TRANSLATE

TNI Sosialisasi Bela Negara ke Sekolah

Rabu, 11 Februari 2015

TNI Sosialisasi Bela Negara ke Sekolah

JOGJA – Kenakalan atau kekerasan yang sering terjadi di kalangan pela-jar, mengundang keprihatinan TNI AD. Sebagai salah satu langkah anti-sipasi untuk meminimalisir tindakan kekerasan tersebut di wilayah Kota Jogja, Koramil 01/Jetis berinisiatif memberikan “wejangan” terhadap pelajar tentang bela negara.

Danramil 01/Jetis Kapten Soleh mengatakan, fenomena kekerasan pelajar yang kerap terjadi di lingkungan masyarakat, harus disikapi dengan baik dan tepat sasaran. “Salah satunya memperbanyak porsi bela negara di sekolah-seko-lah. Termasuk mengajak siswa ca-ranya menghargai jasa pahlawan bangsa yang memperjuangkan ke-merdekaan,” ujarnya.

Ditegaskan, pelajar harus berani menghadapi situasi apa pun yang serba modern. Harus punya mental pribadi yang baik. “Jauhi kekerasan, misalnya tawuran,” kata Soleh saat sosialisasi bela negara dan sosiali-sasi penerimaan TNI AD di SMK Tamansiswa Jogja.

Menurut Soleh, sangat penting memupuk kecintaan terhadap jasa pahlawan. Hal itu untuk menumbu-hkan kecintaan pelajar terhadap jasa pejuang, sehingga rasa nasiona-lisme, tumbuh. “Pelajar bisa ber-kembang menjadi pribadi yang san-tun dan saling menghargai satu sama lainnya,” tandasnya.

Cara lainnya, dengan memberikan respons kepada pelajar tentang pen-tingnya bela negara melalui pengab-dian sebagai prjurit TNI AD. Sebagai prajurit, Soleh tidak henti-hentinya mensosialisasikan kepada pelajar yang berminat menjadi seorang prajurit. Melalui sosialisasi di sekolah-sekolah di wilayah Koramil 01/Jetis, diharap-kan pelajar banyak yang berminat. “Kami TNI AD melalui Kodim 0734/Jogja siap melatih sampai pada tahap pendaftaran. Sangat penting menyo-sialisasikan kepada masyarakat. Mel-alui Babinsa, masyarakat bisa men-cari informasi lebih lengkap,” ujarnya.

Kepala sekolah SMK Tamansiswa Jogja Musli Dahlan menyambut baik langkah Koramil 01/Jetis dalam upaya sosialisasi bela negara dan sosiali-sasi penerimaan prajurit TNI AD. Diharapkan, nantinya pelajar yang berminat menjadi prajurit bisa dia-rahkan dan dilatih. “Kami berharap ada kelanjutan dari sosialisasi ini. Termasuk para siswa yang berminat bisa diarahkan,” kata dia.

Sumber : http://www.radarjogja.co.id/

.
Pendidikan Bela Negara Wajib Diberikan Kepada Mahasiswa

JAKARTA (Pos Kota)- Pendidikan bela negara bagi mahasiswa adalah wajib dan harus diberikan oleh seluruh kampus. Ini mengingat Indonesia adalah Negara yang sangat majemuk, terdiri atas ribuan pulau dengan suku bangsa dan agama yang beragam.

“Bela Negara adalah untuk membingkai berbagai keragaman tersebut dalam satu Negara kesatuan republic Indonesia atau NKRI,” papar Rektor President University Chandra Setiawan saat menerima kunjungan Panglina TNI Jenderal Moeldoko di kampus kawasan Industri Jababeka, Cikarang.

Dengan pendidikan bela negara menurut Rektor maka setiap mahasiswa memahami perannya yang penting untuk bersama-sama menjaga ketahanan nasional. Sebab dengan ketahanan nasional yang baik maka proses pembangunan akan berjalan dengan baik dan pertumbuhan ekonomi terus meningkat.

Ketahanan nasional itu sendiri lanjut Rektor juga mencakup aspek industry yang kuat serta jaminan bagi pengusaha asing dalam berbisnis di Indonesia. Dengan demikian maka akan memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi yang baik bagi kesejahteraan bangsa dan Negara.

President University dikatakan Chandra adalah sebuah universitas nasional bertaraf internasional yang mewajibkan semua mahasiswa aktif berbahasa Inggris. Jumlah mahasiswa saat ini tercatat 5000 orang yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia. Selain itu sekitar 20 persen merupakan mahasiswa asing dari berbagai Negara.

Chandra menyatakan Presiden University berupaya mencetak mahasiwa yang nantinya dapat menjadi calon pemimpin bangsa yang memiliki kemampuan wawasan global namun memunyai semangat nasionalisme yang tinggi dan tidak diragukan jiwa nasionalismenya.

“Kami sunguh sungguh mendidik manusia yang siap bersaing di era global juga siap menjaga ketahanan nasional,”tegasnya.

Untuk itu,lanjut dia,mesti ada sinergi antara berbagai komponen bangsa agar mempunyai rasa saling percaya.

Sementara itu, Moeldoko dalam kuliah umumnya bertema Ketahanan Nasional dan Kaitannya dengan Pertumbuhan Ekonomi di kampus tersebut mengatakan bahwa stabilitas ekonomi dan ketahanan nasional, mesti didukung semua pihak termasuk generasi muda. Intinya,pembinaan keamanan itu menjadi tanggung jawab bersama karena ketahanan nasional dimulai dari ketahanan lingkungan, ketahanan wilayah sampai kepada ketahanan nasional.

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) ini,menambahkan kuliah umum yang diberikan ke civitas akademika seperti di President University merupakan pembinaan teritorial yang diprogramkan TNI selain kepada komunitas agama maupun budaya.

Ia berharap dengan acara seperti akan memiliki kesadaran bersama dalam menangani persoalan. “Para calon pemimpin masa depan ini kita berikan pengetahuan untuk memahami kondisi lingkungan dan tantangan apa yang mereka hadapi dan seperti apa mereka menyiapkan diri,”tandasnya.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia