TRANSLATE

TNI Evakuasi 2.000 Warga Korban Banjir Jakarta Utara

Rabu, 11 Februari 2015

TNI Evakuasi 2.000 Warga Korban Banjir Jakarta Utara

VIVA.co.id – Pasukan TNI dari Komando Distrik Militer 0502 Jakarta Utara mengevakuasi sekitar 2.000 warga korban banjir di wilayah Jakarta Utara. “Kita berkoordinasi dengan Polri dan Pemda sehingga sampai siang ini sudah lebih dari 2.000 warga dievakuasi,” kata Kondim 0502/Jakarta Utara, Letkol Arm Stefie J Nuhujanan, saat berbincang dengan tvOne, Selasa 10 Februari 2015.

Pengungsi dievakuasi dengan menggunakan perahu karet, kano dan juga kendaraan militer.

Letkol Stefie menuturkan, pengungsi ditempatkan di beberapa posko pengungsian yang tersebar empat wilayah kecamatan di Jakarta Utara di antaranya di Kecamatan Kelapa Gading, Kecamatan Warakas, Kecamatan Tanjung Priok dan juga di Kecamatan Koja.

Dalam operasi kemanusian banjir Jakarta ini, Kodim 0502 menerjunkan pasukan sebanyak dua satun setingkat kompi (SSK) ditambah 4 SRU dari Kodam Jaya.

“Pasukan kita sebar di seluruh wilayah terdampak banjir, mereka bertugas untuk mengevakuasi korban ke posko pengungsian,” paparnya.

Seperti diketahui, wilayah Jakarta Utara merupakan wilayah paling parah terdampak banjir kali ini.

.
TNI dan Polisi Siaga di Kompleks Dosen IKIP Bekasi

Bekasi – Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0507/Bekasi, Kota Bekasi, mengunjungi posko banjir di Kompleks Dosen IKIP, Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (10/2) siang.

Selain Dandim 0507/Bekasi, hadir pula Kapolsek Jatiasih yang terus memantau keamanan warga korban banjir.

Menurut Dandim 0507/Bekasi, Letkol (inf) Yuda Rismansyah, hingga hari kedua, Komplek Dosen IKIP masih terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 1 meter.

“Intensitas hujan sudah menurun, dan kini ketinggian air sudah surut dibanding kemarin. Saat ini, mencapai 1 meter. Kita mengerahkan personel Koramil Pondokgede dan Jatiasih untuk bersiaga di lokasi,” ujar Yuda.

Di lokasi posko banjir, tampak sepi, hanya beberapa pengurus RW setempat dan Bdan SAR Nasional. Menurut keterangan salah satu personel Badan SAR Nasional Jakarta, Zainudin, para pengungsi sudah meninggalkan posko banjir.

“Sebagian sudah ada yang menempati kembali rumahnya dan sebagian mengungsi ke rumah saudara,” ujar Zainudin.

Pihak Basarnas Jakarta siang ini mengerahkan sekitar tujuh personel. “Warga belum mau evakuasi, kami tidak bisa memaksa. Kami melihat kondisi penampungan cukup layak di tempati,” ujarnya.

Luapan sungai yang melintas di Kompleks Dosen IKIP melimpas hingga ke jalan raya setinggi 50 sentimeter. Praktis arus lalu lintas yang melintas di wilayah tersebut terganggu. Air merendam badan jalan raya sejauh 20 meter.

“Hanya kendaraan roda empat dan motor besar yang dapat melintasi jalan. Ketinggian air mencapai 50 sentimeter,” ujar Kapolsek Jatiasih, Kompol Ardyaningsih.

Personel Polsek Jatiasih, juga bersiaga di lokasi banjir dan posko banjir. “Semalam, warga tidak banyak yang mengungsi ke posko,” ungkapnya.

Dia mengatakan, selain Kompleks Dosen IKIP, air juga menggenangi Jalan Jatimakmur, tepat di depan Perumahan Bumi Nasio, Jatiasih. “Saat ini, ketinggian air mencapai 10-20 sentimeter tapi tidak masuk ke perumahan,” ujar Ardyaningsih.

Dia melanjutkan, pihaknya tidak melakukan pengalihan arus lintas. “Selama masih bisa diterobos kendaraan roda empat dan sebagian kendaraan roda dua yang, kita tidak mengalihkan arus lalu lintas. Kita hanya mengimbau para pengendara roda dua jenis matic untuk tidak menerobos jalan,” imbuhnya.

Sumber : Suara Pembaruan

.
Banjir, 100 TNI Diterjunkan di Kompleks Ciledug Indah

Metrotvnews.com, Tangerang: Banjir hingga siang ini masih menggenangi komplek perumahan Ciledug Indah 1 dan 2, Kota Tangerang, dengan ketinggian air mencapai 80 hingga 100 centimeter (cm). Untuk mengevakuasi warga yang masih berada di dalam rumah, 100 TNI diterjunkan.

“Dikerahkan ada 100 anggota TNI, kita utamakan evakuasi anak kecil dan usia 80 tahun keatas,” kata Kapten Infantri Waluyo, Danramil 05 Ciledug di Jalan Kh. Ashari, Selasa (10/2/2015).

Waluyo mengatakan, hingga siang ini banjir belum kunjung suurt, bahkan air cenderung meningkat dibanding tadi malam. “Untuk itu saya menghimbau masyarakat khususnya yang berdomisili di sini agar waspada, silahkan bilamana warga ingin dievakuasi segera hubungi TNI dan Polri. Tersedia berbaagai peralatan sudah siap, posko banjir dan dapur umum,” terangnya.

Bantuan TNI, lanjut Waluyo, sudah siapkan, ada mobil besar untuk warga yang ingin menyebrangi banjir agar bisa beraktivitas sesuai kebutuhan masyarakat masing-masing. “Perahu karet ada enam, setiap jam anggota saya perintahkan laksanakan patroli, menyisir warga barangkali ada yang terisolir ingin dievakasi,” cetusnya.

.
Sembilan Perumahan di Tangerang Rawan Banjir

TANGERANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang menyatakan ada sembilan perumahan di kawasan tersebut yang rawan banjir.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Rahmat Hendra, mengatakan, perumahan tersebut tersebar di sembilan kecamatan, yakni Perumahan Purati di Kecamatan Jatiuwung; Perumahan Total Persada; dan Periuk Damai di Kecamatan Periuk.

Disusul Perumahan Panunggangan Barat di Kecamatan Cibodas; Perumahan Pondok Arum di Kecamatan Karawaci; dan Kelurahan Selapajang di Kecamatan Neglasari.

Kemudian wilayah Candulan di Kecamatan Cipondoh, Perumahan Pinang Griya di Kecamatan Pinang; Perumahan Ciledug Indah di Karang Tengah; dan Perumahan Puri Kartika di Kecamatan Ciledug.

“Sembilan tempat ini menjadi lokasi rawan banjir akibat luapan air kali ataupun sungai yang melintas,” jelas Rahmat, Selasa (10/2/2015).

Dia menambahkan, seluruh personel BPBD Tangerang bersama Tagana dan TNI sudah disebar ke lokasi yang terkena dampak luapan sungai.

Sementara Mumu, seorang warga Perumahan Total Persada, mengatakan bahwa banjir kali ini merupakan yang tertinggi.

“Untuk di Perumahan Total Persada ketinggian air sudah titik tertinggi mencapai 3 meter,” kata Mumu.

Sedangkan untuk di Perumahan Ciledug Indah 1, ketinggian air mencapai 1,5 meter.

“Arusnya deras, ketinggiannya sudah sampai 1,5 meter,” tutur Tommy, salah seorang warga.

Sumber : http://news.okezone.com/




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia