Panglima TNI Serahkan Kasus Narkoba dan Uang Palsu ke Wakapolri
Jumat, 13 Maret 2015JAKARTA, KOMPAS.com- Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyerahkan tersangka berikut barang bukti terkait kasus narkotika dan uang dollar palsu kepada Wakil Kepala Polri Komjen Badrodin Haiti di Markas Komando Pusat Polisi Militer Angkatan Laut, Kelapa Gading, Jakarta Pusat, Jumat (13/3/2015).
Dalam penangkapan yang dilakukan oleh POM AL pada 4 Maret 2015, diketahui bahwa seorang anggota TNI AL Mayor Laut Zaid Joko Utomo diketahui sebagai pemilik dari barang bukti narkoba jenis sabu.
“Telah ditemukan satu orang Mayor anggota TNI sebagai pengguna narkoba. Ditemukan juga black dollar. Saya kira ini rangkaian dari hasil penyelidikan,” ujar Moeldoko dalam acara penyerahan tersebut.
Selain menemukan barang bukti narkoba, anggota POM AL juga menemukan 69 ribu lembar palsu dalam pecahan 100 dollar AS di kediaman Mayor Joko. Namun, setelah ditelusuri, ternyata kepemilikan uang palsu tersebut melibatkan dua orang warga sipil yang berdomisili di Bali. Keduanya adalah I Made Gede Markadiwan, dan Ketut Srianing.
Moeldoko mengatakan, dua warga sipil tersebut akan diserahkan ke Bareskrim Polri untuk ditelusuri lebih lanjut. Sementara, anggota TNI AL yang terlibat masalah tersebut, akan terus diperiksa oleh penyidik dari POM AL.
Moeldoko menambahkan, oknum TNI yang terbukti terlibat dalam kasus tersebut dipastikan akan menerima sanski tegas berupa pemecatan.
Penulis : Abba Gabrillin
Editor : Sandro Gatra
.
Panglima TNI Serahkan Barang Bukti Narkoba dan Dolar Palsu ke Wakapolri
Metrotvnews.com, Jakarta: Panglima TNI Jenderal Moeldoko melakukan pertemuan dengan Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti di Markas Polisi Militer Angkatan Laut pagi ini. Pertemuan tersebut digelar dalam rangka penyerahan tersangka dan alat bukti berupa narkoba serta alat pembuatan dolar palsu yang berhasil ditangkap oleh Polisi Militer Angkatan Laut.
Wakapolri Komjen Badrodin Haiti datang sekitar pukul 06.20 WIB di Kantor Markas AL. Badrodin didampingi Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso.
Tak berapa lama, Panglima TNI Jenderal Moeldoko terlihat datang di lokasi. Jenderal bintang tiga ini disambut dengan penyambutan khas militer.
Setelah pimpinan kedua institusi hadir, alat bukti atas nama Mayor Laut Said Joko dan Ketut Srianing digelar di ruangan PM AL.
“Ini uang dollar palsu, kasusnya di Bali ada pengembangan-pengembangan, ini dia,” kata Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya di Markas Polisi Militer Angkatan Laut, Jalan Bulevard BGR, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (13/3/2015).
Acara pun diawali dengan penyerahan tersangka dan barang bukti dari penyidik Militer AL kepada penyidik Bareskrim Polri. Penyerahan disaksikan Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Wakapolri Komjen Badrodin Haiti.
.
Pertamina Gandeng TNI Berantas Pengeboran Minyak Ilegal
Home
? News
? Peristiwa
Pertamina Gandeng TNI Berantas Pengeboran Minyak Ilegal
By Audrey Santoso on 13 Mar 2015 at 01:32 WIB
?Share
?Comment (1)
?
?
?
?
?
?
?
Sebanyak 200 orang perwira menengah (Pamen) TNI yang terdiri dari 45 Pamen TNI AD, 40 Pamen TNI AL, 30 Pamen TNI AU dan 80 Pamen dari Balakpus Mabes TNI hadir dalam diskusi bertajuk TNI Mendengar, Kamis (12/3/2015). (Liputan6.com/Yoppy Renato)
Liputan6.com, Jakarta – TNI turut menggiatkan pertahanan di bidang energi, dengan mengamankan sumur-sumur minyak mentah di tanah air. Hal ini ditengarai kerja sama antara TNI dengan PT Pertamina Persero, yang bertujuan memberantas pelaku pencurian minyak.
“TNI diminta Dirut (Direktur Utama) Pertamina untuk menertibkan illegal drilling di Bojonegoro (Jawa Timur),” kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko usai mengadakan diskusi ‘TNI Mendengar’ di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (12/3/2015).
“Jangan dinikmati secara ilegal seperti itu, yang akhirnya mengurangi produktivitas dari Pertamina itu sendiri,” sambung dia.
