Panglima TNI Ceramah Dihadapan 240 Unsur Pimpinan Bank BNI
Senin, 1 Februari 2016TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didampingi Wakil Direktur Utama PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Bapak Suprajarto menyampaikan ceramah dengan tema “Memahami Ancaman, Menyadari Jati Diri Sebagai Modal Membangun Menuju Indonesia Emas”, dihadapan 240 peserta unsur Pimpinan Bank BNI, bertempat di ruang Banyan I, Hotel Rancamaya, Bogor, Jawa Barat, Kamis (28/1/2016).
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam ceramahnya menyampaikan bahwa, kita semua harus memahami apa sebenarnya ancaman bangsa Indonesia kedepan. Hal ini penting untuk memberikan warning bagi generasi muda, bahwa kedepan bangsa ini seperti apa. “Yang ditakuti oleh negara-negara lain itu bukan tentaranya tapi rakyatnya, karena apabila rakyatnya bersatu maka akan menjadi kekuatan yang besar bagi suatu Negara,” katanya.
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga menyampaikan bahwa dimasa yang akan datang bangsa Indonesia menghadapi ancaman yang berat, yaitu membludaknya jumlah penduduk dunia dimana saat ini jumlah penduduk dunia sudah mencapai 7 milliar jiwa. Dalam penelitian idealnya, bumi ini hanya mampu menghidupi 3-4 milliar penduduk. “Dengan semakin membludaknya jumlah pertumbuhan penduduk dan habisnya cadangan energi minyak bumi pada tahun 2043, maka akan menyebabkan krisis pangan dunia”, ujarnya.
.
Panglima TNI Ajak Kembali ke Nilai Asli Indonesia
Jakarta-Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengajak seluruh komponen bangsa untuk kembali ke nilai-nilai asli Indonesia di tengah serbuan globalisasi.
“Kita harus menyatukan tekad untuk kembali kepada nilai-nilai asli dan kearifan lokal bangsa Indonesia. Kemudian mengimplementasikan kembali Pancasila secara benar dan utuh dalam setiap sendi kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Gatot di Jakarta, Minggu (31/1).
Ia menjelaskan kearifan lokal masyarakat Indonesia sudah merupakan kekuatan yang terbukti mampu mengantarkan bangsa ini meraih kemerdekaan dan melewati berbagai ancaman yang mengganggu jalannya pembangunan. Nilai-nilai pokok bangsa ini sudah tertuang dalam Pancasila.
Penjelasan dari Pancasila itu meliputi Sila Pertama, “Ketuhanan Yang Maha Esa”, merupakan pedoman dalam cara kita beragama. Sila Kedua, “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab”, merupakan pedoman dalam berinteraksi dengan sesama manusia, baik di dalam negeri maupun di seluruh dunia. Sila Ketiga, “Persatuan Indonesia”, merupakan pedoman cara kita bernegara, kekuatan kita dalam bernegara adalah persatuan, bukan lainnya. Sedangkan Sila Keempat, “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”, merupakan pedoman dalam berdemokrasi.
“Jika semua itu kita jalankan dengan baik, niscaya Sila Kelima, “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”, akan dapat kita capai. Namun, seiring dengan derasnya arus globalisasi, nilai-nilai tersebut sudah mulai terkikis,” tegas Gatot.
Sumber : http://www.beritasatu.com/nasional