Jenderal Moeldoko: Percayakan pada TNI
Selasa, 6 Januari 2015Surabaya, CNN Indonesia — Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Moeldoko menyatakan TNI tidak akan menyerah dalam mencari dan mengevakuasi korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501. Meski cuaca buruk tapi TNI tetap terus bekerja keras demi keluarga para korban.
Moeldoko menuturkan semua kerja keras yang dilakukan TNI dalam rangka membantu para keluarga korban yang sedang ditimpa musibah. Tak hanya membantu pencarian para korban, TNI juga memfasilitasi para keluarga korban untuk melihat langsung ke lokasi jatuhnya pesawat nahas yang mengangkut 155 penumpang itu.
TNI menyiapkan akomodasi dari Surabaya ke Pangkalan Bun, kemudian ke lokasi tempat ditemukannya jenazah dan serpihan pesawat di lautan. “Itu mungkin bisa untuk mengurangi rasa kesedihan para keluarga korban,” tutur Moeldoko. “TNI sudah menyiapkan pesawat hercules dan CN,” ujarnya.
Serupa dengan Panglima TNI, Kapolri Jenderal Sutarman menyatakan pihak sudah mengerahkan seluruh kekuatannya dalam membantu tugas Badan SAR Nasional yang melakukan operasi pencarian dan evakuasi.
“Saya pastikan semua korban yang berhasil diangkat dapat diidentifikasi oleh tim DVI,” kata Sutarman menegaskan.
.
Panglima TNI Ajak Keluarga Korban AirAsia QZ8501 ke Lokasi Jatuhnya Pesawat
SURABAYA, KOMPAS.com — Panglima TNI Jenderal Moeldoko memberikan fasilitas bagi keluarga korban pesawat AirAsia QZ8501 demi melihat langsung lokasi jatuhnya pesawat itu di perairan Selat Karimata.
“Panglima TNI menyiapkan fasilitas bagi Bapak, Ibu, yang mau berangkat ke lokasi pencarian,” ujar Moeldoko di depan keluarga korban di Posko Antemortem, Kompleks Mapolda Jawa Timur, Senin (5/1/2015).
Selain Panglima TNI, Kapolri Jenderal Pol Sutarman dan Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf turut serta dalam kunjungan tersebut. TNI, kata Moeldoko, menyediakan dua jenis pesawat, yakni Hercules dan CN-235, untuk mengangkut keluarga korban.
Pesawat itu pun telah siaga di Bandar Udara Juanda, Surabaya. Moeldoko mengatakan, melihat langsung lokasi pencarian pesawat sekaligus korban itu penting untuk memberikan informasi yang akurat dan terkini kepada keluarga korban.
“Di sana, kita bisa melihat langsung bagaimana anak-anak kita, prajurit TNI, melakukan upaya pencarian. Mungkin kita juga bisa melakukan tabur bunga di sana,” ujar Moeldoko.
Moeldoko meminta anak buahnya segera menginventarisasi siapa saja keluarga korban yang menerima ajakan tersebut. Salah satu keluarga korban menyatakan apresiasi kepada TNI yang telah memberikan fasilitas tersebut.
Ia akan mempertimbangkan apakah akan menerima tawaran tersebut atau tidak. “Terima kasih atas tawarannya, itu salah satu yang patut diapresiasi agar kami bisa melihat langsung di sana,” ujar dia.
.
Panglima TNI Bantu Keluarga Korban Tabur Bunga di Selat Karimata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Panglima TNI Jenderal Moeldoko menegaskan pihaknya siap membantu seluruh keluarga korban AirAsia QZ-8501 untuk melaksanakan tabur bunga di lokasi pencarian dengan menggunakan pesawat Hercules dari Surabaya ke Pangkalan Bun.
Dirinya juga mengajak keluarga untuk meninjau ke lokasi pencarian korban menggunakan Kapal Perang (KRI). Hal tersebut menurutnya, untuk membantu mengurangi kesedihan dan rasa kehilangan dari keluarga.
“TNI akan meningkatkan apa yang bisa dilakukan, percayalah kepada TNI bahwa TNI akan bekerja semaksimal mungkin untuk pencarian korban,” kata Jenderal Moeldoko didampingi Kapolri Jenderal Polisi Sutarman saat meninjau langsung keluarga korban Air Asia QZ-8501 di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur, Senin (5/1/2015).
