TRANSLATE

BNN Gandeng TNI AL Sterilkan Laut dari Narkoba

Rabu, 11 Maret 2015

BNN Gandeng TNI AL Sterilkan Laut dari Narkoba

JAKARTA – Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), Irjen Pol Dedy Fauzi Elhakim mengungkapkan, terdapat 39 pelabuhan legal serta ribuan pelabuhan ilegal yang biasa dijadikan pintu masuk oleh sindikat narkotika. BNN misalnya, pada awal Januari 2015 menggagalkan paket pengiriman 840 kg sabu dari Hong Kong di pelabuhan ‘tikus’ di Dadap, Kecamatan Kosambi, Tangerang.

“Dalam jumlah besar, mereka (sindikat narkoba) menggunakan jalur laut, pelabuhan tikus kita ada ribuan. Di Dadap saja kita dapat 840 kg,” bebernya di Garage Plants Angkasa Pura II, Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Selasa (10/3/2015).

Dedy menambahkan, untuk itu pihaknya menggandeng TNI AL guna melakukan pengamanan wilayah laut dari peredaran barang haram tersebut. “Kita ajak TNI AL, supaya pengamanan maksimal,” imbuhnya.

Sementara itu Kepala Bidang Hukum TNI AL, Laksma Putu Wijamaha Adi mengaku, keterbatasan alutsista membuat TNI AL belum maksimal dalam melakukan pengamanan wilayah laut dari sindikat narkoba.

Dari total 146 kapal yang dimiliki armada militer laut, hanya terdapat sekira 60 kapal patroli yang digunakan menyisir wilayah perairan Indonesia. Artinya, TNI AL saat ini hanya bisa menerjunkan 30 persen perangkat kapal patroli. “Kita minim alutsista, kapal patroli kita hanya 60an,” jelas Putu.

Putu menambahkan, dari jumlah tersebut tidak semua kapal bisa maksimal untuk dipakai operasi. Prajurit TNI AL hanya bisa memakai 30 persen dari jumlah tersebut. “Tidak bisa dipakai semua, hanya 30 persen,” pungkasnya tanpa merinci alasan pasti.

Sumber : http://news.okezone.com/read

.
Agar tak kecolongan sabu lagi, Pantai Tangerang diberi pos pemantau

Merdeka.com – Pemkab Tangerang menyiapkan tiga pos pantai di pesisir pantai untuk mengantisipasi penyelundupan narkotika lewat jalur laut. 3 Pos tersebut akan mengawasi pantai yang panjangnya kurang lebih 50 Km.

“Untuk mengawasi 50 kilometer pesisir pantai di Kabupaten Tangerang, kita akan bangun posko pantau di Kronjo, Cituis dan Teluknaga,” kata Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar saat pemusnahan 94.072 gram sabu-sabu hasil pengungkapan Badan Narkotika Nasional (BNN) di Garbage Plants Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (10/3).

Nantinya, kata Zaki, ketiga pos tersebut akan diisi oleh personel dengan dilengkapi perlengkapan dalam mengawasi aktivitas bongkar muat kapal, sehingga bisa mengungkap upaya penyelundupan narkotika.

“Namun demikian, pengawasannya tak bisa dilakukan oleh Pemkab Tangerang saja tetapi perlu melibatkan personel lainnya dan Kepolisian maupun TNI,” katanya.

Maka itu, perlu adanya personel khusus yang bertugas melakukan pengawasan selama 24 jam. Diakuinya bila beberapa kali pesisir pantai di Kabupaten Tangerang kerap dijadikan sebagai tempat penyelundupan narkotika.

Misalnya saja penangkapan terbesar oleh BNN dan China National Narcotics Control Commision (NNCC) serta Hong Kong Police pada tanggal 5 Januari 2015, hingga berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika dari Tiongkok melalui jalur laut sebanyak delapan kuintal sabu atau senilai Rp 1,7 triliun.

“Penjagaan di pesisir pantai harus konsisten. Maka itu, kita minta tambahan personel dan alat untuk mengawasi,” katanya.

Zaki juga mengungkapkan bila pesisir pantai kerap dijadikan tempat bongkar muat kapal meski tidak secara rutin. “Biasanya kapal kecil tetapi tidak menutup kemungkinan itu bagian dari penyelundupan. Maka itu, perlu ditingkatkan pengawasan,” tegasnya.

Sementara Deputi Bidang Pemberantasan BNN Deddy Fauzi Elhakim mengatakan jika para jaringan narkotika lokal maupun internasional kerap melakukan penyelundupan lewat jalur laut dibanding jalur udara.

“Karena kuantitas yang bisa mereka bawa lebih besar lewat laut dibanding lewat bandar udara atau pelabuhan resmi,” katanya. Selain itu, terdapat ribuan pelabuhan tikus atau ilegal yang ada di 17 ribu pulau di Indonesia. Hal ini, kata Deddy, menyulitkan pihaknya dalam melakukan pencegahan peredaran narkotika.

“Kita belum bisa menjangkau ribuan pelabuhan tikus tersebut. Butuh SDM dan sarana yang besar. Pengawasan perlu kerja sama dengan berbagai pihak,” tukasnya.

.
Antisipasi Penyelundupan Narkoba, Tangerang Dirikan Pos Pantai

JAKARTA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang akan menyiapkan tiga pos di pesisir pantai. Hal itu untuk mengantisipasi penyelundupan narkotika lewat jalur laut.

“Untuk mengawasi 50 kilometer persisir pantai di Kabupaten Tangerang. Kami akan bangun posko pantau di Kronjo, Cituis dan Teluknaga,” kata Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar saat pemusnahan 94.072 gram sabu di Garbage Plants Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Selasa (10/3/2015).

Nantinya, kata Zaki, ketiga pos tersebut akan diisi oleh personel dilengkapi dengan perlengkapan dalam mengawasi aktivitas bongkar muat kapal. Sehingga bisa mengungkap upaya penyelundupan narkotika.

“Namun demikian, pengawasannya tak bisa dilakukan oleh Pemkab Tangerang saja. Tetapi perlu melibatkan personel lainnya dan kepolisian maupun TNI,” tuturnya.

Maka itu, perlu adanya personel khusus yang bertugas melakukan pengawasan selama 24 jam. Diakuinya, bila beberapa kali pesisir pantai di Kabupaten Tangerang kerap dijadikan sebagai tempat penyelundupan narkotika.

Misalnya, penangkapan terbesar oleh BNN dan China National Narcotics Control Commision (NNCC) serta Hong Kong Police pada tanggal 5 Januari 2015, hingga berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika dari Tiongkok melalui jalur laut sebanyak delapan kuintal sabu atau senilai Rp1,7 triliun.

“Penjagaan di pesisir pantai harus konsisten. Maka itu, kami minta tambahan personel dan alat untuk mengawasi,” katanya.

Zaki juga mengungkapkan, bila pesisir pantai kerap dijadikan tempat bongkar muat kapal meski tidak secara rutin.

“Biasanya kapal kecil tetapi tidak menutup kemungkinan itu bagian dari penyelundupan. Maka itu, perlu ditingkatkan pengawasan,” tegasnya.

Sumber : http://metro.sindonews.com/read/




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia