TRANSLATE

Jokowi Diminta Pertimbangkan Ryamizard Ryacudu Jadi Cawapres 2019

Kamis, 2 Agustus 2018

Liputan6.com, Jakarta – Direktur Studi Demokrasi Rakyat Hari Purwanto meminta Jokowi mempertimbangkan nama salah satu anak buahnya, yaitu Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, sebagai cawapres.

Dia menilai, sosok Ryamizard loyal. Salah satu buktinya, saat aksi 411 atau 212, Ryamizard menghimbau semua pimpinan Islam agar aksi damai tidak makar terhadap pimpinan.

“Itulah sikap loyalitasnya kepada Presiden Jokowi,” ujar Purwanto, Jumat 13 Juli 2018.

Ryamizard juga memiliki sikat tegas. Selain itu, memiliki sikap cinta bangsa dan negara. Ryamizard mempelopori gerakan Bela Negara yang pada awalnya dicibir oleh banyak kalangan, salah satunya di Parlemen.

“Meski begitu, Ryamizard Ryacudu tidak peduli. Dia tetap maju terus walau tidak banyak yang mendukung. Setelah beberapa bulan, konsep Bela Negara ini justru dipakai oleh banyak kalangan, baik militer maupun sipil,” ujarnya.

Karena itu, lanjut dia, tentu Ryamizard Ryacudu dipandangnya bisa menjadi pendamping Jokowi nanti.

“Semoga Presiden Jokowi dapat mempertimbangkan alasan-alasan tersebut dan meminang Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu untuk mendampingi diperiode kedua pemerintahan,” pungkasnya.

.

Loyal dan Disegani, Jenderal Ryamizard Layak Dampingi Jokowi

jpnn.com, JAKARTA – Bursa calon wakil presiden pendamping Joko Widodo tengah menjadi topik hangat. Namun, tampaknya ada satu nama yang luput dari pengamatan elite politik dan pengamat.

Demikian dikatakan Direktur Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/7). Sosok mumpuni namun terlupakan itu adalah Menteri Pertahanan Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu.

“Siapa yang tidak mengenal jenderal satu ini, dekat dengan semua komponen anak bangsa baik tingkat atas, menengah maupun bawah. Bahkan sangat disengani oleh angkatan bersenjata negara tetangga maupun kalangan internasional. Kalangan agama pun memiliki komunikasi baik secara langsung dengan Jenderal Ryamizard Ryacudu,” ujar Hari.

Saat ini, lanjut dia, Jokowi butuh pendamping yang sangat loyal. Kualitas itu sudah terbukti ada di diri Ryamizard.

Hari menceritakan, saat terjadinya gesekan elite nasional pada masa presiden Gus Dur, Ryamizard yang menjabat Pangdam Jaya mengancam siapa saja yang akan mengganggu keamanan di wilayahnya.

Lalu, saat terjadinya aksi 411 dan 212, dia mengimbau semua pimpinan Islam agar melakukan aksi damai dan tidak makar terhadap pemimpin negara. “Itulah sikap loyalitasnya kepada Presiden Jokowi,” lanjut Hari.

Hari juga menggarisbawahi rasa cinta Ryamizard kepada negara dan bangsa yang menurutnya tidak perlu diragukan lagi. Gerakan Bela Negara yang dipelopori Ryamizard jadi bukti tak terbantahkan.

“Awalnya dicibir oleh banyak kalangan, termasuk di parlemen. Meski begitu, Ryamizard tidak peduli. Dia tetap maju terus walau tidak banyak yang mendukung. Setelah beberapa bulan, konsep Bela Negara ini justru dipakai oleh banyak kalangan, baik militer maupun rakyat sipil,” ujarnya.

.

Dinilai Loyal, Jenderal Ryamizard Ryacudu Layak Dampingi Jokowi

JawaPos.com – Sejumlah nama dikaitkan masuk bursa calon wakil presiden untuk mendampingi Joko Widodo di Pilpres 2019 nanti. Direktur Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto mengatakan, ada satu nama yang luput dari pengamatan elite politik dan pengamat.

Hari mengatakan, Menteri Pertahanan Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu adalah sosok mumpuni yang terlupakan itu. Padahal, menurutnya, semua kalangan dekat dengan Ryamizard. Baik tingkat atas, menengah, maupun bawah.

“Sangat disegani oleh angkatan bersenjata negara tetangga maupun kalangan internasional. Kalangan agama pun memiliki komunikasi baik secara langsung dengan Jenderal Ryamizard Ryacudu,” kata Hari dalam keterangan tertulis, Jumat (13/7).

Jokowi, menurut Hari, membutuhkan pendamping yang sangat loyal. Sosok Ryamizard dinilainya telah mumpuni. Hari menceritakan, saat terjadi gesekan elite nasional pada masa Presiden Gus Dur, Ryamizard yang menjabat Pangdam Jaya mengancam siapa saja yang akan mengganggu keamanan di wilayahnya.

Saat terjadinya aksi 411 dan 212, dia juga mengimbau semua pimpinan Islam agar melakukan aksi damai dan tidak makar terhadap pemimpin negara. “Itulah sikap loyalitasnya kepada Presiden Jokowi,” lanjut Hari.

Dia menambahkan, rasa cinta Ryamizard kepada negara dan bangsa juga tidak perlu diragukan. Gerakan Bela Negara yang dipelopori Ryamizard jadi bukti tak terbantahkan.

“Awalnya dicibir oleh banyak kalangan, termasuk di parlemen. Meski begitu, Ryamizard tidak peduli. Dia tetap maju terus walau tidak banyak yang mendukung. Setelah beberapa bulan, konsep Bela Negara ini justru dipakai oleh banyak kalangan, baik militer maupun rakyat sipil,” ujarnya

Dia berharap Jokowi dapat mempertimbangkan alasan-alasan tersebut untuk meminang Ryamizard Ryacudu sebagai mendampingi di periode kedua pemerintahan.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia