan pemetaan yang canggih karena dilengkapi dengan peralatan survei hidro-oseanografi terbaru, yang dapat digunakan untuk pengumpulan data sampai dengan laut dalam (deep water).
Kehadiran kapal BHO sangatlah tepat jika dihadapkan dengan kondisi geografis negara Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, sehingga tugas pokok dalam rangka melaksanakan survei dan pemetaan dapat terlaksana. Kapal ini dilengkapi dengan peralatan AUV (Autonomous Underwater Vehicle) yang berfungsi melaksanakan pencitraan bawah laut sampai dengan kedalaman 1.000 meter dan mengirimkan kembali data secara periodik ke kapal utama dalam hal ini kapal BHO.
Selain itu, kapal juga dilengkapi dengan ROV (Remotely Operated Vehicle), robot bawah air yang dilengkapi kamera bawah air, sehingga dapat memberikan informasi visual kondisi di dalam laut, serta mampu mengambil contoh material dasar laut sebagai bahan penelitian, dengan kemampuan sampai dengan kedalaman 1000 meter. Dalam melaksanakan manuver kapal ini dilengkapi dengan Dynamic Position, Auto Pilot 70 dan stabilitas kapal menggunakan Anti Rolling Tank.
Kapal ini juga dilengkapi dengan persenjataan metraliur kaliber 20 mm dan kaliber 12,7 mm. Dalam pengoperasian nantinya, kapal BHO ini diharapkan dapat lebih mendukung peran Dinas Hidro-oseanografi TNI AL (Dishidros) pada khususnya dan TNI AL pada umumnya dalam melaksanakan kemampuan survei dan pemetaan untuk kepentingan militer dan sipil yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pertahanan dan pembangunan Indonesia.
Dengan acara shipnaming dan commissioning KRI Rigel 933 diharapkan pada masa yang akan datang dapat melaksanakan kegiatan operasi survei dan pemetaan. Hal ini sejalan dengan misi pembangunan nasional maritim Indonesia, yang saat ini telah dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia. Indonesia kini berwawasan maritim dengan mengusung cita-cita besar menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Sumber : http://sp.beritasatu.com/home/