Sebagai contoh, Moeldoko mengatakan, Pertamina mengaku tidak ada lagi kerugian sejak TNI melakukan seterilisasi kawasan pengeboran minyak, dari pelaku illegal drilling di Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Selain itu di Sumsel, kita lakukan pembersihan. Dan yang saya dengar saat ini kerugian Pertamina sudah tidak ada lagi. Pencurian sudah tidak ada lagi,” pungkas dia.
TNI juga sebelumnya melakukan penanaman 45 bibit Kemiri Sunan yang dapat dimanfaatkan sebagai bio-diesel, sebagai simbolisasi partisipasi TNI dalam memberdayakan energi di Kalimantan Barat, Jumat 6 Maret lalu.
.
Moeldoko Pecat Prajurit TNI Pengguna Narkoba
Metrotvnews.com, Jakarta: Polisi Militer Angkatan Laut (POM AL) menyerahkan tersangka dan alat bukti berupa narkoba jenis sabu dan alat pembuatan uang dolar palsu kepada Polri. Panglima TNI Jenderal Moeldoko bersama Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti menyaksikan langsung penyerahan barang bukti tersebut.
“Pada pagi hari ini TNI menyerahkan barang bukti kepada Wakapolri. Barang bukti ini sebagai bertindak lanjut dari disiplin,” kata Jenderal Moeldoko di Kantor POM AL, Jalan Boulevard BGR, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (13/3/2015).
Moeldoko menyebut, POM AL telah menangkap salah satu anggota TNI dengan pangkat mayor sebagai pengguna narkoba jenis sabu. Setelah kasus itu dikembangkan, penyidik menemukan barang bukti lainnya berupa alat pembuatan uang dolar palsu atau black dollar.
Barang bukti yang ditemukan berupa narkoba jenis sabu dan 68 ribu lembar black dollar dengan pecahan 100 dolar. Kasus ini pun sedang didalami. TNI menyerahkan penyelidikan terhadap beberapa tersangka dengan status sipil kepada Polri. Sedangkan penyelidikan kepada anggota TNI tetap dilakukan tim penyidik POM AL.
Moeldoko pun tak ingin berkompromi dengan anggota TNI yang terlibat narkoba. Penggunaan narkoba bagi TNI menurut Moeldoko adalah pelanggaran berat.
“Dalam TNI, narkoba bagian dari pelanggaran berat, resiko jelas, tak ada kompromi. Mayor Djoko, dia pengguna narkotika, pecat itu tidak ada cerita,” kata Moeldoko.
.
Panglima TNI Serahkan Barang Bukti Black Dollar kepada Wakapolri
Jakarta – Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyerahkan barang bukti black dollar kepada Wakapolri Komjen Badrodin Haiti. Kasus ini merupakan temuan dari penyidik Polisi Militer TNI AL.
Penyerahan barang bukti sejumlah 69.000 lembar dollar Amerika Serikat dalam pecahan 100 dilakukan di Markas Pomal, Kelapa Gading, Jakut, Jumat (13/3/2015). Selain black dollar, tampak di antaranya juga narkoba sabu, suntikan, dan alat isap sabu.
Sebelum meninjau barang bukti yang dipajang, Panglima dan Wakapolri menandatangani berita acara. Selanjutnya keduanya tampak melihat-lihat uang dollar yang ditumpuk di meja yang ada di aula Pomal.
“Ini ada 1 Mayor pengguna narkotika setelah didalami oleh satuan intelejen TNI ternyata ada rangkaian lain, ada black dollar ini,” ujar Panglima memberikan keterangan.
Mayor tersebut bernama Mayor Zaid Djoko Utomo. Pengembangan lanjutan adalah ada 2 sipil yang terlibat, mereka adalah warga Bali yang menitipkan uang Black Dollar ke Zait.
“Motif sedang dikembangkan. Saat ini tersangka di sini (Pomal), kalau yang sipil kita serahkan ke Bareskrim Polri,” kata Jenderal Bintang 4 itu.
Sementara itu, Wakapolri mengatakan pihaknya masih harus melakukan penyelidikan lebih mendalam. Untuk tersangka dari TNI sendiri, Polri tidak bisa menyidiknya.
“Serah terima barbuk harus dirinci. Berapa lembar. Ada penyitaan dan penangkapan, itu yang harus dirinci. Kalau melibatkan TNI penyidikannya dilakukan POM TNI, tapi kalau orang sipil harus disidik kepolisian,” jelas Badrodin di lokasi yang sama.
Dalam serah terima ini, tersangka baik dari pihak TNI dan sipil tidak dihadirkan. Tampak di antara pejabat TNI dan Polri yang hadir dalam acara ini adalah Kabareskrim Komjen Budi Waseso dan Wakasal Laksda Widodo.
Black dollar tersebut dibuat dari kertas biasa yang dicelup cairan yodium karbon. Setiap kertas yang dicelup di dalamnya pasti akan berwarna hitam setelah diangkat. Untuk menghilangkan cairan tersebut, uang tinggal dicuci dengan air biasa.
Sumber : http://news.detik.com/read/2015/