Menhan: TNI Jaga KPK Bukan untuk Ikut Campur “Alasannya supaya jangan terjadi perkelahian. Posisi TNI tetap netral.”
Selasa, 27 Januari 2015VIVA.co.id – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyatakan kehadiran sejumlah anggota Tentara Nasional Indonesia di sekitar gedung Komisi Pemberantasan Korupsi bukan untuk ikut campur dalam gesekan antara KPK dan Polri. TNI, kata Ryamizard, hanya menjaga situasi keamanan.
“Kalau untuk yang baik nggak apa-apa, cuma bantu mengamankan. Alasannya adalah supaya jangan terjadi perkelahian,” kata Ryamizard di gedung DPR, Jakarta, Senin 26 Januari 2015.
Ia menjamin TNI dalam posisi netral. Menurut mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu, TNI tidak mempunyai masalah dengan kedua lembaga penegak hukum itu. “Hubungan TNI dengan KPK dan Polri bagus, bagus semua,” kata Ryamizard.
Ryamizard pun berharap hubungan antara KPK dan Polri itu juga terjalin baik. Dia melihat, hubungan kedua institusi tersebut tidak berjalan harmonis.
“Kita ingin KPK dan polisi bagus-bagus saja. Jadi kita berharap mereka jangan sampai ada perkelahian fisik,” ujar Ryamizard.
Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen M Fuad Basya, Sabtu 24 Januari 2015, menyatakan Panglima TNI menerjunkan sejumlah personel di beberapa titik, terutama di kawasan Ibu Kota Jakarta.
“Aparat TNI diturunkan dalam rangka menindaklanjuti imbauan Presiden, agar jangan sampai ada gesekan antara KPK dan Polri,” ujar Fuad.
Fuad menegaskan bahwa langkah ini merupakan upaya agar menjaga suasana tetap stabil. “Kami juga sudah berkoordinasi dengan KPK dan Polri supaya mengerti bahwa ini dilakukan demi stabilitas tetap terjaga,” kata Fuad.
.
Menhan sebut TNI tak akan biarkan KPK vs Polri berkelahi
Merdeka.com – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengaku tidak mempermasalahkan soal KPK yang meminta bantuan dari TNI untuk mengamankan gedung KPK. Menurutnya, hal tersebut wajar dilakukan oleh KPK untuk mengantisipasi terjadinya konflik.
“Saya baru tahu. Itu kan agar tidak terjadi perkelahian. Pastinya Panglima TNI sudah berkoordinasi dengan KPK. Kalau untuk yang baik ya tidak apa-apa, kalau misalnya berkelahi mau dibiarin?” Kata Ryamizard seusai mengikuti rapat dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/1).
Sementara, ditemui terpisah, Ketua Komisi III DPR Azis syamsuddin juga tidak mempermasalahkan hal tersebut. Menurutnya, sepanjang sesuai prosedur, hal tersebut wajar saja dilakukan.
“Boleh-boleh saja. Asal sesuai prosedur, ya tidak masalah,” kata Azis.
Sebelumnya, Kepala Staf TNI AD Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan belum ada pasukan yang diterjunkan untuk mengamankan Gedung KPK. Namun, dia membenarkan memang ada permintaan dari Panglima TNI untuk menyiapkan langkah pengamanan. Namun belum ada satuan yang bergerak melakukan tindakan pengamanan.
“Bukan perintah saya, tapi perintah dari panglima TNI. Betul KPK meminta kepada panglima TNI, dan saya sebagai Kasad menjalankan perintah dari panglima TNI dan presiden, sebagai pemegang tertinggi komando. Maka, selama belum ada perintah dari situ, saya belum bisa melakukan tindakan pengamanan,” kata Gatot di Mabes TNI AD, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (26/1).
.
Menhan: Bantuan TNI Jaga Gedung KPK untuk Cegah Benturan Fisik
Metrotvnews.com, Jakarta: TNI ikut turun mengamankan kondisi di sekitar gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pascapenangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto oleh Bareskrim Polri. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyebut tindakan itu wajar dilakukan sebagai langkah untuk mencegah perkelahian secara fisik antara KPK dan Polri.
“Alasannya adalah supaya tidak terjadi perkelahian. Tidak apa-apa, jangan sampai ada masalah fisik,” kata Ryamizard di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (26/1/2015).
Ryamizard menekankan, adanya bantuan pengamanan dari TNI di sekitar gedung KPK bukan sebagai wujud keberpihakan TNI atas permasalahan KPK dan Polri.
Hubungan antara TNI, KPK dan Polri pun dinilai cukup baik menurutnya. Sehingga, tidak ada keinginan apapun dalam penjagaan yang dilakukan anggota TNI saat itu.
“Tidak ada berpihak, itu tidak ada macam-macam. Masa mau dibiarin mereka berantem, berdarah-darah dulu (baru dijaga), jangan dong,” tandasnya.
Sebelumnya, TNI juga ikut turun tangan menjaga kondisi di sekitar Gedung KPK. Mereka menurunkan ratusan pasukan intel di sekitar kantor lembaga antirasuah itu.
“Kami bukan mengamankan gedung KPK, kami bersiaga di sekitar KPK. Jadi bukan untuk melindungi KPK, bukan juga untuk Polri. Ratusan ada dari intel juga,” kata Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI M Fuad Basya kepada wartawan, Sabtu 24 Januari.
Fuad menegaskan, penerjunan prajuritnya itu atas permintaan langsung Panglima TNI Jenderal Moeldoko sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Hal ini guna mencegah gesekan antara KPK dan Polri usai penangkapan Bambang Widjojanto.
.
Menhan: TNI Jaga KPK Agar Jangan Terjadi Perkelahian
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengaku baru mengetahui adanya personel TNI yang menjaga gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Diketahui terjadi ketegangan antara KPK dan Polri menyusul ditetapkannya Calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan dan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto sebagai tersangka.
Menhan mengatakan TNI hanya membantu pengamanan di KPK.?
“Saya baru tahu itu. Fakta alasannya adalah ya. Supaya jangan terjadi perkelahian. Cuma bantu mengamankan,” kata Ryamizard di Gedung DPR, Jakarta, Senin (26/1/2015).
Ryamizard tidak mempersoalkan bantuan pengamanan TNI kepada KPK. Ia pun berharap tidak ada kontak fisik antara TNI dan KPK.
“Kalau lebih bagus engga apa-apa. KPK dan Polisi itu dengan kita bagus-bagus semua, engga ada masalah. Jadi kita berharap mereka jangan sampai ada perkelahian fisik,” tuturnya.
Menurut Ryamizard, ?bantuan TNI sepanjang tujuan baik maka tidak persoalan. “Kalau untuk yang baik engga apa-apa,” imbuhnya.
Sebelumnya Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI M Fuad Basya mengatakan Ketua KPK Abraham Samad telah menghubungi Panglima TNI Moeldoko untuk meminta perlindungan. Namun, Fuad membantah bahwa penerjunan pasukan tersebut atas permintaan Ketua KPK Abraham Samad yang meminta perlindungan.
“Pak Samad hanya melaporkan perkembangan, kemudian Panglima inisiatif menurunkan personel untuk mengantisipasi gesekan. Itu juga berdasar arahan presiden agar menjaga keduanya tidak terjadi gesekan,” ujar Fuad.
Ia menyebutkan, ada ratusan personel TNI yang dikerahkan di sekitar gedung anti korupsi itu.. “Kami bersiaga di sekitar KPK. Jadi bukan untuk melindungi KPK, bukan juga untuk Polri. Ratusan ada dari intel juga,” katanya.
.
Menhan Tak Permasalahkan KPK Minta Bantuan TNI
JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu tidak mempermasalahkan langkah Komisi Pemberantasan Korupsi yang meminta bantuan TNI di tengah ketegangan antara KPK dan Polri. Menurut Ryamizard, bantuan dari TNI bisa menghindari bentrok fisik antara dua intsitusi tersebut untuk menciptakan situasi yang lebih kondusif.
“Fakta alasannya adalah, ya supaya jangan terjadi kelahian. Cuma bantu mengamankan,” kata Ryamizard di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (26/1/2015) sore.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu menegaskan, TNI tidak akan berpihak pada salah satu institusi. TNI akan bersikap netral meskipun yang meminta bantuan adalah KPK.
“KPK dan polisi itu dengan kita bagus-bagus semua, enggak ada masalah. Jadi kita berharap mereka jangan sampai ada perkelahian fisik,” ucap Ryamizard.
Sebelumnya, Ketua KPK Abraham Samad menelepon langsung Panglima TNI Jenderal Moeldoko untuk meminta bantuan pengamanan. Permintaan ini dilakukan setelah aparat Badan Reserse Kriminal Polri menangkap Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, Jumat (23/1/2015).
.
Menhan: Pengamanan TNI di KPK Agar Jangan Ada Perkelahian
Jakarta – Ketua KPK Abraham Samad sempat menghubungi Panglima TNI Jenderal Moeldoko meminta pengamanan di Gedung KPK agar tak ada bentrokan massa dengan Polri.. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan tak masalah dengan pengerahan prajurit TNI itu.
“Saya juga baru tahu itu. Fakta alasannya adalah ya supaya jangan terjadi kelahian. Cuma bantu mengamankan,” kata Ryamizard Ryacudu usai rapat di komisi I DPR, Jakarta, Senin (26/1/2015).
Ryamizard mengatakan, pengamanan itu bukan berarti TNI berpihak pada KPK, tapi hanya mencegah agar tidak terjadi kekerasa?n antar kelompok masyarakat maupun Polri.
“KPK polisi itu dengan kita bagus-bagus semua, nggak ada masalah. Jadi kita berharap mereka jangan sampai ada perkelahian fisik,” ujar mantan KSAD itu.
“Kalau untuk yang baik nggak apa-apa,” imbuh Ryamizard.
Sumber : http://news.detik.com/