TRANSLATE

Laksamana Nilai Media Massa Mitra Strategis TNI AL

Selasa, 9 Februari 2016

Laksamana Nilai Media Massa Mitra Strategis TNI AL

LOMBOK – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi mengatakan media massa adalah mitra strategis TNI Angkatan Laut. Hal itu disampaikan KSAL pada Konvensi Media Massa Hari Pers Nasional 2016, Senin (8/2) di Hall Rinjani Hotel Lombok Raya, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Selain KSAL, pembicara lainnya adalah Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Anggota Dewan Pers Imam Wahyudi dan Peneliti Media Universitas Airlangga Dr. Herlambang. Tampak pula hadir pada perhelatan tahunan PWI itu, antara lain Pangarmatim Laksda TNI Darwanto, Kadispotmar Brigjen TNI (Mar) Tommy Basari Natanegara, dan Kadispenal Laksma TNI M. Zainudin.

Menurut Ade Supandi, dalam masyarakat yang demokratis, kemitraan strategis antara TNI AL dan media massa perlu terus dibangun serta ditingkatkan. Selaku pelaksana utama fungsi penerangan umum sebagai bentuk media operation, Dinas Penerangan TNI AL (Dispenal) secara proaktif memberikan informasi melalui mitra di media massa.

“Keterbukaan penyediaan informasi ini diharapkan dapat menjadi penangkal dan pengimbang dari pemberitaan yang dilakukan secara tidak proporsional oleh pihak-pihak tertentu,” kata Laksamana Ade Supandi melalui siaran pers Dispenal.

Selain Dispenal, Ade juga mengatakan setiap personel TNI AL juga memiliki tanggung jawab sesuai tugas dan fungsinya untuk menjalin hubungan yang baik dengan media massa, dengan tetap memperhatikan keamanan informasi dan rahasia militer. Berbagai kesempatan seperti Media Gathering, pelaksanaan press release maupun interaksi tidak terjadwal antara media dengan TNI AL merupakan peluang sekaligus tantangan untuk melaksanakan tugas masing-masing secara sinergis.

Pentingnya TNI AL menjalin hubungan baik dengan media massa didasari oleh fakta bahwa media massa tidak saja memberikan informasi, melainkan juga memiliki peran yang signifikan dalam membentuk persepsi masyarakat mengenai arti penting, legitimasi, dan keberhasilan tugas yang dilaksanakan oleh TNI AL.

Medan tugas utama TNI AL adalah di laut yang tidak ditinggali secara permanen oleh manusia. Sangat sedikit warga masyarakat yang berkesempatan untuk menyaksikan secara langsung kegiatan operasi yang dilakukan TNI AL. Laporan yang disampaikan media massa mengenai TNI AL sering menjadi satu-satunya sumber informasi bagi masyarakat awam yang tidak beraktivitas di laut.

“Karena itu, proses pemahaman atau pembentukan persepsi masyarakat mengenai TNI AL sangat didasari informasi yang disajikan oleh media massa,” katanya.

Sumber : http://www.jpnn.com/read

.
TNI AL Dukung Keterbukaan Informasi

MATARAM, (PRLM).- “Media massa adalah mitra strategis TNI Angkatan Laut.” Demikian disampaikan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.A.P. pada Konvensi Media Massa Hari Pers Nasional (HPN) 2016, di Hall Rinjani Hotel Lombok Raya, Mataram.

Kasal mengatakan bahwa dalam masyarakat kita yang demokratis, kemitraan strategis antara TNI AL dan media massa perlu terus dibangun serta ditingkatkan. Selaku pelaksana utama fungsi penerangan umum sebagai bentuk media operation, Dinas Penerangan TNI AL (Dispenal) secara proaktif memberikan informasi melalui mitra di media massa. Diharapkan bahwa keterbukaan penyediaan informasi ini dapat menjadi penangkal dan pengimbang dari pemberitaan yang dilakukan secara tidak proporsional oleh pihak-pihak tertentu.