Lebih lanjut Panglima TNI juga menyampaikan rasa bela sungkawa kepada semua keluarga korban. “TNI sudah bekerja sangat keras bahkan seluruh prajurit di lapangan rela mempertaruhkan nyawanya untuk melakukan pekerjaan ini,” ujarnya.
Menurutnya, dengan berbagai rintangan alam yang luar biasa, prajurit TNI masih bekerja keras, dengan segala resiko yang sudah diperhitungkan dan resiko yang sangat tinggi.
Lebih lanjut Jenderal TNI Moeldoko TNI menyampaikan bahwa TNI-Polri sangat memahami perasaan keluarga korban, selain itu juga TNI-Polri juga tidak akan menyerah dengan lingkungan operasi seperti apapun, justru kita tambah lagi kekuatannya.
“TNI juga bekerjasama dengan beberapa negara yang saat ini masih juga bekerja keras untuk pencarian, demi membantu keluarga korban dalam mempercepat pencarian korban,” kata Panglima TNI.
.
Panglima TNI tawari keluarga ke lokasi pencarian
Surabaya (ANTARA News) – Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI Moeldoko menawari keluarga korban pesawat AirAsia QZ8501 ke lokasi pencarian untuk tabur bunga, sekaligus meringankan beban kesedihan karena ditinggal oleh keluarga.
“Saya menawarkannya dan dipersilahkan kalau mau ikut ke lokasi. Ini semata-mata untuk membantu mengurangi kesedihan keluarga korban,” ujarnya di sela menemui keluarga korban AirAsia di Posko Crisis Centre di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin.
Pihaknya mengakui usulan tersebut disampaikan karena melihat sisi kemanusiaan dan tidak memaksa keluarga bersedia ikut atau tidak ke lokasi pencarian.
Untuk mengangkut keluarga korban, pihaknya menyiapkan akomodasi dan dua pesawat masing-masing Hercules C-190 dan CN-295 dari Bandara Juanda menuju Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Kemudian, lanjut Moeldoko, keluarga disiapkan kapal perang milik TNI AL untuk dibawa ke titik yang menjadi pusat pencarian dan evakuasi korban AirAsia yang hilang kontak pada Minggu (28/12).
“Kami persilahkan bagi yang ikut dan secepatnya disiapkan pemberangkatan. Sekali lagi, mungkin cara ini bisa mengurangi kesedihan keluarga korban,” ujarnya.
Sementara itu, mantan KSAD tersebut juga mengakui prajuritnya yang saat ini tengah bertugas melakukan evakuasi dan pencarian korban pesawat AirAsia, masih akan bekerja hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
“Sampai kapan pemberhentian pencarian tergantung Basarnas yang memiliki wewenang. Tapi sampai sekarang kami terus fokus dan konsentrasi mengevakuasi,” tutur jenderal bintang empat itu.
Panglima TNI hadir didampingi Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko beserta petinggi TNI lainnya menemui keluarga korban AirAsia QZ8501.
Hadir juga Kapolri Jenderal Pol Sutarman didampingi Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf, dan perwira tinggi serta menengah lainnya.
Pihaknya juga menyampaikan keprihatinan atas peristiwa yang mengakibatkan pesawat berpenumpang 155 orang beserta tujuh kru tersebut jatuh di laut di sekitar Selat Karamita, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
“Saya Panglima TNI mewakili prajurit-prajurit mengucapkan belasungkawa dan duka cita sedalam-dalamnya terhadap peristiwa ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan tabah dan sabar,” katanya.
.
Panglima TNI: Tak Ada Penguburan Massal
SERAMBINEWS.COM, SURABAYA – Panglima TNI Jenderal Moeldoko memastikan, korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 tak akan dikuburkan secara massal. Moeldono menegaskan, seluruh korban akan bisa diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarga.
“Tidak akan ada penguburan massal. Itu hanya isu yang menyesatkan,” ujar Moeldoko, kepada keluarga korban di Posko Ante-mortem, Kompleks Mapolda Jawa Timur, Senin (5/1/2014).
Moeldoko mengatakan, kondisi fisik seluruh korban penumpang dan awak pesawat yang ditemukan memang kurang sempurna sehingga mempersulit proses identifikasi awal. Namun, ia memastikan bahwa selama ada organ yang tersisa, proses identifikasi akan tetap berjalan.
“Dari semua organ yang kami dapatkan, saya bisa pastikan bisa teridentifikasi,” ujar Moeldoko.
Hanya saja, lanjut dia, jenazah yang ditemukan dalam keadaan kurang sempurna membutuhkan waktu identifikasi lebih lama. Moeldoko mengatakan, proses identifikasi diserahkan kepada tim Diseaster Victim Identification (DVI). Tim itu, kata Moeldoko, memiliki kemampuan identifikasi jenazah yang telah diakui oleh dunia internasional. Oleh sebab itu, ia meminta keluarga tidak khawatir.
“Apalagi data ante-mortem seluruh korban dari keluarga sudah lengkap. Jadi pasti kami bisa mengidentifikasi,” ujar Moeldoko.
Hingga Minggu malam, tim DVI sudah berhasil mengidentifikasi sembilan jenazah dari total 34 jenazah yang ditemukan. Kesembilan jenazah yang telah teridentifikasi atas nama Hayati Lutfiah Hamid, Grayson Herbert Linaksita, Kevin Alexander Soetjipto, Khairunnisa Haidar Fauzi, Hendra Gunawan Sawal, Themeiji Tejakusuma, Wismoyo Ari Prambudi, J Stephanie Gunawan, dan Juanita Limantara.
.
Panglima TNI: Tak Ada Penguburan Massal Korban AirAsia QZ8501
SURABAYA, KOMPAS.com – Panglima TNI Jenderal Moeldoko memastikan, korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 tak akan dikuburkan secara massal. Moeldono menegaskan, seluruh korban akan bisa diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarga.
“Tidak akan ada penguburan massal. Itu hanya isu yang menyesatkan,” ujar Moeldoko, kepada keluarga korban di Posko Ante-mortem, Kompleks Mapolda Jawa Timur, Senin (5/1/2014).
Moeldoko mengatakan, kondisi fisik seluruh korban penumpang dan awak pesawat yang ditemukan memang kurang sempurna sehingga mempersulit proses identifikasi awal. Namun, ia memastikan bahwa selama ada organ yang tersisa, proses identifikasi akan tetap berjalan.
“Dari semua organ yang kami dapatkan, saya bisa pastikan bisa teridentifikasi,” ujar Moeldoko.
Hanya saja, lanjut dia, jenazah yang ditemukan dalam keadaan kurang sempurna membutuhkan waktu identifikasi lebih lama. Moeldoko mengatakan, proses identifikasi diserahkan kepada tim Diseaster Victim Identification (DVI). Tim itu, kata Moeldoko, memiliki kemampuan identifikasi jenazah yang telah diakui oleh dunia internasional. Oleh sebab itu, ia meminta keluarga tidak khawatir.
“Apalagi data ante-mortem seluruh korban dari keluarga sudah lengkap. Jadi pasti kami bisa mengidentifikasi,” ujar Moeldoko.
Hingga Minggu malam, tim DVI sudah berhasil mengidentifikasi sembilan jenazah dari total 34 jenazah yang ditemukan. Kesembilan jenazah yang telah teridentifikasi atas nama Hayati Lutfiah Hamid, Grayson Herbert Linaksita, Kevin Alexander Soetjipto, Khairunnisa Haidar Fauzi, Hendra Gunawan Sawal, Themeiji Tejakusuma, Wismoyo Ari Prambudi, J Stephanie Gunawan, dan Juanita Limantara.
.
Antar Keluarga Korban QZ8501 Tabur Bunga, TNI Akan Gunakan Pesawat Hercules
Jakarta – Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengaku siap mengantar keluarga korban AirAsia QZ8501 ke lokasi pencarian pesawat di Perairan Pangakalan Bun, Kalimantan Tengah. Moeldoko akan menyiapkan Pesawat Hercules dan Kapal Perang TNI agar keluarga bisa melakukan tabur bunga.
Moeldoko dan Kapolri Jenderal Sutarman mengunjungi Posko Crisis Center AirAsia di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur, Senin (5/1/2015) sekaligus meninjau kondisi keluarga korban AirAsia. Ia meminta agar pihak keluarga mempercayakan pencarian korban kepada TNI yang akan terus bekerja keras dalam mengevakuasi korban pesawat yang jatuh pada Minggu (28/12/2014) lalu itu.
“TNI akan meningkatkan apa yang bisa dilakukan, percayalah kepada TNI bahwa TNI akan bekerja semaksimal mungkin untuk pencarian korban,” tegas Moeldoko seperti tertulis dalam keterangan Puspen TNI.
“TNI sudah bekerja sangat keras bahkan seluruh prajurit di lapangan rela mempertaruhkan nyawanya untuk melakukan pekerjaan ini. Dengan berbagai rintangan alam yang luar biasa, tetapi prajurit TNI masih bekerja keras, dengan segala resiko yang sudah diperhitungkan dan resiko yang sangat tinggi,” sambungnya.
Jenderal Bintang 4 itu juga menyampaikan rasa bela sungkawanya kepada keluarga korban dan menjamin bahwa jajarannya tidak akan menyerah dalam kondisi dan rintangan apapun untuk mencari jenazah korban. Apalagi sejumlah negara sahabat membantu Indonesia dalam misi SAR AirAsia ini.
“TNI juga bekerjasama dengan beberapa negara yang saat ini masih juga bekerja keras untuk pencarian, demi membantu keluarga korban dalam mempercepat pencarian korban,” jelas Moeldoko.
Untuk membantu mengurangi rasa sedih dan kehilangan keluarga, Moeldoko berjani akan menyiapkan Pesawat Hercules dan KRI bagi mereka. Hal tersebut bertujuan agar keluarga korban bisa tabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat rute Surabaya-Singapura itu.
“Panglima TNI akan menyiapkan Pesawat Hercules dari Surabaya ke Pangkalan Bun, dari situ akan kita angkut mereka dengan Kapal perang menuju lokasi, mereka bisa tabur bunga. Mungkin akan mengurangi kesedihan,” tutup mantan Pangdam Siliwangi itu.
Sumber : detik
.
TNI Tawarkan Ini ke Keluarga Korban Air Asia
TEMPO.CO, Surabaya – Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Moeldoko bersedia memfasilitasi keluarga penumpang Air Asia QZ8501 yang berniat melihat secara langsung proses evakuasi jasad korban kecelakaan pesawat itu di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
“Ini masih kami tawarkan kepada keluarga korban ketika saya ketemu. Ini murni karena kemanusiaan,” ujar Panglima Moeldoko seusai melihat proses identifikasi jenazah korban di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur, Senin, 5 Januari 2015.
Selain alasan kemanusiaan, Moeldoko berujar, dengan melihat langsung proses evakuasi pesawat Air Asia QZ8501 dapat mengurangi kesedihan yang dirasakan oleh keluarga korban. “Mereka juga dapat melakukan tabur bunga di laut sebagai penghormatan kepada korban,” ujarnya.
Jika para keluarga korban jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501 menghendaki pergi ke Pangkalan Bun, TNI akan menyediakan dua pesawat dengan dua tipe, yaitu Hercules C-130 dan CN-295 dari Bandara Juanda, Sidoarjo, menuju Bandara Iskandar, Pangkalan Bun. Dari Pangkalan Bun, mereka diangkut kapal perang menuju tengah laut, lokasi tempat ditemukannya jenazah.
Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya Henry Bambang Sulistyo mengumumkan penemuan tiga jasad lagi korban pesawat Air Asia QZ8501 di Selat Karimata. Dengan demikian, total jenazah yang telah ditemukan sampai Ahad, 4 Januari 2015, sebanyak 34 orang.
.
TNI dan Polri Pastikan Terus Bekerja Mencari Korban Kecelakaan Pesawat AirAsia
SURABAYA, JAWA TIMUR—Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, menegaskan akan terus melakukan pencarian terhadap korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501, meski kondisi lokasi pencarian sedang dalam kondisi buruk. Moeldoko mengatakan, pencarian yang melibatkan beberapa negara ini diyakini akan mampu menemukan korban yang belum diketahui lokasinya.
“TNI akan mengerahkan lagi sekuat tenaga bekerja sama dengan beberapa negara, yang saat ini masih juga bekerja keras untuk itu. Kami tidak akan menyerah dengan lingkungan operasi yang bisa dibayangkan sendiri, ombaknya seperti apa, anginnya seperti apa, tapi prajurit-prajurit saya masih bekerja dengan keras, bahkan bisa dikatakan mengabaikan keselamatan dirinya sendiri untuk kepentingan tugasnya,” kata Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko.
“Jadi saya yakinkan kepada keluarga korban, percayakan kepada TNI dan masyarakat internasional atau beberapa negara dari negara sahabat yang telah ikut bergabung dengan TNI,” lanjutnya.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Sutarman mengatakan, polisi juga akan membantu Basarnas melakukan pencarian kotak hitam secepat mungkin, untuk mengetahui penyebab kecelakaan maupun data-data yang diperlukan dalam penyelidikan.
“Basarnas akan berupaya maksimal secepatnya menemukan itu, sehingga dari situ akan bisa dianalisis dari percakapan pilot tentunya. Jadi kita tidak bisa memastikan berapa lama, tetapi kita berupaya secara maksimal secepatnya, secepat mungkin,” jelas Kapolri? Jenderal Polisi Sutarman.
Selain itu Kepolisian juga akan membantu penyelidikan yang dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), terkait dugaan kesalahan atau pun pelanggaran dalam penerbangan AirAsia QZ8501.
“Tim itu sudah dibentuk, penyidik Polri membantu dan mendukung penyidik PPNS dari KNKT bersama-sama untuk mulai dari prosedurnya, SOP-nya, dan seterusnya. Saya kira itu sangat teknis dan sedang berjalan penyelidikannya,” lanjutnya.
Terkait dengan identifikasi jenasah penumpang pesawat AirAsia QZ8501, Sutarman memastikan tim Disaster Victim Identification (DVI) dapat mengidentifikasi seluruh jenasah yang telah ditemukan, meski membutuhkan waktu cukup lama.
“Bahwa semua korban yang diketemukan dipastikan bisa diidentifikasi, dan akan diserahkan kepada pihak keluarga. Tetapi tentu kami akan memerlukan beberapa waktu untuk mengidentifikasinya,” kata Kapolri.
Sementara itu Panglima TNI Moeldoko, juga menyiapkan akomodasi dan transportasi bagi keluarga korban, bila menghendaki untuk melakukan tabur bunga di sekitar lokasi kejadian.
“Jadi saya tadi menawarkan kepada keluarga korban, bagi beliau-beliau yang mau saya siapkan apabila ingin melihat ke lokasi sekaligus tabur bunga, saya akan menyiapkan Hercules C-130 dan CN-295, dan sampai di Pangkalan Bun nanti kita akan angkut dengan kapal perang untuk ke lokasi kejadian,” kata Panglima TNI Moeldoko.
Sumber : http://www.voaindonesia.com/
.
Hari Ini Panglima TNI Tinjau Lokasi Pencarian Jenazah Korban Airasia
Tribunnews.com, Pangkalan Bun – Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko akan mengunjungi posko utama pencarian jenazah penumpang dan awak pesawat AirAsia QZ8501 di Landasan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Selasa (6/1/2015).
“Besok akan menerima kedatangan Panglima TNI,” kata Danlanud Iskandar Letkol Pnb Johnson Simatupang di Lanud Iskandar, Senin (5/1/2015).
Selain itu, ia menambahkan, Panglima juga akan meninjau proses pencarian korban dan badan pesawat itu secara langsung di Selat Karimata. Panglima berencana akan terbang dengan menggunakan helikopter menuju KRI Banda Aceh sesaat setelah tiba di Lanud Iskandar.
Sedianya, Moeldoko akan meninjau proses pencarian Senin kemarin. Namun, rencana ini batal lantaran ia menghadiri serah terima jabatan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) baru Laksamana Madya TNI Ade Supandi dari KSAL sebelumnya Laksamana TNI Marsetio.
Sebatas informasi, hingga hari kesembilan pelaksanaan pencarian, sudah 37 jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 yang ditemukan. Dari 37 jenazah, 13 jenazah sudah dipastikan identitasnya setelah menjalani proses identifikasi oleh tim DVI Polri di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya, Jawa Timur.
Berdasarkan manifes penerbangan, ada 155 penumpang dan 7 awak pesawat Air Asia dalam penerbangan QZ8501 dengan rute Surabaya-Singapura, pada Minggu (28/12/2014) tersebut.
.
Hari Ini, Panglima TNI Tinjau Pangkalan Bun
PANGKALAN BUN – Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko akan mengunjungi Posko Utama Pencarian Jenazah Korban Pesawat AirAsia QZ8501 di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Selasa ini.
Hal itu dikatakan Danlanud Iskandar Letkol Pnb Johnson Simatupang di Lanud Iskandar, Senin (5/1/2015).
Dia menambahkan, Panglima TNI juga akan meninjau secara langsung proses evakuasi. Setelah tiba di Lanud Iskandar, Panglima TNI berencana terbang dengan menggunakan helikopter menuju KRI Banda Aceh.
Hingga kemarin, 37 jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 ditemukan. Masih ada 125 jenazah lainnya yang kini belum diketahui keberadaannya.
Sumber : sindo
.
Panglima TNI Akan Terbang Naik Seahawk dari Pangkalan Bun ke KRI Banda Aceh
Pangkalan Bun – Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Kapolri Jenderal Sutarman akan mengunjungi posko gabungan pencarian AirAsia siang ini di Pangkalan Bun. Panglima dan rombongan selanjutnya akan terbang dengan helikopter ke KRI Banda Aceh.
“Fix Panglima TNI yang akan di Seahawk,”? kata Komandan Lanud Iskandar, Pangkalan Bun Letkol (P) Jhonson Simatupang ?di posko gabungan, Selasa (6/1/2015).
Jhonson mengatakan, Lanud Iskandar juga sudah menyediakan 3 helikopter? untuk rombongan selain Panglima TNI ke KRI Banda Aceh. Yaitu helikopter bell dan bolco milik TNI AL, serta dolphin milik Basarnas.
“Prescon di sini, terus terbang ke KRI Banda Aceh. Di sana prescon lagi, setelah itu ke sini,” ujarnya.
Dijadwalkan Panglima dan rombongan akan tiba sekitar pukul 12.00 WIB. Di dalam rombongan itu akan turut juga keluarga korban yang sebelumnya sudah dijanjikan Panglima meninjau lokasi pencarian.
“Yang jelas beliau mau lihat proses evakasi yang berjalan, melihat data berapa kapal dan pesawat karena ada 4 posko,” kata Jhonson.
Sumber : detik
.
Badai di Laut Jawa Jelang Panglima TNI Tiba di Lokasi AirAsia
Liputan6.com, Laut Jawa – Menjelang kunjungan Panglima TNI Jenderal Moeldoko ke lokasi pencarian Pesawat AirAsia QZ8501, KRI Banda Aceh selaku kapal komando, mempercepat perjalanannya menuju Selat Karimata.
KRI Banda Aceh sebelumnya menepi di Semarang, Jawa Tengah, untuk mengisi bahan bakar. Sepanjang perjalanan di Laut Jawa, kondisi cuaca tidak bersahabat. Sejak pukul 06.00 WIB, hujan mengguyur perairan Laut Jawa. Bahkan hujan semakin deras disertai badai pada pukul 08.00 WIB .
Kendati cuaca kurang bersahabat, namun prajurit TNI AL di KRI Banda Aceh tetap melakukan persiapan. Dari mulai apel pagi hingga persiapan kelengkapan.
Diperkirakan, perjalanan KRI Banda Aceh dari Semarang ke lokasi pencarian AirAsia, memakan waktu sekitar 14 jam. Atau diperkirakan tiba di lokasi pukul 12.00 WIB.
Kunjungan Panglima Moeldoko sendiri dalam rangka meninjau langsung lokasi yang diduga tempat hilangnya AirAsia. Termasuk meninjau kondisi dan kesiapan tim SAR di lokasi.
Moeldoko sebelumnya menyatakan siap memfasilitasi keluarga korban AirAsia QZ8501 jika berkenan meninjau langsung ke lokasi yang diduga tempat AirAsia hilang.