Menhan Pastikan Bahrun Naim Tewas Akibat Serangan Drone AS
Senin, 17 September 2018Jakarta, CNN Indonesia — Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memastikan bahwa pimpinan ISIS asal Indonesia Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo dan putra pemimpin tertinggi ISIS Abu Bakar Al Baghdadi, Hudhayfah Al Badri telah tewas di Suriah. Keduanya tewas dalam serangan lewat pesawat tanpa awak milik Amerika Serikat.
Ryamizard mengatakan itu usai mendapatkan surat resmi dari Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Norman Mattis.
“Saya sampaikan, dia [Mattis] menginformasikan dua tokoh ISIS Bahrun Naim dan Hudfayah mati,” kata Ryamizard di kawasan Jakarta Pusat, Senin (10/9).
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu mengatakan bahwa Bahrun Naim telah tewas pada 23 Mei 2018 lalu lewat operasi militer menggunakan drone yang dilancarkan militer AS. Ia sendiri mengakui telah mendapat surat resmi dari Mattis pada 20 Juli lalu.
“Suratnya tanggal 20 Juli 2018, operasinya 23 Mei 2018, sudah lama diikuti pakai drone, kalau Hudfayah mati karena bom bunuh diri,” kata Ryamizard.
Ryamizard kembali meyakinkan masyarakat bahwa informasi soal kematian Bahrun Naim ini sangat akurat karena disampaikan langsung dari pihak AS.
Dia mengatakan demikian untuk mencegah informasi yang simpang siur di masyarakat mengenai Bahrum Naim. Sebab, kabar kematian Bahrun Naim kerap kali muncul, namun kebenarannya masih belum bisa dipastikan secara akurat.
Selain itu, lanjut Ryamizard, pemerintah AS juga sudah melakukan autopsi jenazah guna mengetahui DNA milik Bahrun Naim.
“Kalau sudah diberi tahu sama Menhan hampir 95 persen [akurat],” kata dia.
Di sisi lain, Ryamizard pun turut berharap kerja sama di bidang penanggulangan terorisme antara Indonesia dan AS dapat berjalan baik.
Ia menyarankan agar aparat keamanan di Indonesia terus meningkatkan kemampuan intelijennya dalam memburu terorisme di dalam negeri.
“Mudah-mudahan hal seperti ini berjalan terus, kenapa perlu intelijen karena ISIS musuh dunia,” kata dia.
Nama Bahrun mulai dikenal luas setelah polisi menyebutnya sebagai dalang aksi teror di Jakarta, bom Thamrin, Januari 2016.
Bahrun dituding polisi sebagai dalang insiden yang menewaskan delapan orang itu. Ia diyakini menjadi penyuplai dana untuk para pelaku.
Pria kelahiran 1983 disebut sebagai salah satu sosok yang berbahaya. Sebab dia diketahui sudah bergabung dengan ISIS sejak lama. Ia dipercaya mengendalikan jaringan teror di Indonesia dengan cara merekrut, melatih, dan merencanakan serangan.
Setelah kejadian itu, nama Bahrun Naim selalu disebut sebagai otak aksi teror. Terbaru saat polisi menyebut Bahrun Naim adalah perekrut, instruktur sekaligus penyuplai dana bagi jaringan teroris Bekasi yang berencana meledakan bom bunuh diri di Istana.
.
Kemenhan Menerima Pemberitahuan Tewasnya Bahrun Naim di Suriah
TEMPO.CO, Jakarta– Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan telah menerima surat pemberitahuan meninggalnya dua orang pimpinan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), yakni Bahrun Naim dan putra pemimpin tertinggi ISIS Abu Bakar Al Baghdadi, Hudhayfah Al Badri. Surat pemberitahuan tersebut diterima Ryamizard Ryacudu pada 20 Juli 2018.
“Dia kan mati, bisa juga langsung kasih tahu saya. Tapi harus cek dulu benar atau tidak. Tapi ini sudah 95 persen mati. Mudah-mudahan benar,” ucap Ryamizard di kawasan Abdul Muis, Jakarta Pusat, Senin, 10 September 2018.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan ia belum mengetahui adanya surat pemberitahuan tersebut. “Belum, belum ada,” kata dia.
Polri, kata Setyo, akan mengecek kebenaran informasi tewasnya Bahrun. Sebab beberapa kali kabar tersebut beredar namun belum dapat diverifikasi kebenarannya.
Bahrun Naim merupakan perekrut teroris melalui media online dan instruktur pembuatan bom. Menurut beberapa sumber, ia juga melakukan rekrutmen melalui propaganda di Internet serta mempengaruhi pemuda Indonesia bergabung dengan ISIS di Suriah.
Bahrun diketahui menjadi penyumbang serangan teror besar di Indonesia, termasuk pada aksi ledakan bom bunuh diri pada 2016 dan penembakan di Starbuck Cafe Jakarta yang menewaskan empat warga sipil dan melukai lebih dari 20 orang.
Pada Juli 2017, Dewan Keamanan PBB telah memasukkan nama Bahrun Naim ke dalam daftar orang yang terlibat dalam pendanaan, perencanaan, memberikan fasilitas, dan menyiapkan aksi demi kepentingan ISIS.