Selain Dispenal, setiap personel TNI AL juga memiliki tanggung jawab sesuai tugas dan fungsinya untuk menjalin hubungan yang baik dengan media massa, dengan tetap memperhatikan keamanan informasi dan rahasia militer. Berbagai kesempatan seperti Media Gathering, pelaksanaan press release, maupun interaksi tidak terjadwal antara media dengan TNI AL merupakan peluang, sekaligus tantangan untuk melaksanakan tugas masing-masing secara sinergis.

Pentingnya TNI AL menjalin hubungan baik dengan media massa didasari oleh fakta bahwa media massa tidak saja memberikan informasi, melainkan juga memiliki peran yang signifikan dalam membentuk persepsi masyarakat mengenai arti penting, legitimasi, dan keberhasilan tugas yang dilaksanakan oleh TNI AL.

Medan tugas utama TNI AL adalah di laut yang tidak ditinggali secara permanen oleh manusia. Sangat sedikit warga masyarakat yang berkesempatan untuk menyaksikan secara langsung kegiatan operasi yang dilakukan TNI AL. Laporan yang disampaikan media massa mengenai TNI AL sering menjadi satu-satunya sumber informasi bagi masyarakat awam yang tidak beraktivitas di laut.

“ Karena itu, proses pemahaman, atau pembentukan persepsi masyarakat mengenai TNI AL sangat didasari informasi yang disajikan oleh media massa,” lanjut Kasal.
Kasal berharap agar dalam mentransformasikan hubungan baik antara TNI AL dengan media massa, seyogianya intensitas dan kualitas peliputan mengenai pelaksanaan tugas TNI AL terus ditingkatkan.

“Untuk itu, TNI AL membuka kesempatan seluas-luasnya bagi media massa untuk turut hadir dalam berbagai kegiatan yang dilakukan. Sebaliknya, para peliput perlu menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan dan resiko yang terkait dengan keberadaan di daerah operasi,” kata Kasal.

Kasal menambahkan bahwa media massa hendaknya menyadari tanggung jawab yang diemban sebagai aktor strategis yang ikut menentukan arah kebijakan pemerintah. Implementasinya adalah perlunya upaya untuk mendapatkan liputan yang berimbang dan matang sebelum menyajikan informasi kepada masyarakat luas.

Opini publik sangat dipengaruhi oleh kerangka pemberitaan yang digunakan. Setiap insan media perlu untuk mempertimbangkan implikasi dari setiap berita yang disajikan.

TNI AL dan media massa perlu untuk mengembangkan kerangka kerja sama yang lebih komprehensif untuk berkontribusi pada pelaksanaan tugas masing-masing – dengan pendekatan yang mungkin berbeda – tapi untuk tujuan yang sama, yaitu melayani kepentingan masyarakat.

Bentuk konkret dari hal ini dapat berupa penyusunan kode etik peliputan dan pemberitaan terkait TNI AL, yang menjamin keterbukaan dari TNI AL tapi juga komitmen media massa untuk melakukan pemberitaan yang berimbang dan komprehensif.
Konvensi Media Massa Hari Pers Nasional 2016 bertemakan “Refleksi Pers Nasional (Menjawab Tantangan Poros Maritim dan Menghadirkan Kesejahteraan)”. Bertindak selaku keynote speaker adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli.

Pembicara lainnya selain Kasal adalah Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Anggota Dewan Pers Imam Wahyudi, serta Peneliti Media Universitas Airlangga Dr. Herlambang. Hadir pada perhelatan tahunan PWI yang diikuti oleh sekitar 300 wartawan tersebut, Pangarmatim Laksda TNI Darwanto, S.H., M.A.P., Kadispotmar Brigjen TNI (Mar) Tommy Basari Natanegara, S.E., dan Kadispenal Laksma TNI M. Zainudin, S.H., M.M.

Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/nasional




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia