TRANSLATE

TNI-Polri Siap Hadapi Tantangan Kelompok Ayub Waker

Selasa, 13 Januari 2015

TNI-Polri Siap Hadapi Tantangan Kelompok Ayub Waker

Timika – Aparat TNI dan Polri siap meladeni tantangan berperang yang dikobarkan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Ayub Waker, kata Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Polisi Yotje Mende.

“Saya membaca di website bahwa mereka mengobarkan bendera perang dengan kita, ya kita siap. Saya bersama Bapak Panglima (Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen Siahaan, red.) sudah siap menghadapi mereka. Kita tidak akan gentar sedikitpun,” katanya di Timika, Selasa (13/1).

Ia mengatakan akan terus mengejar KKB Ayub Waker yang merupakan dalang utama kasus penembakan yang menewaskan dua anggota Brimob dan satu petugas keamanan P.T. Freeport Indonesia di Utikini Lama, Tembagapura pada 1 Januari lalu.

“Kesimpulan saya, mereka keras kepala. Saya akan kejar mereka terus kemanapun mereka berada dan tidak ada satu haripun kami melepas mereka,” ujarnya.

Guna memutus mata rantai pasokan bahan makanan ke KKB Ayub Waker, ia mengaku telah memerintahkan untuk “pembersihan” para pendulang liar di sepanjang bantaran Kali Kabur, terutama di sekitar wilayah Utikini Lama hingga Banti, Distrik Tembagapura.

“Saya sudah memberikan ultimatum kepada para pendulang gelap yang ada di bantaran sungai untuk hentikan memberikan uang dan makanan ke kelompok kriminal ini. Sekarang mereka mau kerja sama dengan kita dari NKRI atau dengan mereka yang mau memisahkan diri dengan negara kita,” kata Yotje.

Ia meminta para pendulang liar jangan terbuai dengan segala macam bujuk rayu dari KKB Ayub Waker yang memang merupakan kelompok separatis dengan tujuan ingin memisahkan Papua dari NKRI.

“Saya minta untuk diputuskan pasokan logistik dan uang ke kelompok itu. Kalau tidak, kita akan operasi di seluruh bantaran sungai, bukan hanya di Utikini Lama saja tetapi juga di tempat-tempat lain,” katanya.

Terkait dengan kasus penembakan yang menewaskan dua anggota Brimob Satgas Pengamanan PT Freeport Indonesia dan seorang petugas keamanan beberapa waktu lalu, ia mengatakan hingga saat ini dua orang ditetapkan sebagai tersangka, yaitu MW dan JW.

MW ditangkap di bantaran Kali Kabur di sekitar lokasi penembakan anggota Brimob dengan barang bukti sebilah pisau sangkur yang masih berlumuran darah.

JW diketahui sebagai anggota KKB Ayub Waker yang melakukan penyerangan mobil yang ditumpangi anggota Brimob dan petugas keamanan Freeport.

Sumber : Antara

.
Kapolda Papua Bakal Putus Pasokan Logistik Kelompok Ayub Waker

RIBUNNEWS.COM, JAYAPURA – Kepolisian Daerah Papua telah menetapkan dua orang sebagai tersangka dalam kasus penyerangan mobil Patroli Quick Response Force (QRF) SRM PT Freeport Indonesia yang menewaskan dua anggota Brimob dan seorang anggota security di Kampung Utikini, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika.

Kepala Kepolisian Daerah Papua, Irjen Pol Yotje Mende, mengatakan dari hasil pemeriksaan terhadap MW dan JW (awalnya diduga berinisial GM), keduanya diindikasi bagian dari Kelompok Ayub Waker.

“MW yang ditangkap pertama kali saat penyisiran. Di sangkur yang ia pegang ada darah. Kemungkinan ia sebagai pelaku penusukan. Yang kedua JW yang tertembak di pantat, kami sinyalir ikut dalam penyerangan saat itu, karena ikut bersama Ayub Waker dalam kontak tembak,” ungkap Yotje Mende usai melakukan rapat evaluasi operasi penegakan hukum di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Senin (12/1/2014).

Yotje menilai Ayub Waker bersama pengikutnya keras kepala karena tidak mengindahkan ultimatum untuk menyerahkan diri dan mengembalikan dua senjata laras panjang Steyr Aug yang dirampas dari 2 anggota Brimob. Karenanya Yotje menegaskan akan tetap melanjutkan operasi penegakan hukum hingga pelaku tertangkap dan 2 pucuk senjata yang dirampas dikembalikan.

“Bahkan di website mereka sudah mengibarkan bendera perang. Saya dengan bapak panglima siap menghadapi mereka, kami tidak akan gentar,” ucap Yotje.
Memutus logistik

Untuk memaksa Ayub Waker dan pengikutnya menyerah, Yotje berencana memutus pasokan logistik makanan bagi kelompok tersebut. Menurut Yotje, Ayub dan pengikutnya bisa melakukan gerilya karena mendapat pasokan uang dan makanan dari para pendulang di Kali Kabur.

“Saya sudah ultimatum kepada para pendulang, hentikan memberikan uang dan memberikan makanan kepada kelompok tersebut. Sekarang mereka mau kerja sama dengan kita dari NKRI atau dengan kelompok separatis,” ungkap Yotje.

Yotje mengancam jika para pendulang masih terus memasok makanan dan uang untuk Ayub Waker dan pengikutnya, maka ia akan melakukan operasi pembersihan di Kali Kabur. “Saya peringatkan, kalau tetap memberi pasokan makanan maka saya akan menggelar operasi sepanjang bantaran Kali Kabur, tidak hanya di Kampung Utikini, Tembagapura,” ujar Yotje.

Seperti diberitakan sebelumnya, aparat gabungan dari Kepolisian dibantu TNI sejak 2 Januari lalu menggelar operasi penegakan hukum mengejar Ayub Waker dan pengikutnya yang melakukan penyerangan mobil patroli QRF PT Freeport Indonesia yang menewaskan dua anggota Brimob Polda Sumatera Selatan BKO Satgas Amole dan seorang anggota security PT Freeport Indonesia, Kamis (1/1/2015) lalu.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia